Militer Irak Saat Menyisir Ramadi (theguardian.com)
Dream - Perdana Menteri Irak Haider Al Abadi mengklaim operasi gerakan ekstrimis ISIS akan berhenti pada 2016. Pernyataan ini dikeluarkan menyusul berhasilnya bendera Irak berkibar di gedung-gedung pemerintahan di kota Ramadi, sebagai penanda kota itu berhasil direbut dari ISIS.
" 2016 akan menjadi tahun kemenangan besar dan final, ketika keberadaan ISIS di Irak berakhir," ujar Abadi.
" Kami telah membebaskan Mosul dan ini akan menjadi pukulan telak bagi ISIS," kata dia.
Mosul merupakan salah satu kota utama yang terletak di bagian utara Irak. Kota ini didiami oleh sebagian besar jumlah penduduk Irak dan dikuasai ISIS.
Meski demikian, terdapat pernyataan yang bertentangan dari Kepala Operasi Militer di Anbar, Jenderal Ismail Al Mahlawi. Dia mengatakan Ramadi tidak bisa disebut sepenuhnya telah bebas dari ISIS.
" Kita tidak bisa katakan Ramadi bebas secara penuh. Masih ada lingkungan yang berada di bawah kendali mereka dan masih ada kantong-kantong perlawanan," kata Mahlawi.
Mahlawi membenarkan pasukan Irak berhasil merebut kembali komplek pemerintahan dan pusat kota. Tetapi, menurut dia, sebagian kawasan Ramadi masih berada di bawah kekuasaan ISIS.
Dia menerangkan ISIS masih memegang 30 persen kendali di Ramadi. Sementara kekuatan pemerintah tidak dapat sepenuhnya dapat mengontrol setiap distrik yang menjadi basis perlawanan ISIS.
(Ism, Sumber: theguardian.com)
Advertisement

Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget