Pandemi Corona Belum Reda, Masjidil Aqsa Ditutup Selama Ramadan

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Minggu, 19 April 2020 06:00
Pandemi Corona Belum Reda, Masjidil Aqsa Ditutup Selama Ramadan
Ramadan di Masjidil Aqsa tahun ini akan sepi.

Dream - Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina, akan berbeda pada Ramadan nanti. Tidak akan ada lagi keramaian orang ibadah selama bulan puasa di masjid tersebut.

Dewan Wakaf Islam Yerusalem menutup Masjidil Aqsa selama Ramadan. Langkah ini perlu diambil oleh lembaga resmi Pemerintah Yordania tersebut untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona.

Dewan Wakaf Islam menyatakan keputusan tersebut diambil dengan sangat berat dan menyakitkan. Tetapi harus diambil mengikuti fatwa para ulama dan anjuran dari otoritas kesehatan.

Setiap Ramadan, Masjidil Aqsa dibanjiri umat Islam dari seluruh dunia. Ruangan masjid dipenuhi para jemaah Sholat Tarawih.

Laman The Star melaporkan, pengumuman ini memperpanjang larangan sholat berjemaah di Al Aqsa yang sebelumnya diumumkan pada 23 Maret lalu.

 

1 dari 5 halaman

Anjuran Ibadah di Rumah

Walaupun Ramadan tiba tidak lama lagi, dewa menganjurkan umat Islam tetap menjalankan ibadah di rumah demi menghindari terpapar dan meluasnya virus corona.

" Warga muslim dianjurkan sholat di rumah selama Ramadan demi keselamatan mereka," demikian pernyataan dewan.

Yerusalem merupakan tempat suci bagi tiga agama besar di dunia yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Para pemuka dari tiga agama ini sudah mengumumkan larangan beribadah di masing-masing tempat ibadah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Pekan lalu ibadah Paskah di Tembok Barat Yerusalem dan seantero Israel juga ditiadakan. Warga dianjurkan tetap berada di rumah merayakan hari besar keagamaan itu bersama keluarga.

Israel hingga kini melaporkan sedikitnya 12.600 kasus positif corona dengan 140 kematian. Di Jalur Gaza dan Tepi Barat sudah ada dua kematian dari 300 kasus.

Semua masjid di Gaza juga ditutup sejak 25 Maret dan di Tepi Barat sejak 14 Maret.

2 dari 5 halaman

Saudi Tiadakan Sholat Tarawih di Masjid Selama Pandemi Corona

Dream - Arab Saudi meniadakan ibadah Sholat Tarawih Ramadan di semua masjid. Keputusan ini diumumkan menyusul situasi yang semakin mengkhawatirkan akibat pandemi virus corona.

Menurut laporan media berbahasa Arab, Al Riyadh, Menteri Urusan Agama Islam Saudi, Abdul Latif Al Sheikh, menyatakan Sholat Tarawih lebih baik dijalankan di rumah. Hal ini selama situasi masih tetap sama akibat pandemi yang melanda Saudi.

" Penangguhan sholat lima waktu di masjid lebih penting dari pada penangguhan Sholat Tarawih. Kami memohon kepada Allah SWT agar menerima amalan Sholat Tarawih, baik yang dikerjakan di masjid-masjid ataupun di rumah," kata Abdul Latif, dikutip dari Khaleej Times.

Penangguhan sholat di masjid dijalankan untuk mencegah meluasnya pandemi Covid-19. Sudah ada sejumlah kasus positif Covid-19 di Saudi.

Selain mengenai sholat di Masjid, Abdul Latif juga menyatakan Sholat Jenazah untuk kematian pasien Covid-19 cukup dikerjakan oleh 5 hingga 6 orang saja. Selebihnya, bisa dilakukan di rumah.

3 dari 5 halaman

150 Bangsawan Saudi Diduga Tertular Covid-19

Dream - Pangeran senior Arab Saudi yang juga menjabat Gubernur Riyadh, menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena Covid-19.

Tidak hanya dia, beberapa orang anggota keluarga kerajaan Arab Saudi juga dikabarkan sakit.

Rumah Sakit Spesialis King Faisal menyiapkan 500 tempat tidur untuk para bangsawan lain dan orang-orang yang terdekatnya.

" Arahan harus siap untuk para VIP dari seluruh negara," tulis Rumah Sakit Spesialis King Faisal, dikutip The New York Times, akhir pekan lalu. 

" Kami tidak tahu berapa banyak kasus yang akan kami dapatkan, tetapi waspada," tulis pesan itu.

Pesan itu juga tertuang, instruksi untuk memindahkan pasien kronis secepatnya. Rumah sakit hanya akan menerima kasus mendesak utama.

Saat ini, setiap anggota staf yang sakit akan memberikan ruang bagi para bangsawan.

Lebih dari enam pekan setelah Arab Saudi melaporkan kasus pertamanya, virus corona membuat teror ke jantung keluarga kerajaan kerajaan.

4 dari 5 halaman

Raja dan Pangeran

Sebanyak 150 bangsawan di kerajaan sekarang diyakini telah tertular virus. Termasuk anggota dari cabang yang lebih rendah, menurut seseorang yang dekat dengan keluarga.

Raja Salman bin Abdul Aziz al Saud, 84, telah mengasingkan diri untuk keselamatannya di sebuah istana pulau dekat kota Jeddah di Laut Merah.

Sementara Putra Mahkota Mohammed bin Salman, telah mundur dengan banyak para menterinya ke situs terpencil di pantai yang sama, di mana dia telah berjanji untuk membangun kota futuristik yang dikenal sebagai Neom.

Tetapi, penyakit dalam keluarga kerajaan juga dapat memberi penjelasan alasan di balik kecepatan dan skala respons kerajaan terhadap pandemi.

Para penguasanya mulai membatasi perjalanan ke Arab Saudi. Sejumlah ziarah ke tempat-tempat suci Muslim di Mekah dan Madinah bahkan sebelum kerajaan melaporkan kasus pertamanya, pada 2 Maret 2020.

5 dari 5 halaman

Cegah Corona, Penerbangan Domestik, Bus, Taksi, dan Kereta di Arab Saudi Disetop

Dream - Aksi karantina mandiri untuk menghadapi virus corona terus bergulir. Hari ini, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan penangguhkan penerbangan domestik, bus, taksi, dan kereta api.

Dilaporkan Saudi Gazette, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan, penangguhan 14 hari itu akan dimulai pada Sabtu, 21 Maret 2020.

" Hanya penerbangan yang terkait dengan kasus-kasus kemanusiaan, pesawat evakuasi medis dan penerbangan pribadi yang akan diberikan izin yang diperlukan yang dikeluarkan oleh Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA)," kata sumber itu.

Menurut laporan itu, bus milik lembaga pemerintah atau fasilitas kesehatan publik atau swasta, dan perusahaan komersial yang mengangkut karyawan mereka, atau bus yang digunakan untuk tujuan kesehatan, kemanusiaan atau keamanan dikecualikan dari larangan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Arab Saudi telah melarang pelaksanaan sholat berjemaah dan sholat Jumat untuk menghindari penyebaran wabah corona. Kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, masjid-masjid di pelosok Arab Saudi diminta untuk menggiring jemaah sholat secara mandiri.

Beri Komentar