Obrolan Rasulullah dengan Aisyah Soal Renovasi Kabah

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 31 Januari 2019 20:01
Obrolan Rasulullah dengan Aisyah Soal Renovasi Kabah
Rasulullah memilih menunda renovasi Kabah.

Dream - Suatu hari, Rasulullah Muhammad SAW terlibat perbincangan dengan Aisyah RA. Obrolan keduanya seputar Kabah yang dibangun kembali oleh kaum Quraisy.

Kisah ini diriwayatkan dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.

" Tidakkah kamu tahu, hai Aisyah, dulu kaummu itu (suku Quraisy) ketika membangun Kabah, mereka mengurangi luasnya dan menggeser letaknya dari yang dibangun Nabi Ibrahim?" kata Rasulullah.

Aisyah merasa heran dengan pertanyaan itu. Sebab, Rasulullah adalah seorang Nabi. Tentu bukan perkara sulit untuk memindah kembali Kabah sesuai letaknya.

Akhirnya, Aisyah bertanya kembali kepada Rasulullah.

" Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak menggesernya saja ke posisi semula?" tanya Aisyah.

" Ya, seandainya tidak memerhatikan keadaan masyarakatmu yang masih dibayangi ajaran-ajarannya sebelum masuk Islam (hidtsaanu qawmik bil kufri), juga adanya kaum kafir Quraisy yang sudah lama di sana, tentu telah kugeser fondasi itu," demikian jawab Rasulullah.

Riwayat ini menunjukkan betapa Rasulullah begitu welas dengan menghargai keyakinan kaum Quraisy yang jelas-jelas tidak mau memeluk Islam. Rasulullah juga tidak mau menggunakan kewenangannya sebagai utusan Allah untuk seenaknya memindah posisi Kabah.

1 dari 1 halaman

Penjelasan Ulama

Imam An Nawawi dalam kitab Al Minhaj Syarh Shahih Muslim ibn Al Hajjaj memberikan penjelasan mengenai hadis di atas.

" Dalam hadis ini ada dalil kaidah hukum, di antaranya adalah ketika terdapat dua kebaikan yang bertentangan, atau ada pertentangan antara maslahat dan dampak buruk – namun susah untuk melakukan kebaikan dan menghindari keburukan secara bersamaan, maka hal yang lebih penting mesti didahulukan."

Sementara Imam Al Qasthalani dalam kitab Irsyadul Sari li Syarh Shahih Bukhari menjelaskan kisah tersebut merupakan cerminan bahwa seorang Muslim harus mampu menimbang dampak buruk yang permasalahan. Kemudian membuat prioritas dalam pencegahan keburukan yang lebih besar.

Dalam kasus renovasi Kabah, Rasulullah memutuskan menundanya dan mengutamakan keimanan orang Islam agar teguh lebih dulu. Selain itu, juga merawat hubungan dengan suku Quraisy yang telah memugar Kabah.

Sumber: NU Online.

Beri Komentar