Dream - " Juara Dream Girls 2016 adalah...," suara itu terhenti. Suasana mendadak hening. Semua menajamkan pendengaran. Menunggu pemandu acara melanjutkan kalimat.
Detak kehidupan Mal Gandaria City seolah mati suri. Tak ada orang lalu-lalang. Semua mengunci langkah. Memaku mata ke arah pentas megah di tengah atrium utama, pusat belanja kondang di Jakarta Selatan itu. Mereka penasaran.
Di atas panggung, 50 gadis berhijab berdiri mematung. Raut tegang meruap dari wajah-wajah ayu. Mereka memang tersenyum, tapi kaku. Hati gundah gulana, menunggu sambungan kalimat yang diucap MC.
Wajar jika mereka menunggu. Inilah saat yang ditunggu-tunggu. Puncak acara Dream Girls 2016. Sebuah ajang bergengsi pencarian bakat Muslimah inspiratif.
Mereka kontestan terbaik. Disaring dari 410 peserta di berbagai daerah. Mulai Aceh, Medan, Palembang, Riau, Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Kendari, hingga Kupang.
Untuk bisa berdiri di babak akhir ini, mereka harus melewati sejumlah tantangan. Mulai penulisan hingga tanya jawab dengan juri di atas panggung. Dari 100 Finalis, 50 di antaranya sudah tersingkir dari panggung ini. Sisanya masih bertahan, bersaing menjadi pemenang untuk mendapat tiket umroh gratis dari First Travel.
Final yang digelar Jumat 19 Agustus 2016 ini memang bukan akhir kehidupan. Tapi perjuangan panjang mereka dalam ajang Dream Girls 2016 ditentukan di atas panggung ini. Dan setelah satu dua tarikan nafas pemandu acara yang terdengar lirih di pengeras suara, nama sang juara pun disebut.
" Siti Hajar Hajar Riska Ariyanti dari Bekasi!" dor... dor... dor... Letusan confetti saling bersahutan. Mengiringi penyebutan nama sang juara.
Sontak, semua menoleh ke belakang. Di panggung bagian ujung itulah, Finalis bernama Siti Hajar berdiri. Gadis yang mengenakan hijab abu-abu produksi Meccanism itu masih terpaku di ujung bagian kanan barisan.
Nama Siti memang disebut MC. Keras pula. Namun gadis 22 tahun ini masih saja diam. Bola mata menyisir orang-orang sekeliling yang memandanginya. Sesaat dia bingung. Belum sadar telah memenangkan ajang Dream Girls 2016.
" Alhamdulillah, saya mendapat juara 1," kata Riska kepada Dream.
Gadis yang karib disapa Riska ini memang tak pernah menyangka bisa menjadi jawara ajang yang disokong Pond’s. Bahkan, hingga sampai di tepi panggung pun hatinya masih ragu. Apalagi dia mendapat banyak kendala selama perjalanan dari Bekasi ke tempat final ini.
" Saya ke sini dua kali naik ojek online. Yang kedua salah naik, saya hampir sampai Jalan Panglima Polim. Balik lagi ke Blok M," kata Riska menceritakan perjalanannya menuju tempat final Dream Girls 2016.
Jelas saja hati Riska gundah. Apalagi jarum jam hampir menunjuk pukul 10.00 WIB. Itu artinya Final Dream Girls 2016 segera dimulai. " Saya hampir mau pulang karena banyak masalah" .
Riska berpikir ini bukan kesempatannya. Apalagi, dia telat membalas email panitia Dream Girls 2016 sebagai tanda konfirmasi kehadiran. Dia sudah berpikir tak ada tempat lagi untuknya. Hati Riska bimbang.
Di tengah kekacauan hati itu, Riska menelepon sang bunda. Dia minta pertimbangan. " Saya bilang kalau ada masalah. Mama bilang: 'sudah Kak ikutin saja'," tutur gadis yang baru saja diwisuda sebagai sarjana Ilmu Informatika dan Komputer ini.
Berbekal semangat dan doa sang bunda, Riska meneruskan perjalanan. Sampai juga dia di Gandaria City. Tapi, masalah kedua datang. Namanya tak ada di buku registrasi. Kepanikan kembali menggerayangi alumnus Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Tapi untung. Panitia menyediakan Finalis cadangan. Dan nama Riska memang masuk dalam daftar itu. Dia menggantikan Finalis mengonfirmasi berhalangan hadir. " Akhirnya, panitia mengikutsertakan saya karena saya sudah datang. Saya pun dapat nomor urut 101," kata dia.
Riska pun melenggang ke atas catwalk, menghadapi sejumlah tantangan. Hingga namanya disebut masuk 50 Finalis yang masuk di babak akhir.
Panggung Dream Girls 2016 di depan mata membuat adrenalin Riska naik. Degup jantung semakin kencang. Keringat yang sempat kering karena pendingin ruangan mal kembali muncul. Kaki terasa lemas. Otot-otot di kaki seperti dilolosi dari tulang-tulangnya.
" Kaki saya seperti nggak napak. Saya deg-degan," kata dia. Riska pun melangkah dengan gemetaran.
Dia mengaku down. Di atas panggung itu dia tak bisa konsesntrasi. Tapi untungnya, ada kakak laki-lakinya di Mal Gandaria City itu. Mereka bertemu secara tak sengaja di lokasi Final ini. Sang kakak ini menjadi pembakar semangat Riska yang sempat membeku karena grogi.
" Abang saya di ujung panggung bilang ,'baca Bismillah'. Dia support saya dan semangat saya bangkit," ujar Riska.
Tibalah saat itu. Saat Riska harus tampil di atas panggung untuk menjawab pertanyaan dari juri. Hatinya ciut, sebab di sesi inilah berbagai aspek dinilai. Termasuk public speaking. Juri dari Talk Inc siap mencoret siapa saja yang tak mampu menunjukkan kemampuan berbicara dengan baik.
" Apa penyesalan kamu selama hidup ini dan mengapa?" tanya juri yang duduk berderet di depan panggung.
Wajah Riska bertambah pucat. Dia diam sejenak. Berusaha menekan ketegangan. Di waktu sesingkat itu, otaknya terus berputar. Menata kata. Dirangkai jadi kalimat pas untuk menjawab tanya juri. Dia sadar tak boleh terlalu lama. Semua sudah menunggu. Termasuk mikrofon di depannya.
" Saya menyesal karena waktu itu saya belum mengenakan hijab," jawab dia dengan mantap. Entah dari mana energi itu. Suara Riska mampu menguasai atrium utama itu. Semua terdiam. Menyimak. Riska berhenti sejenak. Mengambil nafas.
" Saya baru sadar sekarang, padahal hijab itu penting bagi wanita Muslim. Saya memutuskan keluar dari profesi saya sebagai penari profesional. Saya justru bersyukur. Dengan berhijab, saya bisa mengembangkan bakat baru saya karena saya belum pernah di dunia modelling," tambah dia.
Singkat. Tak butuh 30 detik sebagaimana waktu disediakan oleh panitia untuk menjawab pertanyaan juri. Namun jawaban itu mampu menghipnotis semua orang. Termasuk membetot hati para juri. Di ujung acara, Riska dinyatakan menjadi juara satu ajang Dream Girls 2016. " Alhamdulillah, ini rezeki saya," kata Riska. Baca selengkapnya: Hijrah Menggetarkan Hati Sang Mantan Penari
Tak hanya Riska. Finalis lain yang berhak mendapat tiket umroh gratis adalah Salsabila Mayang Sari. Dari rangkaian tahapan, gadis 23 tahun asal Depok ini juga mendapat nilai tinggi. Baca selengkapnya: Dari Malu ke Podium Juara
Kemampuan dan penampilan mahasiswi program Magister Psikologi Universitas Indonesia ini juga mencuri hati penonton dan para juri. " Waktu itu ditanya tentang pengalaman malu dan cara mengatasinya. Alhamdulillah, saya bisa menjawab dengan tenang, percaya diri dan yakin," tutur Mayang.
Dara yang punya kisah inspiratif tentang hijab ini merasa bersyukur bisa menjadi juara kedua Dream Girls 2016. " Insya Allah dengan kesempatan umroh ini akan membawa banyak hal positif bagi saya dan orang sekitar saya, serta semakin ingin mendekatkan diri pada Allah," ucap dia.
Selain mereka berdua, satu finalis lainnya, Prillia Nur Afrida, memenangkan kategori Dream Girls Stylish. Kategori ini berhak mendapat hadiah voucher Rp 5 juta dari Colorbox dan sejumlah hadiah lainnya. Baca juga: Para Hijaber Pengejar Mimpi
Layaknya kebanyakan kompetisi, tak semua kontestan bisa juara. Yang pasti, semua peserta Dream Girls 2016 merupakan sosok-sosok Muslimah inspiratif. Selamat. Semoga terus melahirkan karya-karya terbaik kalian Girls....
Advertisement
Detail Spesifikasi iPhone 17 Air, Seri Paling Tipis yang Pernah Ada
4 Komunitas Seru di Bogor, Capoera hingga Anak Jalanan Berprestasi
Resmi Meluncur, Tengok Spesifikasi dan Daftar Harga iPhone 17
Keren! Geng Pandawara Punya Perahu Ratusan Juta Pengangkut Sampah
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation