Lubang 'neraka' Yang Terus Mengalami Pelebaran (Sumber: The Independent)
Dream - Lubang yang dikenal sebagai Hellmouth atau Mulut Neraka memperlihatkan aktivitas yang mengejutkan para ilmuwan. Lubang bernama asli Kawah Batagaika itu semakin melebar dan 'memakan' tanaman di sekitarnya.
Aktivitas lubang di Siberia tersebut memungkinkan para ilmuwan untuk melihat lapisan kuno berusia 200 ribu tahun yang selama ini tersembunyi.
Diameter lubang dengan kedalaman 91,4 meter itu semakin lebar dengan kecepatan melebar 9 hingga 30 meter setiap tahunnya. Akibat mengalami longsor secara bertahap, tanah di bawahnya menjadi semakin terekspos ke permukaan.
Aktivitas tersebut memungkinkan peneliti melihat bentuk lanskap area tersebut pada zaman dahulu. Dengan mengetahui lapisan di bawahnya, peneliti bisa memprediksi perubahan yang masih belum terjadi.
Dalam studi baru yang dipublikasikan dalam Quaternary Research, para peneliti menganalisis urutan lapisan es di Kawah Batagaika. Cara tersebut akan menunjukkan sejumlah kondisi lingkungan yang berbeda di sepanjang 200 ribu tahun belakangan.
Menurut laporan Mirror, saat melakukan penelitian pada lapisan itu, ilmuwan menemukan sisa-sisa kayu yang mengindikasikan adanya area hutan dan serbuk sari dalam jumlah yang tinggi. Dari temuan itu, ilmuwan menyimpulkan area di Kawah Batagaika sebelumnya mungkin sebuah lanskap tundra yang terbuka.
Julian Murton, peneliti dari University of Sussex, Inggris, kepada BBC mengatakan, lapisan ini memberikan catatan terus-menerus tentang sejarah geologi yang cukup langka.
" Hal ini memungkinkan kami untuk menafsirkan iklim dan sejarah lingkungan di sana. Namun kami masih bekerja untuk mencari kronologinya," kata Murton.
Lubang tersebut pertama kali ditemukan di Desa Batagai, Distrik Verkhoyansk pada 1960-an. Banyak penduduk desa percaya lubang itu adalah 'pintu ke dunia bawah' setelah mendengar suara mengerikan yang terdengar dari dalam lubang tersebut.
© Dream
Dream - Tiga tahun silam, sebuah lubang misterius ditemukan di Semenanjung Taimyr, Siberia. Berbagai teori muncul, berusaha menjelaskan lubang dengan kedalaman sekitar 100 meter tersebut.
Mula-mula, banyak yang menyebut lubang itu dibentuk oleh alien. Ada pula yang meyakini karena tumbukan benda langit yang jatuh ke Bumi. Sebagian yakin terbentuk karena roket yang jatuh.
Namun belakangan, para ilmuwan banyak yang sepakat dengan teori yang menyebut lubang itu terbentuk karena gas. Gas metana yang terdapat di bawah permukaan tanah menguap karena penasan global.
Teori gas ini seolah mengakhiri teka-teki kemunculan lubang yang kini lebarnya 15 kali bentuk semula –semula berukuran 4 meter kini jadi 70 meter.
Namun rupanya tidak. Kini, ada pendapat baru, yang menyebut musabab lain telah membentuk lubang misterius ini.
© Dream
Dream - Salah satu ahli mengklaim telah mendapat temuan mengejutkan, yaitu pebgakuan dari masyarakat di sekitar lubang yang mengaga itu. Warga mengaku mendengar ledakan sangat kuat dan melihat cahaya sangat terang di langit sebelum lubang ini ditemukan.
Lubang raksasa di Taimyr ini bukan satu-satunya. Sekitar 300 mile ada puluhan lubang yang sama. Dan yang baru ditemukan berada di Semenanjung Yanmal, wilayah yang menurut bahasa setempat berarti “ ujung dunia.”
Saat pertama kali ditemukan, pada tahun 2013, lubang yang semula disebut celah Deryabinsky ini hampir saja menelan sekelompok penggembala rusa. Reruntuhan tanah, pasir, dan es terdapat di sekeliling lubang.
Tanah, pasir, dan es, yang berserakan di sekitar lubang itulah yang membawa para peneliti pada dugaan bahwa lubang itu terbentuk karena ledakan gas metana atau gas lainnya dari dalam tanah.
Dan kini, babak baru teori lubang yang kini menjadi lebih mirip dengan danau –karena berisi air dari lelehan es– dimulai. Para ahli menemukan laporan baru dari warga sekitar yang mendengar ledakan keras dan cahaya terang di langit sebelum penemuan lubang itu.
“ Ada informasi verbal bahwa penduduk di desa sekitar –yang jaraknya 70 hingga 100 kilometer dari lubang– mendengar suara seperti ledakan dan salah satu dari mereka melihat cahaya di langit,” kata salah seorang peneliti, Vladimir Epifanov.
“ Ini sekitar satu bulan setelah peristiwa jatuhnya meteorit di Chelyabinsk,” tambah dia. Untuk diketahui pada Februari 2013, sebuah meteor dengan bobot sekitar 10 ton jatuh ke wilayah Chelyabinsk. Ribuan bangunan di Chelyabinsk rusak. Lebih dari 1.000 orang terluka.
Berdasarkan peristiwa itu, penduduk lokal menduga, lubang-lubang itu terbentuk juga karena ledakan benda luar angkasa. Tapi sejauh ini tak ada konfirmasi tentang pemandangan yang janggal.
© Dream
Dream - Banyak ahli yang berpendapat bahwa lubang yang ditemukan di Semenanjung Yanmal disebabkan karena pemanasan global, yang menyebabkan suhu naik dan memicu gas metana atau gas alam lain di bawaha tanah memuai dan menimbulkan ledakan.
Namun, pada lubang raksasa yang ditemukan di wilayah Taimyr, ilmuwan yakin terbentuk karena penjelasan yang beda –bukan seperti penjelasan teori ledakan gas metana karena pemanasan global.
Salah satu profesor yang meneliti lubang-lubang itu, Vladimir Epifanov, mengatakan, ledakan di Taimyr bukan akibat langsung dari pemanasan global, mengingat lubang tersebut sangat dalam.
Sehingga dia menawarkan teori lain, yaitu proses “ normal” degasasi, di mana gas hidrat yang berada 200 meter di bawah permukaan mungkin terdegradasi untuk melepaskan gas metana.
Proses itu menyebabkan metana terakumulasi di kedalaman sekitar 100 meter dan terjadilah ledakan yang membentuk lubang di Taimyr itu. Wallahu a’lam.