Pengertian Idul Yatama atau Hari Raya Anak Yatim, Lengkap dengan Doa saat Mengusap Kepala Mereka

Pengertian Idul Yatama atau Hari Raya Anak Yatim, Lengkap dengan Doa saat Mengusap Kepala Mereka

© Doa anak yatim yang bisa datangkan limpahan berkah dari Allah SWT. Unsplash.com

Dream - Idul Yatama atau hari raya anak yatim bisanya dirayakan setiap tanggal 10 Muharram atau hari Asyura. Meski begitu, hari raya anak yatim ini tidaklah sama dengan hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

Di tanggal 10 Muharram ini biasanya digunakan untuk mengungkapkan kegembiraan anak-anak yatim. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya orang yang memberikan santunan kepada mereka.

Sebagaimana Rasulullah saw sendiri sangat menyayangi anak-anak yatim. Tidak hanya bersedekah kepada anak yatim saja, Rasulullah juga menyantuni keluarganya di tanggal 10 Muharram.

© Doa agar orang tua tidak bertengkar. Unsplash.com

Berikut penjelasan lebih lengkap terkait hari raya anak yatim atau Idul Yatama dalam Islam sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

Hari Raya Anak Yatim dalam Islam

© Pengertian Idul Yatama atau Hari Raya Anak Yatim. Shutterstock.com

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa hari raya anak yatim berbeda dengan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Meski begitu, dalam ajaran Islam terdapat perintah untuk menyayangi dan menyantuni anak yatim.

Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin. Rasulullah saw bersabda:

" Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharran, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya."

Meskipun sanad dari hadis di atas dhaif atau lemah, namun isinya boleh untuk diamalkan karena berhubungan dengan kebaikan.

Dalam hadis di atas disebutkan 'mengusap anak yatim' yang menurut Syeikh Abu Thayyib dijelaskan sebagai berikut:

" Mengusap kepala anak yatim adalah sebuah kinayah tentang ksih sayang dan sikap lemah lembut (kepada anak yatim). Makna kinayah ini tidak bertentangan dengan makna hakiki, karena keduanya bisa dipadukan."

Di tanggal 10 Muharram inilah, anak yatim tengah bersenang-senang karena banyak orang yang menyayangi mereka. Sehingga, ada yang menyebutnya sebagai lebaran anak yatim.

Keutamaan Mengusap Kepala Anak Yatim

© Pengertian Idul Yatama atau Hari Raya Anak Yatim. Pexels.com

Di tanggal 10 Muharram itulah, selain menyantuni anak yatim, umat Islam juga dianjurkan untuk mengusap kepada anak yatim.

Anjuran ini dijelaskan dalam salah satu hadis Nabi saw berikut:

" Sesungguhnya seorang lelaki mengadu kepada Nabi saw tentang kerasnya hatinya, Nabi bersabda: 'Berilah makanan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim." (HR. Ahmad No. 9018)

Hal ini karena ada banyak keutamaan yang akan didapatkan jika mengusap kepala anak yatim. Salah satunya adalah diangkat derajatnya sebanyak rambut anak yatim tersebut. Berikut bunyi hadisnya:

" Siapa orang yang menyusap kepala anak yatim (menyantuni/menyayangi) pada hari Asyura (10 Muharram), maka Allah akan angkat derajatnya sebanyak rambut anak yatim tersebut yang terusap oleh tangannya." (Hadis ke 212 dari kitab Tanbih al-Ghafilin)

Doa Mengusap Kepala Anak Yatim

© Pengertian Idul Yatama atau Hari Raya Anak Yatim. Pexels.com

Berikut adalah bacaan doa mengusap kepada anak yatim yang perlu sahabat Dream ketahui:

????? ????? ???????? ?????????? ??????? ???? ????????

Jabarollaahu yutmaka wa ja’alaka kholfan min abiika.

Artinya: “Semoga Allah menutup keyatimanmu dan menjadikanmu pengganti yang baik dari ayahmu.”

Sedangkan, saat menjamu anak yatim, maka sahabat Dream bisa membaca doa berikut:

?????????? ?????????? ????? ???????? ???????????? ?? ????????? ?????????? ?? ????????? ????????? ?? ???????? ?????????? ?????????? ??? ???????? ??????????

Artinya: “Ya Allah, berilah aku rezeki berupa kasih sayang terhadap anak yatim dan pemberian makan dan penyebaran salam dan pergaulan dengan orang-orang mulia, dengan kemuliaan-Mu. Wahai tempat berlindung bagi orang-orang yang berharap.”