Muhammadiyah Imbau Umat Islam Sholat Idul Fitri di Rumah untuk Cegah Covid-19

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Senin, 18 Mei 2020 06:00
Muhammadiyah Imbau Umat Islam Sholat Idul Fitri di Rumah untuk Cegah Covid-19
Muhammadiyah mengingatkan sholat Id di rumah dibolehkan dengan mempertimbangkan aspek kemaslahatan.

Dream - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengimbau umat Islam untuk melaksanakan sholat Idul Fitri 1441 H di rumah. Imbauan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 04/EDR/I.0/E2020 tentang Tuntunan Shalat Idul Fitri Dalam Kondisi Darurat Pandemi Covid-19.

" Pelaksanaan salat id di rumah tidak membuat suatu jenis ibadah baru. Maka sholat id bagi yang menghendaki dapat dilakukan di rumah masing-masing bersama anggota keluarga dengan cara yang sama seperti sholat id di lapangan," kata Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syamsul Anwar, dikutip dari Liputan6.com.

Dia mengatakan, pelaksanaan sholat Idul Fitri baiknya dilakukan di area publik, seperti lapangan, sebagaimana dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW.

Sementara meniadakan sholat Idul Fitri baik di lapangan maupun di masjid karena adanya ancaman Covid-19, tidak berarti mengurangi perintah agama.

" Ketika dibolehkan sholat id di rumah bagi yang menghendakinya, pertimbangannya adalah melaksanakannya dengan cara lain yang tidak biasa, yaitu dilaksanakan di rumah, yaitu agar umat selalu memperhatikan kemaslahatan manusia, berupa perlindungan diri, agama, akal, keluarga dan harta benda," kata dia.

" Dan menjaga agar kita tidak menimbulkan mudlarat kepada diri kita dan kepada orang lain. Bahkan sebaliknya, tidak ada ancaman agama atas orang yang tidak melaksanakannya, karena Salat Idul Fitri adalah ibadah sunah. Dalam pandangan Islam, perlidungan diri jiwa dan raga sangat penting," lanjut Syamsul Anwar.

1 dari 5 halaman

Amalan Sunah Muakad

Syamsul tak lupa menjelaskan, pelaksaanaan sholat Id merupakan amalan sunah muakad. Merupakan jenis sunah yang sangat dianjurkan pelaksanaannya, sebagaimana pelaksanaan sholat Tarawih di bulan Ramadhan. Sunah sendiri adalah perintah agama yang bila dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa.

Dia kerap menjelaskan dalam Islam tidak memaksakan umatnya untuk beribadah diluar kadar kemampuannya. Seperti apabila umatnya memiliki keterbatasan tata cara beribadah shalat Id dan ketidakmampuan lainnya, maka lakukanlah semampunya.

" Bahwa dalam melaksanakan ajaran agama dasarnya adalah kadar kemampuan mukallaf untuk mengerjakan. Hal itu karena Allah tidak membebani hamba-Nya, kecuali sejauh kadar kemampuannya sebagaimana surat Al Baqarah ayat 286 dan At Thalaq ayat 7," kata dia.

" Dan apabila di perintahkan melakukan suatu kewajiban agama, maka kerjakan sesuai kemampuan (bertakwa sesuai kemampuan) sebagaimana surat At Taghabun ayat 16 dan hadis nabi," tambahnya.

Sumber: Liputan6.com/Mevi Linawati

2 dari 5 halaman

Menag: Sholat Id di Rumah Saja

Dream - Menteri Agama Fachrul Razi mengimbau umat Islam untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri 1441 H di rumah. Ini mengingat pandemi virus corona yang belum berakhir dan berpotensi menular.

" Saya imbau umat Islam menjalankan Sholat Id di rumah bersama keluarga inti. Ini bagian dari empati dan komitmen kita sebagai umat beragama dalam penanganan Covid-19," ujar Fachrul melalui keterangan tertulis diterima Dream.

