(Foto: Shutterstock.com)
Dream - Pemerintah menjamin penetapan kehalalan vaksin Covid-19 melibatkan organisasi keagamaan. Masyarakat diminta tidak khawatir dan jangan sampai terprovokasi kabar dari pihak yang tidak bertanggung jawab hingga menolak vaksin.
" Pemerintah ingin ada keterbukaan informasi terkait produksi vaksin," ujar Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden, Rumadi Ahmad, Kamis 5 November 2020.
Rumadi mengatakan keterlibatan organisasi keagamaan juga dimaksudkan guna menyediakan informasi yang cukup terkait Covid-19. Vaksin, kata dia, merupakan ikhtiar untuk mencegah dan mengobati penyakit.
Riset untuk penemuan dan pengembangan vaksin harus didukung. Karena pada dasarnya upaya ini sejalan dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW.
" Kata Rasul, likulli da'in dawa' atau setiap penyakit pasti ada obatnya Namun obat harus diupayakan dan dicari, tidak datang dengan sendirinya," kata Rumadi.
Dia yakin para ulama telah memiliki perangkat keilmuan dan kearifan untuk tidak menghalangi penggunaan vaksin jika belum dinyatakan halal. Tetapi, pada prinsipnya segala sesuatu yang dikonsumsi umat Islam harus dipastikan halal.
" Dalam keadaan darurat, jika belum ada obat yang lain, Islam tidak melarang mengkonsumsi obat tersebut," ucap Rumadi.
Ini merujuk pada kaidah hukum Islam terkait kondisi darurat atau nadhariyat ad darurah. Terdapat pula rukhsah atau keringanan yang diberikan Allah SWT kepada umat Islam ketika berhadapan dengan situasi yang mengancam jiwa.
" Para ulama Indonesia pasti sangat memahami hal tersebut dan akan memberi panduan yang memudahkan, bukan mempersulit," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, sempat mengatakan vaksin yang tidak berlabel halal bisa digunakan namun harus mendapatkan ketetapan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ma'ruf mencontohkan kasus vaksin meningitis pada 2010 tersedia di Indonesia belum memiliki sertifikat kehalalan.
Saat itu, MUI menetapkan keputusan haram terhadap vaksin meningitis buatan Glaxo Smith Kline dari Belgia. Tetapi vaksin tersebut boleh digunakan dalam kerangka kondisi darurat.
" Seperti (vaksin) meningitis itu ternyata belum ada yang halal, tetapi kalau itu tidak ada atau kalau tidak digunakan vaksin akan timbul kebahayaan, akan timbulkan penyakit berkepanjangan, maka bisa digunakan secara darurat," Ma'ruf menjelaskan.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Kusnandi Rusmil, mengatakan, sebanyak 1.620 relawan sudah disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Sebanyak 1.590 di antaranya sudah dua kali mendapatkan suntikan.
Menurut Kusnadi, tim riset belum mendapat temuan munjulnya efek samping penyuntikan vaksin dari para relawan tersebut. Dia menyatakan, proses uji klinis berjalan baik.
" Dengan proses uji klinis yang selama ini sementara waktu itu cukup baik," ujar Kusnandi dalam dialog virutal 'Menjawab Berbagai Keraguan Soal Vaksin" , disiarkan Channel Youtube FMB9ID_IKP.
Sampai saat ini, tambah dia, tim riset tidak mendapat gejala mengkhawatirkan. Semua relawan dalam kondisi normal, seperti sebelum disuntik vaksin.
" Selama ini tidak kami temukan hal-hal yang menakutkan, paling panas badan sedikit, demam sedikit yang dalam dua hari hilang," kata Kusnandi.
Kusnandi mengatakan dari 1.620 relawan, terdapat 15 orang yang mengundurkan diri dari uji klinis. Alasannya lebih karena masalah teknis seperti pindah kerja dan sakit yang bukan disebabkan oleh vaksin.
" Saya pikir sampai saat ini keamanannya masih bisa dipertanggungjawabkan," kata dia.
Usai disuntik, kata Kusnandi, semua relawan dalam pemantauan tim selama enam bulan. Dia juga menegaskan riset uji klinis tahap tiga tidak dijalankan secara terburu-buru.
Kusnandi pun menerangkan uji klinis vaksin ini bersifat multicenter. Selain Indonesia, vaksin yang sama juga diuji klinis di Brazil dan Turki.
Uji klinis di Bandung akan menjadi bahan Pemerintah untuk dibandingkan dengan hasil di negara lain. " Kalau sudah lulus tahap tiga, vaksin bisa diguakan dan diperjualbelikan," kata dia.
Sepanjang pengalamannya terlibat dalam berbagai riset uji klinis vaksin, Kusnandi menyebut uji klinis vaksin Sinovac tergolong aman. Dari sekian imunisasi, potensi munculnya reaksi berat usai imunisasi sangat kecil sekitar 0,1 sampai 1 kejadian per satu juta orang.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR