Jarang Terjadi! Pilot Bawa Pesawat Nyasar, Mendarat 225 Km di Kota yang Salah
Penerbangan berakhir di Pokhara, 255 kilometer dari tujuan sebenarnya
Dream - Pasangan asal Amerika Serikat (AS), Milena Basso dan Gaetano Cerullo, sedang melakoni bulan madu. Tapi, kegembiraan pasangan ini terganggu karena kapal pesiar yang digunakan dikarantina karena wabah virus Corona.
Basso dan Cerullo terjebak di kapal pesiar The Diamond Princess. Kapal itu kini dikarantina di Yokohama, Jepang.
Dilaporkan CNN, kapal pesiar tersebut membawa 2.666 orang, termasuk 428 warga AS dan 1.045 kru. Tiga orang warga AS dikonfirmasi menjadi orang yang terpapar virus Corona.
Basso dan suami tak mengetahui sampai kapan masalah ini akan terjadi. Dia mengatakan, orang-orang di atas kedua kapal sedang diperiksa, dan orang-orang dengan gejala yang mencurigakan sedang diuji.
"Kami hanya merasa tidak aman," kata Basso.
"Kami harus dikarantina di lingkungan sanitasi yang aman, bukan di kapal pesiar yang sudah terinfeksi," ucap dia.
Basso mengatakan, mereka telah diperintahkan tidak meninggalkan kamar hingga pemberitahuan selanjutnya dari para petugas.
Basso memiliki pesan untuk otoritas AS. "Donald Trump selamatkan kami," kata dia.
"Kirim pesawat terbang pemerintah untuk kami. Bawa kami turun dari kapal," ujar dia.
Selain pasangan tersebut, penumpang kapal pesiar lain, The Diamond Princess, Spencer Fehrenbacher, mengatakan, adanya pengumuman kepada penumpang bahwa kapal itu bekerja sama dengan otoritas kesehatan Jepang untuk "menyediakan masker bagi semua orang di atas kapal untuk memungkinkan sejumlah tamu tertentu memiliki akses ke udara terbuka geladak di luar kabin mereka."
Penumpang telah tinggal di kamar mereka, Fehrenbacher mengatakan, menambahkan bahwa makanan dan minuman dilayani anggota kru.
"Untuk sarapan hari ini, kami diberi dua telur rebus, semangkuk buah dengan yogurt dan granola di atasnya, muffin dan croissant," kata Fehrenbacher.
"Mereka juga memberi kami segelas jus jeruk dan menuangkan secangkir kopi untuk setiap orang," ujar dia.
"Kami sekarang mencoba untuk menghabiskan waktu membaca, menonton televisi dan berusaha untuk tetap berpikir positif," ucap dia.
Dream - Di saat semua orang berusaha menjauhkan diri dari wabah virus corona yang bermutasi jadi 2019-nCoV, masih ada segelintir orang tak bertanggungjawab yang membuat panik warga karena kelakuannya.
Entah apa motifnya, sekelompok orang terekam kamera CCTV seolah sedang menyebarkan virus corona pada tombol lift di sebuah apartemen di China.
Seperti diketahui, virus corona sangat cepat penyebarannya. Bahkan dikabarkan virus ini hanya butuh waktu 15 detik untuk menyerang korban baru. Meski tidak melalui udara, tapi menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi virus corona akan tertular penyakit tersebut.
(Baca: Cuma Berdiri Berdekatan, Virus Corona Bisa Menular Dalam 15 Detik!)
Banyak lift di China kini sudah dilengkapi dengan tisu sekali pakai untuk digunakan oleh pengguna menekan tombol tanpa menyentuh permukaannya.
Langkah itu dibuat Pemerintah China untuk menghentikan atau paling tidak memperlambat penyebaran virus corona.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial China, seorang wanita yang menaiki salah satu lift mengambil beberapa lembar tisu sekali pakai yang disediakan pengelola gedung.
Dia menggunakan lembaran tisu tersebut untuk menyeka hidung dan mulutnya. Namun yang menyebalkan, wanita itu dengan seenaknya membuang tisu tersebut di lantai lift.
Tapi yang lebih parah lagi ketika beberapa orang bergabung dengannya. Salah satunya adalah tingkah menjijikkan seorang pria yang memakai masker wajah.
Setelah melepas maskernya, dia mengambil tisu dan kemudian meludahinya sebelum menggunakannya untuk mengelap seluruh tombol lift.
Pria itu melakukan aksinya bukan hanya sekali, tapi sampai tiga kali sehingga mencemari seluruh tombol lift dengan ludahnya.
Aksi tak bertanggungjawab sekelompok orang ini terekam kamera dan polisi berhasil menangkap orang-orang ini.
Laporan menyebutkan bahwa pria itu hanya dijatuhi hukuman penjara selama 10 hari meski telah menimbulkan kepanikan warga.
Beruntung, pria tersebut tidak menunjukkan gejala terjangkit virus corona dan tidak pernah pergi ke Wuhan yang jadi pusat penyebaran virus mematikan itu.
(Sah, Sumber: World of Buzz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerbangan berakhir di Pokhara, 255 kilometer dari tujuan sebenarnya
Ia diketahui meminum air dari sungai Kali Bein
Menparekraf Siapkan Ruang Diskusi dengan Pelaku Parekraf Labuan Bajo Terkait Kenaikan Tarif TN Komodo
Ia bahkan pernah jadi pekerja magang termuda di NASA ketika terpikir untuk mengejar pendidikan teknik.
"Kenapa harus dilarang, asal tidak menabrak aturan, tidak melanggar aturan. Prinsip di situ,"
Fakta menarik yang tak banyak orang tahu diungkap oleh pria ini ketika menonton konser di Aceh.
Sarinah adalah nama dari pengasuh Bung Karno semasa kecil.
Media hanya diizinkan menyorot aktivitas prarekontruksi dari jarak 30 meter.
Mereka tak tersentuh oleh masyarakat modern dan bahkan membunuh orang luar yang menjelajah ke sana.
Aksi heroiknya yang dilakukan dengan sigap membuat si pemotor laki-laki yang turut menjadi korban kecelakaan tersebut selamat.
KSAU meminta Kadispen TNI AU untuk membicarakan kemungkinan kerja sama yang ditawarkan pihak grup EMTEK/SCM
Kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J telah naik penyidikan
Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Serang Kota lalu menahan Nikita Mirzani. Namun, di hari yang sama, polisi akhirnya memutuskan tak menahan Nikita.
Dari survei, pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa dapat mengetahui bagaimana kebermanfaatan serta eksistensi berdirinya MASK untuk umat.
Masuk 50 besar ADWI 2022 dari 3.419 desa wisata yang mendaftar dalam ajang ini.
Saat ini Roy Suryo tengah mejalani pemeriksaan sebagai tersangka di Polda Metro.
Eksistensi remaja itu pun mulai tersingkir. Bahkan, salah satu remaja SCBD, Roy, mengaku bakal pindah tempat nongkrong.
Ayah kandung dan ibu tiri R tampak berpakaian rapi memakai sepatu dan jaket saat bertemu Dinsos.