Wabah Corona, 188 WNI Kru Kapal World Dream Dievakuasi ke Kepulauan Seribu

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 24 Februari 2020 16:00
Wabah Corona, 188 WNI Kru Kapal World Dream Dievakuasi ke Kepulauan Seribu
Lokasi ini dipilih karena tak berpenghuni.

Dream - Sebanyak 188 warga negara Indonesia yang dievakuasi dari kapal pesiar World Dream akan diobservasi di Pulau Sebaru 1, Kepulauan Seribu. Awak kapal World Dream itu dievakuasi karena virus Corona telah menjangkiti kapan tersebut.

" Kami putuskan untuk mengevakuasi anak buah kapal dari World Dream," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, dikutip dari Merdeka.com, Senin 24 Februari 2020.

Muhadjir menambahkan, para WNI itu diangkut dengan Kapal Suharso milik TNI Angkatan Laut. " Nanti kemudian dipindahkan, tetapi Kapal Suharso akan diobservasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan TNI AU," tambah dia.

Pulau Sebaru 1 dipilih karena kawasan tersebut tidak berpenghuni. " Lokasi sudah diterapkan dan disiapkan, yaitu di kepulauan. Ada pulau yang tidak berpenghuni, di Sebaru 1," kata dia.

Kapal World Dream mulai dikarantina di Hong Kong pada Rabu, 5 Februari 2020, setelah terungkap tiga penumpang yang berlayar pada pelayaran sebelumnya ditemukan terjangkit virus corona.

Proses pemeriksaan pun sudah dilakukan. Menurut Kepala Petugas Kesehatan Pelabuhan Leng Yiu-Hong, seluruh penumpang dan kru kapal dites dan dinyatakan negatif terhadap virus corona. Seluruh penumpang pun diizinkan untuk turun di Hong Kong.

1 dari 5 halaman

Tunda Pernikahan demi Rawat Pasien Corona, Dokter di Wuhan Meninggal

Dream - Seorang dokter asal Wuhan, China, Peng Yinhua, meninggal dunia karena terinfeksi virus corona, Covid-19, pada 20 Februari 2020.

Dia rela menunda pernikahan, yang seharusnya digelar 1 Februaru lalu, demi maju ke garis depan untuk merawat para pasien terinfeksi Covid-19. Tapi, takdir berkata lain, Peng meninggal pada Kamis lalu.

Menurut laman World of Buzz, dokter yang bekerja di First People`s Hospital itu memulai perjuangan dengan berat. Dia tak bisa mengurusi pernikahan, bahkan tidak bisa menghabiskan waktu dengan tunangannya selama Tahun Baru Imlek.

Saat berjuang melawan Covid-19, Peng terinfeksi virus dan dirawat di rumah sakit pada 25 Januari 2020. Keadaannya memburuk tidak lama setelah itu, dan pada 1 Februari 2020, hari dia seharusnya menikah, dia dikirim ke unit perawatan intensif (ICU).

Peng Yinhua tak jadi menikah karena meninggal akibat virus corona (Foto: World of Buzz)

Peng Yinhua tak jadi menikah karena meninggal akibat virus corona (Foto: World of Buzz)

Peng meninggal dunia pada jam 9.50 malam waktu setempat. Banyak warganet China yang berduka atas kematiannya dan berharap tidak ada lagi pekerja medis yang terinfeksi Covid-19.

" Dia kuat dan optimis," kata seorang pasien di rumah sakit yang mengenalnya.

" Dia seharusnya memiliki masa depan dan kehidupan yang lebih baik. Saya benar-benar tidak ingin melihat dokter lain meninggal dunia," kata netizen lain.

2 dari 5 halaman

Virus Corona Mewabah, Kota Daegu di Korsel Dikarantina

Dream - Pemerintah Korea Selatan resmi menyatakan kota Daegu sebagai `zona manajemen khusus`, Jumat 21 Februari 2020, karena disinyalir menjadi lokasi penyebaran virus Corona, Covid-19.

Menurut laman Japan Times, otoritas kesehatan Korea Selatan melaporkan sebanyak 52 kasus baru Covid-19. Angka itu menambah kasus infensi virus Corona di Korea Selatan menjadi 156.

Lonjakan itu, terutama di wilayah Daegu, menimbulkan kekhawatiran wabah itu semakin tidak bisa dikendalikan oleh Negeri Ginseng tersebut.

Di Seoul, pemerintah setempat telah melarang aksi demonstrasi besar-besaran, untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

Lonjakan infeksi di Daegu dan beberapa kasus di Seoul tidak jelas rutenya. Kasus sebaran ini bahkan baru diakui pemerintah Korsel pada Kamis, 20 Februari 2020.

