Diserang Buaya Saat Cari Ayam Dekat Sungai, Bocah 7 Tahun Selamat
Dream - Serangan buaya akhir-akhir ini sering terjadi di Negara Jiran, Malaysia. Terbaru, seorang bocah laki-laki juga menjadi korban serangan buaya.
Beruntung, dalam peristiwa yang terjadi pada hari Kamis pekan lalu itu, bocah tersebut berhasil membebaskan diri dari serangan buaya.
Peristiwa naas di Kampung Air, Kota Kinabalu, tersebut terjadi sekitar pukul 17.50 waktu setempat.
Semua berawal ketika bocah tersebut keluar rumah untuk mencari ayam peliharaannya yang belum juga pulang ke kandang.
Bocah itu mencari ayamnya hingga ke pinggiran sungai yang berada dekat dengan rumahnya. Waktu itu, sepupunya melihat seekor buaya berenang dekat rumah korban.
Dia kemudian memperingatkan bocah laki-laki itu tentang keberadaan buaya tersebut. Karena terkejut, bocah itu berusaha lari menjauh.
Namun reptil raksasa itu bergerak cepat hingga bisa menggigit kaki kanan bocah laki-laki tersebut.
Asisten Komandan Rohan Shah Ahmad dari Kepolisian Distrik Lahad Datu menceritakan detik-detik mencekam saat buaya menyerang bocah.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu, Ahmad mengatakan bocah itu, yang namanya tak disebutkan, bisa menendang buaya yang menyerangnya.
Setelah itu anak laki-laki itu berahsil melarikan diri dari situasi yang mengerikan tersebut. Meski nyawanya selamat, tapi anak berusia 7 tahun itu mengalami luka yang dalam di kakinya.
Dilaporkan tulang kaki anak itu sampai retak. Bocah itu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan dan saat ini sedang dalam proses pemulihan.
Meski insiden terbaru ini tidak berakhir dengan tragedi, Ahmad mengatakan bahwa serangan buaya semakin sering terjadi di Malaysia selama dua tahun terakhir.
Ahmad menambahkan, antara tahun 2020 hingga 2022, telah terjadi 12 serangan buaya di Distrik Lahad Datu. Delapan di antaranya berakibat fatal.
Ahmad mengatakan bahwa pihak berwenang mengetahui setidaknya 28 sarang buaya di distrik tersebut, dengan 13 berada di daerah tempat tinggal korban terbaru.
" Semua informasi ini sudah diteruskan ke petugas Suaka Margasatwa, dan saya yakin mereka juga sibuk menangani kasus ini," kata Ahmad.
Populasi buaya air asin memang menonjol di negara dan wilayah dengan pantai yang berbatasan dengan Samudra Hindia, mulai dari Asia Tenggara, India, Australia Utara, dan sebagian besar Afrika.
Secara global, serangan buaya dan spesies buaya lainnya diketahui menyebabkan sekitar 1.000 kematian per tahun.
Karena perlindungan yang diberikan sebagai spesies yang terancam punah, populasi buaya air asin tumbuh dan berkembang di Malaysia.
Sebelum ini, serangan buaya juga terjadi di wilayah yang sama di Malaysia. Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun dimangsa buaya sepanjang tiga meter di depan ayahnya saat sedang memancing.
Sang ayah berusaha melawan buaya itu dan menyelamatkan anaknya, tetapi usahanya tidak berhasil. Sang ayah malah menderita luka parah di beberapa bagian tubuhnya.
Sumber: Newsweek
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR