Misteri Luka Sayatan di Jasad Brigadir J yang Tewas Ditembak di Rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo

Reporter : Nabila Hanum
Selasa, 12 Juli 2022 16:30
Misteri Luka Sayatan di Jasad Brigadir J yang Tewas Ditembak di Rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo
Luka sayatan itu ada di bagian perut dan jari yang terpotong.

Dream - Meninggalnya Brigadir J masih menyisakan tanda tanya bagi keluarga. Brigadir J meninggal dalam peristiwa baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat 8 Juli 2022.

Salah seorang keluarga, Rohani Simanjuntak, menyebut Brigadir J merupakan anak buah Ferdy Sambo.

" Kalau sama kami belum ada (motifnya). Kalau dikabari sama kami itu adanya tembak-menembak. Hanya belum dikasih tahu (motif)," kata Rohani, Selasa 12 Juli 2022.

Rohani melihat ada kejanggalan dilihat dari luka sayatan di tubuh almarhum Brigadir J. Ada pula luka lain di beberapa bagian tubuh.

1 dari 4 halaman

" Ternyata ada tembakan di sebelah kanan dua, di leher satu, di tangan satu, di bagian ini sama kaki ada luka benda tajam. Terus di mata sebelah kanan, di hidung dijahit, terus di bibir, sudah itu tangan jarinya dua mungkin patah kali ya. Ada luka juga di tangan kiri, di kaki juga ada luka benda tajam," ungkapnya.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, menjelaskan, luka sayatan itu ada di bagian perut dan jari yang terpotong.

" Kita bukan lihat, tapi penjelasan penyidik soal sayatan adalah karena gesekan proyektil yang ditembakan oleh Bharada E ke Brigadir J," tutur Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 11 Juli 2022.

2 dari 4 halaman

Ia menambahkan, luka sayatan yang ada di jasad Brigadir J bukan berasal senjata lain, seperti senjata tajam. Melainkan hasil gesekan peluru dari Bharada E yang melesatkan lima tembakan.

Ahmad menjelaskan, Bharada E melepaskan lima tembakan, yang salah satunya mengenai tangan Brigadir J dan kemudian tembus ke badan.

" Jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan, itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh, termasuk sayatan itu," jelas dia.

3 dari 4 halaman

Brigadir J, kata Ahmad, melepaskan tujuh kali tembakan yang tidak satu pun mengenai Bharada E. Hal itu terjadi karena perbedaan posisi saat terjadi baku tembak antara keduanya.

" Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan. Tidak ada (tembakan yang kena Bharada E), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," tutur Ahmad.

Sebelumnya, Brigadir J, seorang anggota Polri tewas tertembak di rumah salah satu petinggi Mabes Polri. Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membeberkan kronologinya.

" Peristiwa itu benar telah terjadi pada hari Jumat 8 Juli 2022. Kurang lebih jam 17.00 atau jam 5 sore. Saat itu Brigadir J berada atau memasuki rumah salah satu pejabat Polri di Perumahan Dinas Duren Tiga," bebernya.

4 dari 4 halaman

Ramadhan menambahkan, Barada E yang hendak memeriksa teriakan istri Kadiv Propam, justru direspons tembakan oleh Brigadir J yang telah berdiri di depan kamar.

" Barada E menegur dan saat itu yang bersangkutan mengacungkan senjata kemudian melakukan penembakan dan Barada E tentu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J," jelas Ramadhan.

Akibat insiden itu, Brigadir J meregang nyawa. Jenazah Brigadir J telah dibawa keluarga ke Jambi, sementara Barada E masih diamankan.

" Akibat penembakan yang dilakukan Barada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia. Saat ini kasus sedang didalami, ditelusuri lebih jauh oleh Propam Mabes dan Polres Jaksel," ungkap Ramadhan.

Sumber: Merdeka.com

Beri Komentar