Fachrul berharap pandemi ini segera berakhir dan masyarakat di seluruh dunia dapat menjalani aktivitasnya dengan normal. Meski tak bisa berjemaah di luar rumah, Fachrul meminta masyarakat tidak meninggalkan Sholat Id.

" Usahakan Sholat Id jangan ditinggalkan, tapi diselenggarakan bersama keluarga di rumah, sesuai teladan Rasulullah SAW yang tidak pernah meninggalkan Sholat Id," kata dia.

 

3 dari 5 halaman

Sambut Idul Fitri dengan Kebahagiaan

Menag berharap para ulama, termasuk MUI, dapat terus memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang kaidah Fikih dan tata cara Sholat Idul Fitri yang merupakan sunah muakkadah atau sunah yang sangat dianjurkan.

" Mari kita sambut kehadiran Idul Fitri 1441 H dengan sukacita dan bahagia, karena itu adalah hari kemenangan dan hari kembalinya kita ke fitrah yang suci. Mari berbagi kepedulian kepada yang memerlukan, agar mereka juga dapat berlebaran seperti kita semua," pesan Fachrul.

Mantan Wakil Panglima TNI itu juga menambahkan, walaupun dalam kondisi berbeda, perayaan Lebaran 2020 tidak boleh mengurangi kebahagiaan umat Islam yang telah berpuasa selama sebulan penuh.

" Pandemi Covid-19 tidak boleh mengurangi kebahagiaan dan kegembiraan kita dalam menyambut Idul Fitri 1441 H. Taqobalallahu Minna Waminkum, Semoga Allah menerima amal kita semua," pungkas dia.

4 dari 5 halaman

Menag Kaji Buka Lagi Masjid Untuk Ibadah Selama PSBB

Dream - Menteri Agama Fachrul Razi mewacanakan pelonggaran masjid dan tempat ibadah selama berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun demikian, wacana ini masih dalam pembicaraan di internal Kemenag.

" Terkait ada relaksasi di rumah ibadah, tetapi kami belum ajukan, tetapi kami sudah punya ide itu dan sempat saya bicarakan dengan Dirjen," ujar Fachrul, dikutip dari Merdeka.com.

Menurut Fachrul, wacana ini akan diajukan ke Presiden Joko Widodo dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo. Pengajuan baru dilakukan jika pembahasan di internal dinyatakan sudah selesai.

" Sebagai contoh misalnya kita sepakat masjid boleh sholat jemaah, tetapi jumlahnya tidak boleh terlalu banyak, jarak antar orang lebih jauh daripada seaturannya, jarak antara shaf lebih jauh, misalnya tetap memakai masker," kata dia.

Lebih lanjut, Fachrul menyatakan saat ini kementeriannya belum berani mengumumkan rencana pelonggaran tersebut.

" Mungkin nanti kita coba ajukan dan diskusikan dengan teman-teman yang terkait dengan pengambilan keputusan ini," kata dia.

(Sah/Sumber: Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra)

5 dari 5 halaman

Menag: Tahun Ini Enggak Usah Mudik, Mudharatnya Lebih Banyak

Dream - Menteri Agama, Fachrul Razi, mengimbau masyarakat tidak mudik tahun ini. Sebabnya, ada ancaman penularan virus corona yang berbahaya.

" Enggak usah mudik, karena mudik itu, selalu kita garis bawahi, mudharatnya lebih banyak di situasi saat ini," kata Fachrul.

Dia mengajak umat Islam melaksanakan kewajiban Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Begitu pula menjalankan sunah Ramadhan.

" Kita tetap melaksanakan wajin dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan kita, tapi kita di rumah saja," kata dia.

Fachrul mengatakan mudik di tengah darurat pandemi secara tidak langsung dapat menjadi penyebab penyebaran Covid-19. Orang mudik, kata Fachrul, bisa membawa benih virus ke kampung.

" Jika kita mudik, tanpa kita sadari membawa benih-benih virus ke kampung. Di kampung juga kita harus diisolasi, mudharatnya lebih banyak dari manfaatnya," kata dia.

 

Beri Komentar