Fernando Wowor (Facebook Fernando Wowor)
Dream - Seorang kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fernando Wowor, meninggal dunia setelah ditembak anggota Brimob berinisial Briptu R. Penembakan terjadi di tempat parkir Lipss Club Bogor, Jawa Barat , Sabtu 20 Januari 2018, sekitar pukul 02.00 WIB.
" Malam itu jam dua kami mau makan malam ke Dunkin Donuts," kata Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Minggu 21 Januari 2018.
Ia menjelaskan, saat itu parkiran di tempat Dunkin Donuts penuh, sehingga mereka diarahkan untuk memarkirkan kendaraan di sekitar ruko-ruko. Ketika akan belok dan kepala mobil akan masuk, tiba-tiba ada penggemar motor gede berwarna abu-abu memainkan gasnya.
" Setelah itu, dia teriak-teriak sambil ngomong, " Motor ini harganya sama dengan mobil itu. Kamu yang mundur atau aku yang mundur?" , ucap Habiburokhman menirukan pengendara motor.
Ketika itu, teman Habiburokhman bernama Arif turun dari mobil untuk memberikan pengertian kepada pengendara motor itu agar memarkirkan kendaraannya di sebelah kiri mobil karena masih ada tempat.
Tak terima, pelaku kemudian marah-marah sambil mencabut pistolnya dengan mengarahkan ke kaca mobil. Pelaku kemudian mengarahkan pistol ke kepala Arif.
" Karena kondisi yang tidak kondusif saya berusaha mendinginkan dan melerai. Tapi bukannya makin dingin, malah semakin menjadi. Kemudian, pistol itu diarahkan ke kepala Arif," terang dia.
Mengetahui pelaku lengah karena pandangannya teralihkan ketika Fernando turun dari mobil, Habiburokhman berusaha merebut pistol. Fernando memiting leher pelaku. Situasi di lokasi mulai rusuh dan warga sekitar ikut memukuli pelaku.
" Tiba-tiba disaat saya fokus ada orang tarik muka saya dari belakang sekaligus mencakar pipi saya," ujar dia.
Suara tembakan pun terdengar dan saat bersamaan, tubuh Fernando, yang juga pengawal Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, ambruk terkena peluru yang ditembakkan dari pistol pelaku. Akibat peristiwa itu, nyawa Fernando tidak dapat diselamatkan karena kehabisan darah.
" Saya pungut magazine itu ternyata, peluru asli. Saya panik dan teriak-teriak minta pertolongan untuk mengangkat almarhum ke mobil dan dibawa ke RS Vania," ujar Habiburokhman.
Dikutip dari Merdeka.com, Kepala Bidang Hukum Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat, Komisaris Besar Iksantyo Bagus Pramono, mengatakan, polisi masih menggali keterangan dari para saksi untuk mengetahui penyebab insiden penembakan itu. Termasuk meminta keterangan langsung kepada Briptu R.
" Sementara masih kami perdalam. Dalam rangka apa yang bersangkutan datang ke tempat itu. Dari surat-surat sudah kita cek, dia anggota Brimob Kelapa Dua. Kita juga sudah lakukan koordinasi dengan Komandan Brimob di sana," ucap Iksantyo.
Dia menambahkan, kondisi Briptu R dalam keadaan kritis akibat luka pengeroyokan itu. Iksantyo menyebut, saat ini Briptu R masih menjalani perawatan intensif dari tim medis Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta. Polisi juga melakukan otopsi terhadap jenazah Fernando untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya serta dari arah mana penembakan itu.
" Kami belum tahu masalahnya apa, sedang dalam penyelidikan. Saksi-saksi dan barang bukti sudah kita amankan. Saya kira pasti terjadi sesuatu, tidak mungkin langsung ada perkelahian," tutur Iksantyo.
Dream - Fernando Wowor disebut-sebut sebagai pengawal Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Dalam foto-foto yang diunggah ke akun Facebook memang Fernando terlihat beberapa kali mendampingi Prabowo.
Berikut ini foto-foto Fernando Wowor bersama Prabowo, sebagaimana diunggah di akun Facebook.
Foto ini diunggah pada 10 Mei 2014 oleh akun Facebook Fernando Wowor. Dalam foto itu terlihat Fernando tengah mengawal Prabowo di sebuah bandara. Fernando yang mengenakan safari cokelat memayungi Prabowo Subianto.
Foto ini diunggah ke akun Facebook Fernando Wowor pada 26 Februari 2014. Dalam foto itu terlihat Fernando mengawal dan membukakan jalan untuk Praboso Subianto.
Foto ini diunggah ke akun Facebook Fernando Wowor pada 17 Oktober 2015. Dalam unggahan itu, Fernando mengutip ayat dalam kitab suci.
Dream - Polisi membeberkan kronologi penembakan kader Partai Gerindra, Fernando Wowor, oleh angota Brimob, Briptu R alias AR. Saat penembakan itu di lokasi parkir Lipss Club Bogor itu, Briptu AR tengah bersama calon istrinya.
" Saat mereka masuk (parkir), sepeda motor Briptu AR mau keluar dari lokasi. Ia bersama calon istrinya," kata Kepala Bidang Hukum Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Iksantyo Bagus Pramono, saat dikonfirmasi, Minggu 21 Janauri 2018.
Bagus menjelaskan, ketika itu mobil yang ditumpangi Fernando dan rombongannya hendak masuk parkiran. Namun, terjadi salah paham dengan Briptu AR yang ketika itu menggunakan motor gede.
Briptu AR sempat diberi pengertian oleh rekan Fernando, Arif. Namun, amarah AR justru semakin menjadi-jadi hingga mengeluarkan pistol yang dibawanya.
Terjadilah pergumulan. Fernando sempat memiting leher Briptu AR untuk merebut pistolnya. Namun, tubuh Fernando ambruk ketika peluru mengenai tubuhnya.
Meski demikian, Iksantyo Bagus belum dapat menjelaskan alasan AR nekat menembak Fernando hingga tewas. Saat ini, AR masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, karena terluka dipukuli warga setelah menembak Fernando.
" Kami belum tahu masalahnya, masih dalam penyelidikan," ucap dia.
Dream - Polisi masih menyelidiki kasus penembakan kader Partai Gerindra, Fernando Wowor, oleh anggota Brimob, Briptu R alias AR. Hingga kini, polisi mengaku belum mengetahui masalah pasti yang terjadi dalam kasus ini.
" Kita belum tahu masalahnya, masih dalam penyelidikan," kata Kepala Bidang Hukum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Bagus Purnomo, saat dikonfirmasi, Minggu 21 Januari 2018.
Menurut Bagus, saat ini R alias AR belum dapat dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. AR terluka karena dipukuli warga setelah menembak Fernando.
" Menderita luka-luka di kepala, wajah, bibir, dan tangan kiri," ucap dia.
Sementara, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen M Iqbal, menegaskan, polri tidak akan pandang bulu dalam mengusut kasus ini. " Polri akan proses hukum siapapun yang bersalah," kata dia.
Menurutnya, masalah ini tidak ada kaitannya dengan institusi. Untuk itu, ia mengharapkan tidak ada pihak yang terprovokasi dengan kejadian pada Sabtu dinihari tersebut.
" Ini permasalah pribadi perorangan, bukan intitusi. Polri turut prihatin adanya korban jiwa dan turut bela sungkawa," ucap dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN