© MEN
Dream - Gus Miftah sedang menjadi sorotan setelah melakukan orasi kebangsaan saat peresmian gereja di Jakarta Utara. Dia dicibir banyak netizen, meskipun orasi itu menuai simpati sejumlah kalangan dari luar negeri.
Belum kelar sorotan itu, sebuah kabar kurang sedap beredar di media sosial. Kabar itu menyebut Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, yang diasuh oleh Gus Miftah sudah gulung tikar alias bangkrut.
Kabar itu langsung beredar luas di sosial media dan langsung direspons langsung oleh Gus Miftah melalui akun Instagram pribadinya.
Awalnya ia mengunggah satu akun yang menyebarkana artikel berjudul “ Ponpes Gus Miftah resmi gulung tikar akhirnya mereka sadar kiyai mereka abal-abal? Berita hangat bro, hilang ponpesnya Gus Konco Gereja.”
Pemilik nama asli Miftah Maulana Habiburrahman itu langsung menjelaskan hingga hari ini Pesantren Ora Aji terus menambahkan anak didik, bahkan membludak sehingga harus dibatasi.
“ Alhamdulillah, santri bulan Syawal nambah 100. Itupun harus dibatasi karena asrama belum mencukupi. Dan tetap gratis tanpa pungutan apapun,” jelas Gus Miftah.
Dia pun menampik kabar pesantrennya gulung tikar. Sebab faktanya lahan pesantren akan terus diperluas.
“ Dan sudah ada lahan 56 hektar untuk lokasi pesantren baru, khidmat bareng tuan guru @yusufmansurnew, mohon doanya ya,” lanjutnya.
Dia juga menyentil bagi yang telah menyebarkan gosip pesantrennya bangkrut.
“ Jika para dai dalam dakwah mengikuti isu-isu aktual dengan gaya bahasa kekinian, diharapkan mereka memiliki percaya diri. Makasih ya yang bikin isu,” tukasnya.
View this post on Instagram
Dream - Gus Miftah kembali mendapat kecaman dari warganet. Kali ini dipicu ceramahnya dalam kerangka orasi kebangsaan yang disampaikan saat peresmian Gereja Bethel Indonesia Amanat Agung.
Pria bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu pun menjawab ringan kecaman tersebut. Dia mengaku diajak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk hadir dalam peresmian tersebut dan memberikan orasi kebangsaan dengan tema kerukunan.
" Kalau menurut gue sih biasa, itulah Indonesia," ujar Gus Miftah dalam video yang diunggah di akun Instagramnya.
Gus Miftah membuat video tersebut bersama rekannya, Ahmad Sahroni. Dia pun meminta pendapat Sahroni mengenai ceramahnya di gereja.
" Menurut gue luar biasa, jarang pernah terjadi juga seorang ustaz ceramah di tempat ibadah beda agama," kata Sahroni.
Dia menilai ceramah Gus Miftah menjadi satu model toleransi agama yang harus diikuti oleh semua ustaz. Sahroni juga menekankan ceramah model itu harus benar-benar dilakukan.
" Karena silaturahmi kebangsaan itu hanya satu, itu adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucap Sahroni.
Gus Miftah kemudian menambahkan, konteks ceramah tersebut bukan ibadah. Tetapi dalam konteks peresmian gereja.
" Maka saya bilang, silaturahmi kita dengan Tuhan ya sholat, silaturahmi kita dengan Kanjeng Nabi, shalawat, silaturahmi kita dengan anak bangsa ya Pancasila, gitu lho," ucap dia.
Gus Miftah mengakui gara-gara ceramahnya, dia mendapat tuduhan kafir. Padahal, dia sudah banyak membimbing non-muslim menjadi mualaf.
" Itulah bedanya dakwah sekarang dengan zaman dulu. Kalau zaman dulu dakwah itu meng-Islamkan orang kafir. Kala sekarang, mengkafir-kafirkan umat Islam," terang Gus Miftah.
View this post on Instagram
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media