Hansanitizer Palsu Di Kolkata (Foto: IndiaToday)
Dream - Dugaan banyak pihak yang memproduksi hand sanitizer palsu untuk mencari keuntungan di tengah wabah virus Covid-19, tampaknya bukan sekadar isapan jempol.
Pada Kamis, 30 Juli 2020 lalu, Polisi Kolkata, India menyita 1.400 liter handsanitizer palsu dari sebuah gudang di pusat kota.
Badan Penegak (EB) bersama dengan Pasukan Anti-Rowdy dari Kepolisian Kolkata, melakukan penggerebekan di dua lokasi pusat kota Kolkata.
Menurut informasi yang didapatkan pihak Kepolisian Kolkata, pabrik ini berada di wilayah Ezra Street dan Hare Street. Polisi menemukan 1.400 litter handsanitizer palsu dengan wadah plastik yang telah disimpan secara tertutup.
Pihak EB memang telah melakukan penelusuran sejak lama terkait peredaran penjualan handsanitizer palsu di pasar, mengingat permintaan besar akibat wabah virus Covid-19.
Pihak Kepolisian juga sudah menangkap dua orang pelaku, Rajib Punjabi, 43 tahun dan Jiauddin Basha, 43 tahu yang diduga telah menjalankan pabrik handsanitizer tanpa dokumen sah.
" Tidak ada label atau sertifikat resmi pada produk tersebut. Selain itu, mereka tidak dapat menunjukkan dokumen produk yang valid sehingga sangat mungkin untuk mencampurkan berbagai bahan kimia yang berbahaya," kata seorang pejabat tinggi kepolisian.
Kedua pelaku dikenakan KUHP India pasal 270 (Tindakan ganas kemungkinan menularkan infeksi penyakit berbahaya bagi kehidupan), 420 (Kecurangan) dan 120B (konspirasi kriminal) dan penyelidikan sedang dilakukan untuk menangkap lebih banyak orang yang mungkin dikaitkan dengan bisnis ilegal.
(Sumber: India Today)
Dream - Pemakaian hand sanitizer kerap menuai pro kontra. Pasalnya, hand sanitizer tidak dapat membersihkan tangan secara ekstra seperti memakai sabun dan air.
Tak hanya itu, hand sanitizer mengandung ethyl alcohol, isopropyl alcohol serta triclosan yang tinggi. Sehingga, efeknya pada kulit juga dipertanyakan.
Dilansir dari Times of India, Sirisha Singh, Dermatologis mengungkapkan, pemakaian hand sanitizer secara rutin dapat membuat kulit kering, kemerahan, bahkan eksim.
Jika terlalu sering, pemakaian hand sanitizer bisa menyebabkan gatal, luka dan perih. Terutama, ketika terkena zat asam seperti lemon dan cuka.
Pemakaian hand sanitizer secara rutin juga menyebabkan penipisan pada kulit. Sehingga, kulitmu akan lebih rentan terhadap sinar UV dan menyebabkan pigmentasi.
Kesehatan kukumu juga terancam ketika memakai hand sanitizer. Kukumu bisa mengalami peradangan, bengkak dan perubahan warna.
Jadi, apakah kita harus menghentikan pemakaian hand sanitizer? Penelitian membuktikan bahwa mencuci tangan dengan sabun dan air lebih efektif.
Jika masih ingin memakai hand sanitizer dan sering mencuci tangan, kamu perlu menggunakan pelembap serta tabir surya untuk melindungi kesehatan kulit.
(Sumber: Times of India)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu