Dream - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) semakin mempermudah manusia mengerjakan berbagai kegiatan. Di balik tujuan tersebut, siapa sangka teknologi AI juga bisa dimanfaatkan manusia untuk menciptakan pasangan hidup.
Hal itulah yang dilakukan seniman asal Barcelona, Alicia Framis, yang bersiap untuk meresmikan pernikahannya dengan AiLex, sebuah teknologi hologram.
Bayangkan memiliki pasangan yang selalu hadir ketika Anda membutuhkannya, tetapi tidak pernah memberikan sentuhan kasih sayang secara fisik.
Pasangan dari teknologi AI ini bisa terlibat dalam diskusi yang saling merespons secara intelektual namun tidak pernah memberikan bantuan fisik dalam hal-hal sehari-hari seperti mengganti bola lampu atau membantu membawa belanjaan.
Hal tersebut merupakan gambaran dari " hubungan romantis" dengan hologram buatan AI yang belakangan viral.
Framis menjelaskan, alasannya untuk menggunakan hologram sebagai pasangan hidupnya karena ia merasa lebih terhubung secara emosional dengan hologram daripada dengan robot.
“Kami tahu bahwa robot dan manusia akan segera menjadi pasangan seksual, tetapi bagi saya, langkah penting berikutnya adalah melibatkan kecerdasan buatan dengan manusia secara emosional,” ungkapnya dikutip dari Indy100.
Framis akan menggabungkan hologram bertenaga AI yang disebut AiLex dan upacara tersebut akan menjadi sebuah karya seni untuk mengirimkan pertanyaan seputar persahabatan.
Meski begitu, proyek ini juga mengundang pertanyaan tentang isu-isu kontemporer seperti pasca-humanisme dan virtualitas.
Rencananya, pernikahan ini akan dilangsungkan di Museum Depot Boijmans di Rotterdam, yang menambah dimensi artistik pada acara tersebut.
Dengan memilih tempat seperti museum Framis secara simbolis seakan menempatkan peristiwa ini dalam konteks budaya dan sejarah manusia.
Dalam postingannya, diyakini bahwa AiLex telah ditambahkan setelah gambar dan film diambil, mengingat sifat teknologi hologram yang mahal dan tidak praktis.
Adanya pernikahan antara manusia dan hologram AI tidak hanya merupakan peristiwa yang mencolok secara teknologi, tetapi juga menjadi titik fokus untuk refleksi budaya dan filosofis tentang masa depan hubungan manusia dengan kecerdasan buatan.
Ini adalah langkah penting dalam perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana kita berinteraksi dengan teknologi dan apa artinya menjadi manusia di era digital ini.
Laporan: Khaira Amaliya
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online