Penjelasan Yordania Tolak Pengungsi Suriah dan Palestina

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Kamis, 19 Juli 2018 06:00
Penjelasan Yordania Tolak Pengungsi Suriah dan Palestina
Awal Juli lalu, Yordania tidak bisa lagi menerima pengungsi.

Dream - Pemerintah Yordania memutuskan menutup pintu bagi pengungsi Suriah dan Palestina sejak awal Juli 2018. Desakan untuk membuka kembali pintu bagi pengungsi pun mengalir.

Sekjen The Jordan Hashemite Charity Organization for Relief & Development (JHCO), Ayman R Al-Mufleh, menjelaskan, kebijakan tersebut dijalankan karena jumlah pengungsi yang ada di Yordania sudah mencapai 3 juta orang. Jumlah tersebut hampir setengah dari total populasi penduduk Yordania sebanyak 6 juta jiwa lebih.

" Jadi Yordania mengumumkan tidak membuka lagi pengungsi, karena sudah pada titik maksimum jumlah pengungsi dan ketidakmampuan Yordania dalam menerima (pengungsi)," ujar Ayman di kantor Baznas, Jakarta, Rabu 18 Juli 2018.

Meski demikian, Ayman mengatakan tetap akan menyalurkan bantuan kepada para pengungsi. Terutama kepada mereka yang berada di perbatasan Yordania dengan Suriah.

" (Kami) mengantar bantuan ke perbatasan Suriah dan mengirim rumah sakit tentara di sana dan menerima anak perempuan yang membutuhkan pengobatan," ucap dia.

JHCO merupakan lemabaga amal yang ditunjuk oleh Pemerintah Yordania untuk mengurus para pengungsi. Ayman berkunjung ke Indonesia untuk menerima bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebesar US$150 ribu, setara Rp2,1 miliar untuk pengungsi Palestina dan Suriah.

Beri Komentar