Dream – Pagi belum terang benar. Masih pukul 4 pagi. Sebagian orang masih terlelap. Wanita berusia sekitar 40-an itu sudah bergegas. Pakaiannya serba hitam. Kerudung berwarna senada menutup rambutnya.
Wanita itu bernama Sri Muryati. Dia bergegas dari Tebet, Jakarta Selatan. Tapi dia tak sendirian. Ada lima teman turut serta. Pakaiannya hampir senada. Serba hitam dan berkerudung.
Di pagi buta, mereka beriringan pergi ke Bandara Halim Perdanakusuma. Bukan mau terbang apalagi traveling. Kelima perempuan itu mau menyambut tamu agung. Seorang raja dari negeri kaya. Salman bin Abdulaziz Al Saud. Sekitar pukul 09.00 WIB, Penjaga Dua Masjid Suci itu akan mendarat di Jakarta.
Di tengah jalan, langkah mereka terhenti. Berbelok ke sebuah masjid di kawasan Otto Iskandardinata, Jakarta Timur. Mereka mendengar kabar baru. Jadwal kedatangan Raja Salman sedikit molor. Sang Raja baru tiba pukul 13.00 WIB.
" Kami tidur-tiduran di sana," cerita Sri kepada Jurnalis Dream, Maulan Kautsar, Rabu, 1 Maret 2017.
Tekad bertemu Sang Raja sudah bulat. Sri dan temannya melanjutkan langkah kaki ke Bandara di timur Jakarta itu. Tapi kali ini cuaca sudah terik. Di bawah pohon rindang mereka berteduh. Sebuah kaca mata hitam dan topi safari dipakai Sri. Penghalau silau sekaligus panasnya ibukota. Tak luput bendera Arab Saudi ukuran 25x10 centimeter digenggam di tangannya.
Sri tak bisa melangkah lebih jauh. Garis polisi telah membentang di pinggir jalan. Puluhan orang polisi berjaga di tepi trotoar.
Sekitar pukul 1 siang Sang tamu yang ditunggu akhirnya mendarat. Menaiki mobil Mercedes model lomiusine, Raja Salman melintas di jalanan yang sudah kosong melompong. Bendera Arab Saudi dan Indonesia terapit di sisi kanan dan kiri mobil itu.
Penyambutan Raja Salman begitu spesial. Bukan cuma Sri yang mau melihat sang raja. Ada ribuan orang tumpah ruah ke jalan. Dari mulut pintu Bandara Halim sampai ke Istana Bogor. Semua penasaran melihat kedatangan Sang Raja berusia 81 tahun itu.
Gaung kedatangan Raja Salman memang sudah terdengar sejak dua pekan terakhir. Makin gempita karena tak satu pun media Indonesia luput memberitakannya. Nama Raja Salman jadi tren perbincangan netizen Indonesia di media sosial.
Raja terkaya itu akan berada di Indonesia cukuplama. Selama 10 hari dari tanggal 1 hingga 9 Maret 2017. Kunjungan kenegaraan akan dilakukan pada 1-3 Maret di Jakarta. Sisanya dihabiskan untuk berlibur di Bali.
Dibandingkan lawatan Raja Saudi terdahulu, kunjungan King Salman kali ini terasa jauh lebih spesial lantaran begitu disorot dan dinantikan publik Tanah Air. Pun begitu dengan pemerintah.
" Rasanya sudah lama benar Raja Saudi Arabia tak berkunjung ke Indonesia. Terakhir adalah 46 tahun lalu," tulis Jokowi di akun Facebook-nya.
Presiden optimistis, lawatan Raja Saudi ke Indonesia kali ini akan mencatatkan sejarah baru bagi hubungan baik antarkedua negara.
" Kami meyakini kunjungan Sri Baginda Raja Salman akan memperkuat hubungan antara Indonesia dengan Arab Saudi," ujar Jokowi, dikutip dari setkab.go.id.
Tak sekadar lewat verbal, antusiasme pemerintah Indonesia dalam menyambut Raja Salman terlihat jelas dari berbagai persiapan yang dilakukan sedemikian total. Ya, jauh-jauh hari sebelum hari H kedatangan sang raja, Indonesia berbenah.
Sejumlah tempat yang bakal disambangi sang raja di Jakarta dan Bali, mendadak sibuk. melakukan berbagai pembenahan dan penyesuaian demi menyambut tamu kehormatan. Mulai dari Bandara Halim, Gedung DPR/MPR hingga Masjid Istiqlal.
Beberapa bagian interior Masjid Istiqlal bahkan diubah. Mulai dari lift, toilet hingga ruang meeting-nya, semua diatur ulang menyesuaikan kebutuhan Raja Salman.
Bali pun tak ingin ketinggalan. Bandara Ngurah Rai yang bakal menyambut kedatangan Raja Salman pada 4 Maret mendatang, melakukan berbagai persiapan. Posko khusus yang menangani pengawasan dan penjagaan rombongan Kerajaan Saudi pun dibentuk. Pesawat tempur khusus untuk pengamanan Raja Salman juga telah bersiaga.
Persiapan pemerintah menyambut lawatan tamu agung dari luar negeri memang tampak habis-habisan. Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Osamh Mohammed Al Shuibu pun sampai memberikan apresiasi. kepada semua pihak terutama pihak keamanan di Indonesia. Ada hampir 10 ribu personil keamanan diterjunkan.
" Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Komjen Syafrudin atas seluruh persiapan yang sudah dilakukan," kata Dubes Arab Saudi.
****
Salman bin Abdulaziz bukan raja pertama yang datang ke Indonesia. Pada 10 Juni 1970 silam, Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud pernah melawat ke Bumi Nusantara. Kala itu Indonesia dipimpin Presiden Soeharto.
Namun, kali ini terasa lebih spesial. Bukan cuma dari pihak Indonesia, soal persiapan, Arab Saudi tak kalah heboh. Tengok saja rombongan yang dibawa. Ada 1.500 orang, termasuk 10 menteri dan 25 pangeran yang datang ke Indonesia. Dengan jumlah itu, ragam fasilitas serta perlengkapan tentu harus disiapkan.
Diantara barang bawaan rombongan Raja Salman yang telah tiba di Tanah Air, salah satu yang cukup menarik perhatian adalah tangga pesawat khusus. Berupa tangga motorized atau excavator, fasilitas ini biasa digunakan Raja Salman dalam lawatannya ke luar negeri.
Selain membawa tangga pesawat sendiri, rombongan juga mengangkut dua mobil mewah. Diterbangkan langsung dari Arab Saudi. Ada pula televisi dan sofa yang diangkut. Semua diboyong ke Bali. Jika ditotal semuanya seberat 506 ton.
Belum lagi soal penginapan. Akomodasi super mewah untuk mereka tinggali selama lawatannya di Tanah Air telah dibooking. Tak main-main, 3 hotel super mewah berlabel 'international chain' di Jakarta sudah disewa delegasi Saudi.
Tiga hotel itu adalah Ritz Carlton Mega Kuningan, Hotel JW Marriot, dan Hotel Raffles. Kabarnya sang raja bakal menginap di kamar Presidential Suites salah satu hotel itu. Tarifnya fantastis. Menembus angka Rp 133 juta per malam.
Tak cuma di Jakarta, 4 hotel super mewah di kawasan Nusa Dua, Bali pun sudah dibooking rombongan Raja Saudi. Yakni, hotel St. Regis, Ritz Carlton, Laguna dan Hilton.
Untuk membantu mobilitas, 300 kendaraan disiapkan. Bukan mobil-mobil biasa yang dipakai. Kebanyakan mobil bermerek yang harganya bisa mencapai miliaran rupiah. Mulai dari Mercedes Benz S500, S400 hingga Toyota Alphard.
Mau tahu total uang yang dikeluarkan. Presiden Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies, Asnawi Bahar, menyebut angkat Rp 150 miliar dihabiskan Raja Salman untuk seluruh akomodasi itu.
Kemewahan lawatan kerja Raja Saudi bukan cuma terjadi kali ini. Tengok saja liburannya ke Amerika Serikat, Prancis dan Turki beberapa waktu lalu. Terbilang mahal.
Saat liburan di Prancis misalnya, Raja Salman menyewa 1 villa mewah, 400 unit mobil mewah, dan 10 iring-iringan kendaraan pun sengaja dipersiapkan. Tak cuma itu, pantai pun sengaja ditutup agar sang raja beserta rombongannya bisa berlibur dengan tenang.
****
Indonesia bukan satu-satunya Negara yang dikunjungi Raja Salman. Selama 31 hari, Raja berkeliling ke Negara Asia. Dimulai dari Malaysia, berlanjut ke Indonesia, Brunei Darussalam, China, Jepang, Maladewa. Perjalanan diakhiri di Yordania.
Kunjungan ke Indonesia sendiri adalah yang terlama sepanjang lawatannya keliling Asia. Raja Salman akan menghabiskan 3 hari di Jakarta dan 6 hari sisanya di Bali. Bukan tanpa agenda khusus, kabarnya kunjungan Raja Arab Saudi itu guna membicarakan lebih lanjut rencana investasi jumbo sebesar Rp334,06 triliun, yang siap disuntikkannya ke Indonesia.
Di Istana Bogor, harapan itu untuk sementara terwujud. Raja Salman dan Presiden Jokowi menyaksikan para pembantunya duduk bersebelahan di sebuah meja khusus. Satu per satu pejabat kedua Negara menandatangani perjanjian. Ada 11 nota kesepahaman yang disepakati.
Salah satu yang terbesar adalah kesepakatan Saudi Fund For Development dan pemerintah Republik Indonesia yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani dan Wakil Direktur Saudi Fund For Development. Ada dana US$ 1 miliar disiapkan disana.
Di samping itu, pemerintah juga menandatangani kerjasama dalam hal pertukaran pelajar serta penambahan frekuensi penerbangan dari Arab Saudi ke Indonesia demi meningkatkan jumlah wisatawan Timur Tengah ke Tanah Air. Sampai masalah haji hingga penanganan keamanan.
" Kunjungan ini juga merupakan promosi dan berharap bisa meningkatkan jumlah turis dari Timur Tengah," kata Deputi Menteri Luar Negeri, Abdurrachman M. Fachir.
Harapan yang tentunya sama dengan sebagian besar masyarakat Indonesia. Paling tidak bagi Sri Muryati yang sudah berangkat sejam pagi buta.
" Di tengah terkaman negara-negara asing, ini menjadi menjadi angin segar bagi Indonesia. Paling tidak Arab Saudi memberi sumbangsih tanpa memberi dampak," harap Sri.
(Laporan: Maulana Kautsar/Ilman Nafi'an)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati