Menkes Kaji Kemungkinan Vaksin Covid-19 Booster Berbayar di 2022

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 26 Agustus 2021 08:01
Menkes Kaji Kemungkinan Vaksin Covid-19 Booster Berbayar di 2022
Pemerintah hanya akan memberikan bantuan berupa biaya ditanggung pemerintah bagi peserta BPJS Kesehatan yang ingin mendapatkan booster.

Dream - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pemerintah tengah mempertimbagkan opsi vaksin booster berbayar untuk masyarakat umum. Rencana ini akan dijalankan awal tahun depan setelah target vaksinasi dua dosis yang menjadi program Pemerintah tercapai.

" Kalau kita semakin cepat, kita harapkan mungkin di Januari, sudah bisa selesai semua di awal tahun depan kita sudah mulai melakukan suntik ketiga," ujar Budi, dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, disiarkan kanal DPR RI.

Budi mengatakan rencana pemberian vaksin Covid-19 booster itu sudah mendapat lampu hijau dari Presiden Joko Widodo. Nantinya, vaksin akan diberikan dengan biaya ditanggung Pemerintah bagi peserta BPJS dan terbuka juga opsi beli langsung.

" Diskusi juga dengan Bapak Presiden, sudah diputuskan oleh Beliau bahwa yang ke depan yang akan dibayar negara kemungkinan besar hanya PBI (Penerima Bantuan Iuran) saja," kata Budi.

 

1 dari 5 halaman

Tarifnya Rp100-150 Ribu Satu Dosis

Sedangkan bagi non-BI dapat menggunakan skema pembelian langsung. Dia menjamin biaya vaksin untuk skema umum tidak akan terlalu mahal.

Dari hitungan Kementerian Kesehatan, Budi mengatakan penyuntikan satu dosis vaksin sekitar US$7-8, atau sekitar Rp100-150 ribu. Nantinya juga akan tersedia banyak varian vaksin sehingga masyarakat bisa memilih.

" Kita akan juga buka secara terbuka vaksin-vaksin yang masuk sehingga rakyat yang ingin mendapatkan booster bisa memilih, yang memiliki uang mau menyuntik Rp100 ribu atau Rp150 ribu bisa memilih," kata dia.

2 dari 5 halaman

Efikasi Capai 91,6%, Vaksin Buatan Rusia Akan Masuk Indonesia

Dream - Satu lagi merek vaksin buatan luar negeri akan digunakan pemerintah Indonesia dalam program vaksinasi nasional. Sputnik-V, vaksin yang dibuat Institut Gamaleya Rusia dan akan dipakai Indonesia itu sudah mendapatkan Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Vaksin Sputnik-V dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology dan Microbiology di Rusia. Pengembangan vaksin ini menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S)

Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, mengatakan hasil kajian intensif melibatkan Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19 dan Indonesia Techniccal Advisory Group of Immunization (ITAGI) menemukan efek samping Vaksin Sputnik-V tergolong ringan hingga sedang.

" Efek samping paling umum yang dirasakan adalah gejala menyerupai flu (a flu-like syndrome), yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi (arthralgia), nyeri otot (myalgia), badan lemas (asthenia), ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi," ujar Penny.

Menurut Penny, tingkat efikasi vaksin ini mencapai 91,6 persen. Data ini didapat dari hasil uji klinis tahap 3.

" Untuk efiasinya, data uji klinik fase 3 menunjukkan vaksin Covid-19 Sputnik-V memberikan efikasi sebesar 91,6 persen (dengan rentang confidence intertal 85,6-95,2 persen)," kata dia.

3 dari 5 halaman

Satu Dosis Diberikan 0,5 ml

Penny juga menyatakan pihaknya sebelumya telah melaksanakan inspeksi on-site fasilitas produksi Vaksin Sputnik-V di Generium and Biocad di Rusia yang digunakan untuk produksi bulk vaksin. Juga di Ufavita untuk tahap fill and finish vaksin jadi, yang kesemuanya sudah seusai dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Standar Persyaratan Mutu Vaksin.

Di Indonesia, Vaksin Sputnik-V didaftarkan untuk mendapatkan EUA oleh PT Pratapa Nirmala. Perusahaan ini bertanggung jawab pada penjaminan keamanan dan mutu vaksin.

Vaksin ini digunakan untuk pencegahan indikasi infeksi Covid-19 akibat SARS-CoV-2 pada usia 18 tahun ke atas. Vaksin diberikan melalui injeksi intramuskular sebanyak dua dosis masing-masing 0,5 ml dalam jeda tiga pekan (21 hari).

Sedangkan untuk penyimpanan membutuhkan fasilitas dengan suhu antara -20 derajat Celcius hingga 2 derajat Celcius, dikutip dari BPOM.

4 dari 5 halaman

Bisa Untuk Anak 12 Tahun ke Atas, Ini 16 Lokasi Vaksinasi Pfizer di DKI Jakarta

Dream - Kementerian Kesehatan membolehkan penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech untuk anak 12 tahun ke atas. Keputusan ini dituangkan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Nomor SR.02.06/II/2151/2021.

" Vaksin Covid-19 Comirnaty (Pfizer-BioNTech) dapat diberikan pada anak kelompok usia 12-17 tahun," demikian bunyi surat tersebut ditandatangani Plt Dirjen P2P Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu.

Surat tersebut juga menyebutkan vaksin Pfizer diberikan dalam dua dosis, masing-masing 0,3 mililiter lewat injeksi intramuskular. Sedangkan jeda antara dosis pertama dan kedua minimal 21 hari.

Surat ini mengubah ketentuan sebelumnya yang mensyaratkan usia minimal 18 tahun. Dengan terbitnya surat ini, maka anak usia 12 tahun ke atas bisa divaksin dengan vaksin Pfizer.

Surat Kemenkes

(Instagram @drningz)

 

5 dari 5 halaman

Lokasi Vaksinasi dengan Vaksin Pfizer

Untuk sementara, vaksin Pfizer disalurkan bagi masyarakat yang tinggal di Jabodetabek. DKI Jakarta sendiri telah mulai memberikan vaksin ini kepada masyarakat pada Senin, 23 Januari.

Jumlah lokasi vaksinasi dengan vaksin Pfizer di Jakarta pun ditambah. Dari sebelumnya ada 10 tempat menjadi 16 tempat, berdasarkan surat dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Berikut daftar fasilitas vaksinasi yang menyediakan vaksin Covid-19 Pfizer.

1. Puskesmas Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
2. Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara,
3. RSIA Family, Jakarta Utara,
4. RSUD Tugu Koja, Jakarta Utara,
5. RSPI Puri Indah, Jakarta Barat,
6. RS Prikasih, Jakarta Selatan,
7. Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus, Jakarta Selatan,
8. Puskesmas Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan,
9. RSUD Jati Padang, Jakarta Selatan,
10. Puskesmas Kelurahan Pancoran, Jakarta Selatan,
11. UPK Kemenkes Rasuna Said, Jakarta Selatan,
12. BPSDM Kemenkes Hang Jebat, Jakarta Selatan,
13. Puskesmas Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur,
14. RSKD Duren Sawit, Jakarta Timur,
15. RS Tk. IV Kesdam Cijantung, Jakarta Timur, dan
16. RS Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Beri Komentar