Perdana Menteri Korsel, Chung Se-Kyun, mengatakan bahwa pemerintah akan berkonsentrasi di wilayah tenggara yang terdampak. Pemerintah akan menyediakan tempat tidur, peralatan, dan staf medis.

Walikota Daegu, Kwon Young-jin, mendesak 2,5 juta orang di kota itu untuk tinggal di rumah dan mengenakan masker bahkan di dalam ruangan jika memungkinkan.

Para pejabat di Pulau Jeju mengatakan, seorang anggota angkatan laut berusia 22 tahun yang berbasis di pulau itu dinyatakan positif terinfeksi virus Corona pada hari Jumat, beberapa hari setelah mengunjungi Daegu untuk berlibur.

Pelaut yang saat ini dirawat di rumah sakit sipil di pulau itu merupakan pasien virus pertama di Jeju.

3 dari 5 halaman

1.000 Orang Beribadah di Gereja Tersebut

Sementara itu, dugaan penyebaran virus berasal mengarah ke sebuah geraja. Dilaporkan Quartz, menurut pernyataan dari pusat kendali dan pencegahan penyakit Korea Selatan, 28 kasus Covid-19 terkonfirmasi terkait dengan Gereja Shincheonji Yesus, Kuil Tabernakel Kesaksian.

Dugaan ini berawal dari ditemukannya seorang perempuan berusia 61 tahun yang mengalami infeksi virus Covid-19.

Tidak jelas bagaimana dia tertular penyakit Covid-19, karena dia tidak melakukan perjalanan ke luar negeri baru-baru ini. Menurut sebuah pernyataan pemerintah, dia dirawat di rumah sakit pada 7 Februari setelah kecelakaan mobil. Dia mengalami demam tiga hari kemudian, dan dikonfirmasi telah dinyatakan positif mengidap coronavirus pada 18 Februari.

Pihak gereja mengonfirmasi bahwa pasien ke-31 Covid-19 telah menghadiri layanan di Daegu. Media setempat melaporkan bahwa sekitar 1.000 anggota gereja telah menghadiri ibadah dengan pasien positif Covid-19.

Sejak saat itu gereja menutup fasilitasnya, memindahkan semua ibadah dan pertemuan online. Daegu sekarang bersiaga, dan telah mengambil tindakan termasuk menutup perpustakaan umum, menangguhkan kelas taman kanak-kanak, dan menunda acara besar.

Sebuah pangkalan militer AS di kota itu telah membatasi akses dan memberlakukan karantina terhadap setiap pasukan yang baru-baru ini menghadiri gereja Shincheonji.

4 dari 5 halaman

Kematian Pertama Pasien Virus Corona di Timur Tengah Terjadi di Iran

Dream - Kematian perdana kasus virus corona di Timur Tengah baru saja dilaporkan. Dua orang lanjut usia yang positif terpapar virus bernama Covid-19 di Qom, Iran dilaporkan telah meninggal dunia.

" Dua orang telah meninggal karena virus corona di Kota Qom," kata Menteri Kesehatan Iran, Alireza Vahabzadeh.

Dilaporkan Al Jazeera, dua orang lanjut usia dengan positif Covid-19 tersebut meninggal pada Rabu, 19 Februari 2020.

" Kedua korban menderita infeksi paru-paru akut karena infeksi mereka dengan virus corona," kata dia.

5 dari 5 halaman

Iran Tingkatkan Kewaspadaan

Sebelumnya pada hari itu, Kianoush Jahanpour, juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, mengatakan kedua orang itu dinyatakan positif mengidap Covid-19. Penyebab, dua orang tersebut meniggal karena kurangnya kekebalan dan usianya yang sudah menua.

" Tidak ada informasi langsung tentang jenis kelamin dan usia pasti para korban," ucap dia.

Usai peristiwa ini, Qom menyiapkan kondisi gawat darurat. Kondisi ini untuk menyegah penyebaran wabah Covid-19.

" Kami mendesak orang-orang untuk menghindari salaman dan ciuman, demi menjaga kebersihan pribadi lebih baik menghindari kerumuman," ujar Deputi Kementerian Kesehatan Iran, Qasem Jan-Babaei.

Iran saat ini waspada karena kemungkinan sebaran Covid-19 muncul di kota-kota lain. Di kawasan Timur Tengah, kasus pertama Covid-19 dilaporkan terjadi di Uni Emirate Arab, bulan lalu.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More