Guru SMAN 58 Jakarta Ajak Pilih Ketua OSIS Seagama Dipolisikan Anak Didiknya

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 4 November 2020 14:50
Guru SMAN 58 Jakarta Ajak Pilih Ketua OSIS Seagama Dipolisikan Anak Didiknya
Begini kelanjutannya.

Dream - Polres Jakarta Timur membenarkan adanya laporan prewakilan orang tua murid terhadap guru SMAN 58 Jakarta berinisial TS yang menuai komentar negatif di media sosial. Tenaga pendidik itu jadi sorotan setelah mengajak anak didik untuk memilih pasangan calon Ketua OSIS yang seagama.

" Laporannya sudah masuk, kemarin tanggal 2 November," kata Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Stefanus Tamuntuan kepada wartawan, Selasa 3 November 2020.

Stefanus menyampaikan TS dilaporkan oleh pihak yang mengaku dari perwakilan murid-muridnya. Walaupun ia belum menjelaskan detailnya, namun secara garis besar laporan tersebut terkait SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan).

" Ini kan masih kita dalami dulu ini kan baru laporan. Tapi ada yang menyangkut SARA. Ya udah kita terima laporan baru nanti kita klarifikasi dulu baru bisa kita tentukan ini ke mana arahnya gitu," jelasnya.

1 dari 3 halaman

Lakukan Penyelidikkan

Sementara itu, Stefanus menyampaikan pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan memanggil seluruh pihak baik pelapor maupun terlapor untuk klarifikasi dalam waktu dekat.

" Semua pihak akan Kita panggil untuk kita klarifikasi. Laporannya baru kita terima kemarin dan belum ada barang bukti yang diamankan," jelasnya.

 

2 dari 3 halaman

Klarifikasi Kepala Disdik

Sebelumnya, percakapan seseorang berinisial TS dalam Whatsapp mendadak viral di media sosial. Percakapan berbau rasis itu diduga dilakukan oleh seorang guru.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur Gunas Mahdianto membenarkan hal tersebut dan yang bersangkutan juga telah diperiksa.

" Sudah diberikan pembinaan oleh kepala sekolah. Gurunya juga di BAP, sudah dilaporkan ke dinas juga," kata Gunas, Senin 26 Oktober 2020.

3 dari 3 halaman

Sang Guru Minta Maaf

TS mengaku menyesal dan sudah diminta membuat permintaan maaf lewat video yang disebar ke lingkungan sekolah dan juga diminta membuat permintaan maaf yang ditandatangani di atas materai.

Kepala Sekolah SMAN 58 Dwi Arsono menjelaskan, awalnya TS hanya berniat menyampaikan pernyataan kepada 44 siswa SMAN 58 yang tergabung dalam ekstrakulikuler Rohis lewat pesan singkat. Namun, salah seorang siswa memberitahukannya kepada pelajar lain.

(Sah, Sumber: Merdeka.com)

Beri Komentar