Pengantin Pria Diseret Pengantin Wanita (Sumber: Stomp)
Dream - Kebanyakan wanita mungkin hanya bisa menangis atau panik jika calon pengantin pria mereka tidak muncul pada hari pernikahan mereka. Tetapi, tidak demikian seorang pengantin wanita di China.
Menurut Shanghaiist, pengantin wanita itu menyeret calon suaminya dengan rantai di sepanjang jalan. Tindakan itu terpaksa dilakukan karena pengantin pria tidak juga muncul di hari pernikahan mereka.
Foto-foto kejadian unik tersebut menunjukkan pengantin wanita tersebut coba membujuk calon suaminya agar mau datang di hari pernikahan mereka.
Tetapi, calon suaminya tampak seperti tidak tertarik untuk menghadiri pernikahannya.
Alasan si pria ternyata....
© Dream
Pengantin pria tersebut justru terlihat duduk lesu di tengah jalan sementara tangannya diikat dengan rantai.
Menurut laporan Stomp, karena pengantin pria tidak juga mau berdiri, pengantin pria tersebut diseret oleh calon istrinya. Tentu saja pemandangan yang tak biasa itu menjadi tontonan orang di sepanjang jalan tersebut.
Tidak jelas mengapa pengantin pria itu memilih melewatkan hari besarnya. Tapi, melihat bagaimana agresifnya sang calon istri, pria itu mungkin berniat membatalkan menikah.
© Dream
Dream - Sepasang pengantin asal Malaysia yang merayakan hari bahagia mereka merasa kecewa dengan tindakan pengusaha makanan katering yang gagal menyediakan makanan seperti yang dijanjikan.
Pengantin perempuan yang hanya ingin dikenal sebagai Ain (25) mengaku telah mematuhi segala ketentuan dan peraturan yang ditetapkan pengelola katering. Termasuk membayar uang sebesar 9.000 ringgit (sekitar hampir Rp 27 juta) sebelum acara dimulai.
Menurutnya, saat sedang bersiap untuk ke acara resepsi sekitar hampir jam 12 siang, dia dihubungi keluarga menanyakan tentang makanan yang belum tiba. Padahal para tamu undangan sudah mulai memenuhi ruang di Tikam Batu, Kuala Muda, Kedah.
" Ketika saya hubungi pemilik katering, dia mengaku lupa dan mengira walimah diadakan besok (13 Februari). Padahal di surat pemesanan awal jelas tertera tanggal 12 Februari," kata Ain sambil menangis sedih.
Karena itu, sanak saudara dan para tamu undangan yang mulai berdatangan sejak 11.30 pagi terpaksa menunggu hampir dua jam untuk menikmati hidangan.
© Dream
Beruntung tuan rumah menyediakan menu sampingan. Menu yang awalnya disediakan sebagai menu petang akhirnya berubah jadi menu utama.
" Karena sedikit, porsi makanan itu pun habis lebih awal," katanya. Nasi hanya sampai kira-kira jam 2 sore, itu pun hanya dengan lauk ayam dan sedikit lauk ikan saja," tambahnya.
Ain mengatakan, pemilik katering yang dihubungi berjanji menyediakan makanan dan mengirim menu sampingan untuk acaranya terlebih dahulu. Namun butuh beberapa jam untuk siap sepenuhnya sehingga ada beberapa tamu terpaksa pulang dengan hampa.
Tinjauan Sinar Harian di lokasi acara menemukan, lauk tambahan ayam dan daging masak hitam baru tersedia sekitar jam 4 sore. Sedangkan acara berakhir satu jam kemudian.
Ain menjelaskan, dia telah membayar 9.000 ringgit untuk memesan hidangan bagi 1.400 tamu. Menu tersebut terdiri dari nasi putih, nasi lemak, ayam masak merah, daging masak hitam, acar mentimun, bubur kacang, air dan makanan pengantin yang katanya gratis.
© Dream
Katanya lagi, dia dan suami juga menanggung malu karena acara unduh menantu diselenggarakan serentak. Masalahnya ini adalah pernikahan terakhir bagi keluarga Ain dan kali pertama bagi keluarga suaminya.
" Kami rancang dengan sebaik-baiknya. Tetapi apa yang terjadi adalah sebaliknya. Tidak hanya malu dengan anggota keluarga tapi sanak-saudara dan kenalan yang datang jauh semata-mata ingin bersantap tapi makanan lambat.
" Ada juga teman-teman dari kantor yang terpaksa balik ke tempat kerja tanpa makan setelah waktu istirahat habis," katanya.
Ain mengatakan, hanya lauk ayam dan daging saja yang dikirim, sedangkan menu lain seperti acar mentimun, bubur kacang dan buah tidak dikirim sampai jam 4 sore.
Bagaimanapun Ain akan menuntut ganti rugi atas apa yang terjadi, dan ingin pihak katering bertanggung jawab sepenuhnya.
Laporan polisi telah dibuat di Kantor Polisi Tikam Batu terkait kejadian ini.
(Sumber: Sinar Harian)