Begini Kabar Perkembangan Vaksin Covid-19 Merah Putih

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Senin, 8 Maret 2021 11:00
Begini Kabar Perkembangan Vaksin Covid-19 Merah Putih
Vaksin Merah Putih saat ini sudah pada tahapan penelitian berskala laboratorium.

Dream - Pemerintah membuka peluang sebesar-besarnya kepada pihak swasta nasional untuk mempercepat pengembangan Vaksin Merah Putih. Vaksin yang dikembangkan oleh Indonesia ini digadang-gadang menjadi modal bangsa untuk menangani pandemi Covid-19.

" Dibuka seluas-luasnya, di bawah koordinasi pemerintah untuk hilirisasi, baik meningkatkan kapasitas produksi, memfasilitasi proses uji pre klinis dan uji klinis, maupun meluaskan target pasar," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Pengembangan Vaksin Merah Putih saat ini sudah pada tahap penelitian berskala laboratorium atau lab skill research dan tahapan faktor ekspresi. Dalam tahapan pengembangannya terus dimonitor oleh Kementerian Riset Teknologi / Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek BRIN).

1 dari 4 halaman

Vaksin untuk Ketahanan Kesehatan Global

Produksi vaksin alam negeri bakal menjamin ketersediaan vaksin Covid-19. Pengembangan vaksin Merah Putih dinilai menjadi potensi Indonesia di masa mendatang dengan berperan aktif mencapai ketahanan kesehatan global.

Upaya percepatan pengembangan Vaksin Merah Putih merupakan kolaborasi lembaga riset, lembaga pemerintah non kementerian, dan perguruan tinggi, seperti LBM Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Universitas Gajah Mada.

Pengembangannya menggunakan platform protein rekombinen, viral factor termasuk inactivated virus dan genetik menggunakan DNA atau MRNA.

Dalam pengembangan vaksin, tidak hanya menggunakan pendekatan medis, namun melibatkan unsur lain yang kompleks.

Pengembangan sesuai prosedur dan cara kerja sesuai standar atau mengacu good manufacturing practice sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala Badan POM RI Tahun 20212 tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik.

Sumber: YouTube Sekertariat Presiden

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

 

2 dari 4 halaman

Indonesia Akan Miliki 6 Varian Vaksin Merah Putih

Dream - Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, akan ada enam varian Vaksin Merah Putih untuk Covid-19. Varian ini didasarkan pada basis pengembangan vaksin yang berbeda.

Menurut Bambang, ada enam lembaga yang kini tengah mengembangkan Vaksin Merah Putih, yaitu Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, LIPI, UI, ITB, UGM, dan Unair. Masing-masing menggunakan platfom yang berbeda.

" Karena menggunakan platform yang berbeda-beda otomatis nanti akan muncul enam versi vaksin," ujar Bambang dalam talk show yang disiarkan lewat channel YouTube BNPB.

Bambang menjelaskan, Eijkman mengembangkan vaksin dengan platform sub unit protein rekombinan. Perkembangan risetnya mencapai kemajuan lebih dari 50 persen dari skala laboratorium dan siap uji pra klinik ke hewan pada November.

3 dari 4 halaman

5 Varian Lain

Vaksin yang dikembangkan LIPI menggunakan platform protein rekombinan fusi. Vaksin oleh UGM dikembangkan dengan platform protein rekombinan.

UI menggunakan platform DNA, mRNA, dan virus-like-partikel. ITB dengan platform adenovirus, sedangkan Unair mengembangkan dua platform yaitu adenovirus dan adeno-associated virus (AAV).

Pengembangan vaksin di Indonesia, kata Bambang, mirip dengan yang diterapkan di luar negeri. Misalnya, AstraZeneca dengan platform non-replicating viral vector, Moderna dengan platform RNA, Sinovac dengan platform inactivated virus, dan CanSino Biological Inc/Beijing Institut of Technology yang memakai platform non-replicating viral vector.

" Tetapi yang paling penting produksi sama yaitu vaksin Covid-19," kata Bambang.

4 dari 4 halaman

Penguasaan Teknologi

Bambang melanjutkan perbedaan platform yang digunakan enam lembaga tersebut bergantun pada teknologi yang dikuasai. Baik oleh peneliti maupun institusi.

" Saat ini enam institusi bekerja masing-masing tetapi pada intinya akhirnya mereka akan keluar dengan vaksin Covid-19 dan kita akan fasilitasi untuk produksinya," kata dia.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan tugas Kemenristek bersama enam institusi tersebut sampai kepada menghasilkan prototipe atau bibit vaksin. Sedangkan tahap pengembangan, uji klinis, sampai produksi massal menjadi tanggung jawab PT Bio Farma.

Beri Komentar