Artefak Gigi Hiu Tertua di Dunia Ditemukan di Indonesia, Sudah Digunakan sebagai Pisau Ritual Sejak 7.000 Tahun Lalu

Reporter : Editor Dream.co.id
Jumat, 1 Desember 2023 09:01
Artefak Gigi Hiu Tertua di Dunia Ditemukan di Indonesia, Sudah Digunakan sebagai Pisau Ritual Sejak 7.000 Tahun Lalu
Artefak gigi hiu sebagai pisau manusia purba jaman dulu berusia 7 ribu tahun ditemukan di Indonesia.

1 dari 11 halaman

Artefak Gigi Hiu Tertua di Dunia Ditemukan di Indonesia, Sudah Digunakan sebagai Pisau Ritual Sejak 7.000 Tahun Lalu

image" /> © Dream

2 dari 11 halaman

© Dream

Dream - Manusia purba memanfaatkan alam sekitar untuk bertahan hidup. Peninggalan manusia purba pun mulai banyak ditemukan dan diteliti. Bahkan tak sedikit artefak zaman purba ditemukan di Indonesia.

3 dari 11 halaman

Berusia 7.000 Tahun

Berusia 7.000 Tahun © Dream

Para arkeolog dalam penelitian gabungan Indonesia-Australia melakukan penggalian di Sulawesi.

Mereka menemukan dua artefak gigi hiu macan berusia 7 ribu tahun yang digunakan sebagai pisau untuk ritual atau peperangan.

4 dari 11 halaman

© Dream

Temuan ini menjadi bukti arkeologi paling awal di dunia karena pisau gigi hiu tertua yang baru ditemukan berusia 5 ribu tahun saja. 

Kedua gigi hiu tersebut ditemukan di tempat berbeda yakni lapisan Leang Panninge dan Leang Bulu Sipong. Gigi tersebut memiliki ukuran yang sama dengan panjang sekitar 2 meter dan berlubang.

5 dari 11 halaman

© Dream

Gigi yang ditemukan di Leang Panninge memiliki dua lubang di dalamnya sedangkan gigi lain yang berasal dari Leang Bulu Sipong hanya mempunyai satu lubang.

6 dari 11 halaman

© Dream

Pemeriksaan mikroskopis pada gigi hiu itu menunjukkan pernah dipasang gagang menggunakan benang nabati sebagai perekat seperti lem.

Gigi tersebut dimanfaatkan sebagai alat untuk menusuk, memotong, dan mengikis daging atau tulang.

7 dari 11 halaman

© Dream

Di lansir dari Live Science, gigi hiu berbentuk pisau itu diduga digunakan oleh masyarakat Toalean yang hidup di barat daya Sulawesi sebagai alat pemotongan sehari-hari.

8 dari 11 halaman

© Dream

Arkeolog menyatakan hampir seluruh pisau gigi hiu memiliki kemampuan membuat luka yang dalam pada kulit seseorang sehingga kemungkinan besar digunakan untuk peperangan.

Terlebih gigi hiu itu juga cepat tumpul sehingga tidak dapat digunakan sebagai pisau sehari-hari.

9 dari 11 halaman

Masyarakat di negara lainnya juga menggunakan gigi hiu sebagai pisau untuk pertarungan atau ritual ketika tidak bisa dimanfaatkan sebagai hiasan tubuh mereka.

Seperti di Queensland Utara yang memiliki pisau tempur panjang terbuat dari 15 gigi hiu untuk menyerang bagian panggul lawan.

Di New Guinea dan Mikronesia, gigi hiu digunakan sebagai senjata tombak, pisau, dan pentungan.

Sedangkan di masyarakat Republik Kiribati, gigi hiu dijadikan belati, pedang, atau tombak. Senjata tersebut digunakan dalam pertarungan dan menimbulkan akibat fatal ketika mengenai lawan.

Bahkan di dalam arkeologi Maya dan Meksiko, gigi hiu digunakan sebagai ritual pertumpahan darah.

10 dari 11 halaman

© Dream

Karena itulah, tim peneliti menyatakan artefak gigi hiu yang ditemukan di Sulawesi tersebut tidak hanya sekedar pisau biasa.

Benda itu kemungkinan besar digunakan sebagai alat ritual atau pertarungan dalam konflik.

11 dari 11 halaman

© Dream

Gigi hiu itu kini menjadi bukti pertama bahwa persenjataan khusus di kawasan Asia-Pasifik telah muncul jauh lebih lama.

Beri Komentar