Sheikha Latifa. (Foto: Instagram)
Dream - Putri Dubai, Uni Emirat Arab, Sheikha Latifa, dikabarkan hilang secara misterius awal Maret lalu. Lokasi terakhir keberadaannya adalaha kawasan wisata perairan Goa, India
Sebelum menghilang, Latifa sempat mengunggah sebuah video di YouTube. Dalam videonya, wanita 33 tahun itu mengatakan kemungkinan rekaman itu adalah video terakhirnya.
Dia juga mengaku sebagai salah satu dari 30 anak dari Perdana menteri UEA, Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum. Kabar hilangnya Latifa sempat membuat geger dunia.
Tetapi, misteri hilangnya Latifa akhirnya terkuak. Latifa mengaku melarikan diri karena ditahan dan disiksa setelah membantu kakak perempuannya kabur.
Hal itu dia ungkapkan kepada Radha Stirling, perwakilan kelompok LSM Detained in Dubai yang berpusat di Inggris. Dia meminta Stirling membantunya melarikan diri setelah ditahan pada 26 Februari lalu.
Kepada Stirling, Latifa menulis pesan saat dia berada di atas perairan Goa, " Radha, tolong bantu saya, ada beberapa pria di luar."
Latifa juga menyebut dirinya mendengar suara tembakan saat berada di dalam kapal. Stirling meminta Latifa untuk merekam suara tembakan itu, namun dia tidak membalasnya.
Usaha Latifa melarikan diri itu juga melibatkan mantan inteligen Prancis, Herve Jeubert. Dalam pelariannya itu, Jeubert menceritakan bagaimana dia mengelabui petugas keamanan Dubai.
Jeubert mengklaim dia membuat rencana melarikan diri seperti layaknya sosok James Bond. Jeubert menyamar dan menggunakan nama palsu untuk membeli perahu karet.
Setelah itu dia melarikan diri ke zona perairan internasional sebelum dijemput oleh seorang teman enam jam kemudian. Jeubert memulai perjalanan selama delapan hari ke Mumbai, India.
" Saya memutuskan untuk menyamar sebagai seorang wanita dan kemudian menjadi hantu. Ketika tertutup dari ujung kepala sampai ujung kaki dalam abaya dan cadar, tidak ada yang berbicara dengan saya, tidak ada yang melihat saya," kata Jeubert kepada Times.
Jeubert mengaku tidak akan lagi menginjakkan kaki di Dubai setelah kejadian yang menarik perhatian masyarakat luas ini.
Sementara itu, kepada Stirling, Jeubert dan Latifa mengaku akan menuju Amerika Serikat menggunakan kapal laut.
Dalam video itu, Latifa menceritakan pengalaman hidupnya yang mengerikan sebagai anggota keluarga Kerajaan Dubai. Latifa mengaku dipenjara, disiksa dan dilecehkan hanya karena membantu kakak perempuannya kabur dari rumah.
Dia kemudian meminta pengacaranya di AS untuk mengedarkan video tersebut jika meninggal atau hilang.
Video itu memperlihatkan Latifa yang bertelanjang kaki berbicara langsung ke kamera. Dia mengenakan atasan biru sederhana dengan rambut diikat ke belakang.
" Saya membuat video ini karena bisa jadi ini adalah video terakhir. Tak lama lagi saya mungkin pergi entah bagaimana. Saya tidak tahu caranya, tapi 99 persen akan berhasil," katanya.
Bahkan, dia menyebut kemungkinan dirinya telah tewas atau berada dalam situasi sangat buruk saat orang-orang melihat video itu.
(Sumber: The Sun)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati