Driver Ambulans Penolak Suap (Berita Harian)
Dream - Seorang pengemudi ambulans menarik perhatian setelah aksinya menolak melanggar aturan dengan iming-iming uang. Padahal pengemudia yang diketahui bernama Fairuz Yahya itu tengah membutuhkan uang tersebut.
Sukarelawan Medic Iltizam asal Malaysia menceritakan kisahnya di jalanan. Suatu hari, dia didekati oleh pria berhelm dan memakai masker.
Pria itu memintanya untuk melakukan sesuatu. Fairuz mengaku diminta mengantar keluarga pria berhelm tersebut melintasi perbatasan secara ilegal.
Si pria bahkan mau menyewa seragam lembaga yang menaungi Fairuz sebesar 500 ringgit, setara Rp1,7 juta, untuk menyamar. Selain itu, meminta Fairuz meletakkan bantal di perut istri pria itu agar petugas mengira ambulans sedang mengantar pasien darurat.
Jika berhasil, Fairus akan dibayar 10 ribu ringgit, setara Rp34 juta. Tetapi dia menolak tawaran itu meski jumlah uang yang akan diterima terbilang besar, bisa untuk memperbaiki ambulans tuanya.
" Meskipun ditawari sejumlah uang untuk sekadar melintasi empat negara bagian, saya tidak mau. Karena saya Pikir etika itu lebih mahal harganya," ujar Fairuz.
Fairuz mengatakan meski ambulans miliknya sudah tua, dia tidak pernah malu. Karena bagi dia, membantu orang yang membutuhkan adalah hal yang paling berharga,
Ternyata Fairuz sudah lama menjadi relawan kemanusiaan. Dia sudah 4 tahun menjadi relawan dan telah membantu 700 pasien di sekitar Segamat, Johor, Selangor, Pantai Timur, dan Malaysia Utara.
Hal yang dilakukan Fairuz sangatlah terpuji. Dia rela membantu siapapun tanpa pandang bulu, dikutip dari Berita Harian.
(Laporan : Delfina Rahmadhani)
Dream - Di tengah pandemi muncul isu tentang ambulans kosong yang mondar-mandir di jalanan. Kegiatan tersebut dituduh sebagai bentuk menakut-nakuti warga.
Namun, salah satu sopir ambulans membongkar fakta sebenarnya. Melalui akun twitternya, sopir ambulans bernama Cristanto menceritakan fakta kenapa ambulans itu kerap mondar-mandir di jalanan.
Cristanto mengatakan, saat ini banyak sopir ambulans tidak mengetahui daerah-daerah tertentu. Sebab, banyak dari sopir ambulans saat ini adalah relawan yang profesi sebenarnya bukan sopir ambulans. Lantaran keterbatasan mereka mengetahui daerah tertentu saat bertugas menjemput pasien Covid-19 maka ambulans akan menusuri jalanan sampai masuk gang-gang mencari alamat.
" Perlu diketahui pula bahwa sipor ambulance yang bertugas saat ini BUKAn sopir ambulans alsi, mereka adalah relawan yang asli mungkin dosen, akryawan, ustaz, mas-mas satgas, dsb. Nah saat kamu menjemput pasien kritis ya harus cepat," tulis Antonius Cristanto dikutip Dream, Minggu 18 Juli 2021.
" Maka saat kami masuk gang ya kami nyalakan sirine supaya keluarga atau tetangga yang sakit mendengar ambulans sudah daang dan mengarahkan kru kami ke rumah tersebut. Itu sangat menghemat waktu dan mungkin sangat berarti bagi beliau yang bertarung nyawa dengan covid," imbuhnya.
Cristanto menjelaskan alasan ambulans bisa kosong di jalanan karena ingin menjemput pasien Covid-19. Bukan sengaja untuk menakut-nakuti warga. Ia juga menjelaskan alasan banyak ambulans beriringan tidak hanya satu.
" Jadi ambulans kosong itu sedang mencari seseorang yang hendak diselamakan nyawanya. Kenapa kok ambulans harus dua buah dan beriringan itu kan menakutkan? + ambulans saat era covid itu memang sering dua beriringan. Kenapa?," ucapnya.
" Ketika ada panggilan untuk menyucikan/memandikan jenazah covid di rumah warga kami membawa tiga tim. Tim satu adalah ti pemulasaraan jenazah yang mengakafani dan membersihkan jenazah. Tim kedua adalah tim pemakaman. Satu lagi tim dekontaminasi lingkungan yang bertugas. Menyemprotkan bahan sterilisasi di sekitar rumah dan di pemakaman," imbuhnya.
Cristanto pun menegaskan bahwa saat jenazah pasien Covid-19 sedang dibawa ke pemakaman, maka mobil ambulans yang mengangkutnya hanya akan membawa dua orang saja, yaitu sopir, dan jenazah Covid-19.
" Ketika jenazah sudah masuk peti dan siap dimakamkan hanya seorang driver dan ambulans dan si jenazah saja yang ada di ambulans. kru lain tidak boleh masuk. maka dia harus sempit2an dao dalam ambulans kedua. Jadi dua ambulance itu Bukan gagah-gagahan tapi memang kebutuhan," tuturnya.
Selanjutnya Cristanto juga menjelaskan bunyi sirine yang tak henti bersuara bahkan suranya berbeda-beda. Menurut Cristanto, suara sirine ambulans itu memiliki jenis dan fungsinya.
" suara sirine ambulans itu ada 4 atau 5 jenis. Suara seruling yang mirip sirine pintu perlintasan kereta api, itu untuk jenazah. Sirine raung untuk pasien darurat, dan dua sirine lain itu berfungsi membuka jalan. Mengapa suara ambulans itu ga enak didengar? Sebab kalau suaranya lagu dangdutan, atau joget koplo, saya khawatir nanti ambulans dicegat warga untuk jogetan bersama," tuturnya.
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
6 Alasan Anak Perlu Melakukan Tes Minat Sejak Usia Sekolah Dasar, Bukan Saat SMA!
Ketika Elegansi dan Keintiman Gaya Bertemu di Panggung The Locker Room oleh LACOSTE
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang