Ilustrasi Sholat. (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Tinggal beberapa hari lagi umat Islam akan menyambut hari raya Idul Fitri. Sayangnya, hari raya Lebaran tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya di tengah pandemik Covid-19 yang belum usai.
Menteri Agama Fachrul Razi mengimbau umat Islam untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri 1441 H di rumah. Ini mengingat pandemi virus corona yang belum berakhir dan berpotensi menular.
" Usahakan Sholat Id jangan ditinggalkan, tapi diselenggarakan bersama keluarga di rumah. Sesuai teladan Rasulullah SAW yang tidak pernah meninggalkan Sholat Id," ujar Fachrul melalui keterangan tertulis diterima Dream.
Banyak warga masyarakat yang mungkin bingung dengan tata cara Sholat Idul Fitri di rumah selama pandemi Covid-19. Warga mungkin agak bingung dengan bacaan khutbah yang merupakan salah syarat dalam tata cara Sholat Idul Fitri di rumah.
Namun jangan risau. Melalui akun Facebook, Ustaz Khairul Anuar Basri dari Malaysia membagikan panduan sholat Idul Fitri di rumah secara sendiri maupun berjamaah dengan anggota keluarga.
Menurut Ustaz Khairul, Sholat Idul Fitri di rumah sebenarnya mudah untuk dilakukan. Semua gerakan dan bacaan Sholat Id di rumah sama dengan Sholat Id berjamaah saat kondisi normal.
Berikut tata cara Sholat Idul Fitri di rumah selama pandemi Covid-19 lengkap dengan panduan khutbah Idul Fitri 1441 H yang harus Sahabat Dream kerjakan.
Bacaan niat Sholat Id di rumah boleh dibaca (dilafalkan) maupun dibaca di dalam hati. Niat Sholat Id boleh juga diucapkan dalam bahasa Indonesia selama ada niat di dalam hati untuk menunaikan Sholat Id di rumah.
Untuk imam, baca niat Sholat Idul Fitri berikut:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Usholi sunnatan 'idilfitri rak'ataini imaman lillahi taala
Artinya:
" Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat sebagai imam karena Allah Taala"
Untuk makmum, baca niat Sholat Idul Fitri berikut:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا/مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan 'idilfitri rak'ataini makmuman lillahi taala
Artinya:
" Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat sebagai makmum karena Allah Taala"
Untuk mereka yang ada di rumah sendirian, maka baca niat Sholat Idul Fitri berikut:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan 'idilfitri rak'ataini adaan lillahi taala
Artinya:
" Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat tunai karena Allah Taala"
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .
Allaahu Akbaru kabiiraa-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-waashiila. Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaaminal muslimiin
Artinya: ”Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya salatku ibadahku, hidupku dan matiku semata-mata untuk Allah seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya. Dan aku dari golongan orang muslimin.”
Setelah membaca doa iftitah, mengucapkan takbir sebanyak 7 kali, diikuti dengan tasbih setiap kali selesai takbir.
Bacaan tasbih setiap selesai 7 takbir di Sholat Id adalah seperti berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Subhanallah walhamdulillah wala ilaaha illallahu wallahu akbar wala haulawala quwwata illa billahil 'aliyyil 'adzim
Artinya: " Maha Suci Allah, segala pujian bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar, dan tiada daya dan upaya serta kekuatan (bagi kita) melainkan dengan kekuasaan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung."
Setelah itu baca Al-Fatihah, diikuti surat pendek Alquran seperti biasa. Ingat, gerakan dan bacaan selanjutnya hingga rakaat pertama selesai sama dengan sholat lainnya.
Seperti rakaat pertama, dimulai dengan Takbiratul Ihram, setelah itu takbir lagi. Namun kali ini takbir hanya 5 kali.
Setiap kali selesai takbir, membaca tasbih seperti pada rakaat pertama.
Ini adalah bagian yang dikhawatirkan banyak orang Muslim yang Sholat Id di rumah selama pandemi Covid-19. Itu karena mereka belum pernah membaca khotbah sebelumnya.
Tetapi menurut Ustaz Kahirul, saat khutbah untuk anggota keluarga, baca yang umum dan sederhana saja sudah cukup memadai. Intinya mengajak anggota keluarga lebih bertakwa dan beribadah kepada Allah SWT.
Berikut panduan tata cara Khutbah Sholat Id yang bisa dilakukan di rumah:
1. Disunnatkan untuk memulai khutbah pertama dengan takbir sebanyak 9 kali.
2. Memuji Allah SWT dengan membaca Alhamdulillah
3. Membaca sholawat nabi " Allahumma solli 'ala Saidina Muhammad wa 'ala ali Saidina Muhammad"
4. Berpesan untuk keluarga sendiri agar terus bertakwa dan lebih meningkatkan ibadah kepada Allah SWT
5. Akhiri khutbah pertama Sholat Id di rumah dengan membaca ayat suci Alquran. Surat 3 Qul sudah cukup (Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas)
Saat akan memulai khutbah Sholat Id kedua, disunnatkan untuk memulai khutbah kedua dengan takbir sebanyak 7 kali.
Tata cara khutbah Sholat Id keda sama seperti khutbah pertama, cuma ada penambahan bacaan doa di akhir khutbah.
Untuk bacaan doa di akhir khutbah sifatnya bebas. Untuk keselamatan keluarga maupun seluruh umat Islam di seluruh dunia.
Karena saat ini umat Islam sedang menghadapi wabah virus corona, bisa juga diselipkan doa agar Allah SWT mengangkat pandemi ini agar kita bisa beribadah ke masjid atau surau seperti biasanya.
Menjelang hari raya idul fitri, Rasulullah menyambutnya dengan melakukan takbir. Ketika malam maghrib menuju 1 Syawal, disarankan untuk memperbanyak takbir guna mendapatkan manfaat takbir hingga shalat idul fitri akan dimulai.
Seperti yang dijelaskan di dalam surat Al Baqarah,
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: “ Dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan puasa serta bertakbir (membesarkan) nama Allah atas petunjuk yang telah diberikan-Nya kepadamu, semoga dengan demikian kamu menjadi umat yang bersyukur.” (QS Al Baqarah: 185).
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
Artinya: " Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar. Segala puji bagi-Nya."
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Artinya: " Allah Maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama, meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar."
Di dalam Islam, zakat merupakan salah satu rukun Islam yang hukumnya wajib untuk dilaksanakan. Banyak sekali kegunaan zakat bagi orang-orang yang membutuhkan. Kewajiban membayar zakat ini dijelaskan dalah hadits yang memiliki arti seperti berikut ini,
عَلَى اَلْعَبْدِ وَالْحُرِّ, وَالذَّكَرِ, وَالْأُنْثَى, وَالصَّغِيرِ, وَالْكَبِيرِ, مِنَ اَلْمُسْلِمِينَ, وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ اَلنَّاسِ إِلَى اَلصَّلَاةِ – مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ
Artinya: " Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri dengan satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum bagi hamba dan yang merdeka, bagi laki-laki dan perempuan, bagi anak-anak dan orang dewasa dari kaum muslimin. Beliau memerintahkan agar zakat tersebut ditunaikan sebelum manusia berangkat menuju shalat ‘ied.” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari no. 1503 dan Muslim no. 984).
Rasulullah juga kerap membersihkan diri terlebih dahulu sebelum malaksanakan sholat id. Rasulullah mandi, memakai wangi-wangian, dan mengenakan pakaian terbaik yang dimilikinya.
Hal ini juga telah dijelaskan di dalam hadits yang memiliki arti, “ Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk mengenakan yang terbaik dari apa yang kita temukan dan memakai wewangian dan mengurbankan hal yang paling berharga yang kita temukan.” (Diriwayatkan oleh al-Hakim).
Beliau juga makan sebelum melaksanakan sholat idul fitri. Hal ini juga menjadi salah satu hari yang diharamkan untuk berpuasa, adalah saat hari raya idul fitri.
Dijelaskan di dalam hadits, Sebelum sholat Idul Fitri, Rasulullah biasa memakan kurma dengan jumlah yang ganjil; tiga, lima, atau tujuh. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَات
Artinya: " Dari Anas bin Malik berkata, " Pada hari raya Rasulullah ﷺ tidak berangkat untuk melaksanakan salat hingga beliau makan beberapa butir kurma."
Nah, saat pergi sholat idul fitri, perlu untuk mengambil jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang sholat idul fitri.
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
Artinya: “ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melaksanakan shalat id, beliau memilih jalan yang berbeda (ketika berankat dan pulang).” (HR. Bukhari)
Hal ini memiliki makna yang dalam dimana Rasulullah SAW ingin bertemu dengan orang-orang di sekitar perjalanan guna menyebarkan syiar Islam.
Ucapan hari raya tentu salah satu momen yang tidak mungkin dilupakan oleh seluruh umat muslim. Ada baiknya mengucapkan, “ Taqabbalallahu minna wa minkum (semoga Allah menerima amal kami dan kalian).”
Setelah mekasanakan sholat, Rasulullah mendatangi tempat keramaian, dan mengunjungi rumah sahabat. Ya, tradisi silaturahmi saling mengunjungi saat hari raya idul fitri sudah ada sejak zaman Rasulullah.
Ketika idul fitri tiba, Rasulullah mengunjungi rumah para sahabatnya. Begitu pun para sahabatnya. Pada kesempatan ini, Rasulullah dan sahabatnya saling mendoakan kebaikan satu sama lain
Dirangkum dari berbagai sumber.
Ulama memiliki perbedaan pendapat soal hukum sholat Idul Fitri. Hal ini dapat dibagi dalam beberapa pendapat mengenai hukumnya tersebut, di antaranya adalah:
Pendapat dari mayoritas ulama, hukum melaksanakan sholat Idul Fitri adalah sunah muakad. Sunah muakad adalah sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat muslim. Sebab, sholat Idul Fitri hanya dilaksanakan setahun sekali dan merupakan bagian dari serangkaian ibadah di bulan Ramadan.
Pendapat ini dikemukakan mahdzab Imam Hambali. Fardhu kifayah adalah hukum yang bersifat wajib bagi umat muslim secara kesatuan. Maka dari itu, hukumnya adalah pada kesatuan umat Islam. Karena sifat fardhu kifayah maka jika sebagian besar umat Islam sudah melaksanakannya, maka sudah cukup.
Pendapat ini datang dari mahzab Imam Hanafi. Hukum fardhu 'ain berarti ibadah yang wajib bagi setiap muslim atau muslimah. Untuk itu jika tidak dilakukan maka akan berdosa.
Berikut keutamaan-keutamaan yang akan didapatkan dari melaksanakan sholat Idul Fitri:
Dengan melaksanakan sholat Idul Fitri, pasti akan mengucapkan asma Allah berkali-kali terutama kalimat takbiratul ikhram " Allahu Akbar" sebanyak 7 kali. Dan di antara seruan takbir tersebut hendaknya membaca kalimat sebagai berikut;
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُاللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii war hamnii
Artinya: " Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku."
Dengan begitu akan mendapatkan pahala dari mengagungkan dan mengucapkan atau berdzikir atas nama Allah.
Sholat Idul Fitri umumnya dilaksanakan secara berjamaah. Karenanya, para pelakunya akan mendapatkan pahala sholat berjamaah yang besar.
Hal ini terdapat dalam firman Allah pada surat Al Baqarah ayat 43 yang menganjurkan untuk mengerjakan sholat berjamaah.
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ
Wa aqiimus-salaata wa aatuz-zakaata warka'u ma'ar raaki'iin
Artinya: " Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang rukuk."
Karena hukumnya yang sunah muakad atau fardhu kifayah, maka sholat Idul Fitri ini membuat orang-orang Islam akan terdorong untuk melaksanakannya.
Dengan berkumpulnya umat Islam, maka akan berefek kepada ukhuwah islamiah yang semakin kuat.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas