Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Pemerintah tengah berupaya mendaftarkan Jalur Rempah menjadi Warisan Dunia UNESCO, lembaga PBB untuk pendidikan dan kebudayaan. Usul ini mengingat peran besar Jalur Rempah dalam membentuk peradaban dunia.
Ketua Komite Program Jalur Rempah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ananto K Seta, mengatakan pihaknya akan mengajukan usulan Jalur Rempah ke UNESCO November nanti.
" Jalur Rempah ini program identitas Indonesia yang selama ini banyak dilupakan orang," ujar Ananto, dikutip dari Liputan6.com.
Ananto mengatakan usulan ini tidak hanya akan diajukan oleh Indonesia. Kementeriannya mengajak sejumlah negara lain yang masuk dalam Jalur Rempah seperti Sri Lanka, India, Madagaskar, serta Grenada untuk mengusulkan hal yang sama.
Hal ini tidak hanya berkaitan dengan 'legacy' atas masa lalu. Namun menyangkut pula peremajaan ladang, industri herbal dan paket wisata.
Usulan ini juga dimaksudkan sebagai pintu masuk upaya rekonstruksi perdagangan rempah di Nusantara 4.500 tahun lalu. Ananto berharap hal ini dapat mendorong kemajuan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Menurut Ananto, ada dua alasan mengapa cita rasa rempah Nusantara perlu dihidupkan kembali. Alasan pertama, Indonesia adalah satu-satunya tempat di muka bumi yang ditumbuhi rempah-rempah.
" Contohnya pala di Pulau Banda, Provinsi Maluku dan cengkeh di Ternate (Maluku Utara). Pala dan cengkeh turut berkontribusi pada sejarah peradaban dunia," kata dia.
Alasan kedua, jalur rempah merupakan cikal bakal perdagangan internasional yang dirintis oleh nenek moyang Bangsa Indonesia. Melintasi berbagai pulau dari timur ke barat, mereka membawa rempah-rempah hingga ke negeri jauh.
Dalam setiap persinggahan terjadi asimilasi budaya yang membentuk Nusantara. Kemudian, budaya tersebut tersebut hingga berbagai belahan dunia.
Jalur Rempah sebenarnya sudah digagas sejak beberapa tahun lalu namun mulai digalakkan kembali pada 2020. Ananto sendiri telah menetapkan tahapan yang akan dilakukan setiap tahun untuk melengkapi dokumen pengusulan.
Diharapkan pada 2024 atau 2025 Jalur Rempah sudah bisa ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO.
Misalnya 2020 ditetapkan sebagai periode " awareness" atau membangun kesadaran masyarakat terhadap Jalur Rempah melalui beragam kegiatan sosialisasi. Tujuannya membangkitkan ingatan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi muda akan pentingnya Jalur Rempah
Tahun berikutnya diharapkan banyak pihak termasuk lintas kementerian dan pemerintah daerah terlibat sesuai porsinya masing-masing. Baik untuk promosi paket pariwisata Jalur Rempah maupun peremajaan ladang-ladang rempah termasuk mendorong industri obat herbal berbasis rempah-rempah asli Indonesia.
Selain itu, Ananto juga mengatakan pihaknya merencanakan pelayaran sebagai rekonstruksi perjalanan Jalur Rempah dari timur ke barat sampai ke sejumlah negara. Pelayaran tersebut dikemas dengan dalam narasi Indonesia-sentris.
" Tahun ini sebetulnya akan pelayaran rekonstruksi jalur dengan menggunakan KRI Dewaruci dan ke KRI Bima Suci miliki TNI, tetapi dibatalkan karena pandemi Covid-19. Mudah-mudahan tahun 2021 bisa terlaksana," ucap Ananto.
Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia

10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah


Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!

Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu


Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud

AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
