Franklin Riwu Kore (Foto: Facebook)
Dream - Menjadi seorang prajurit merupakan impian bagi sebagian orang. Apalagi ketika ditunjuk sebagai penembak jitu atau sniper.
Keahlian dalam membidik sasaran secara tepat dan akurat, bukan suatu keterampilan yang instan dimiliki.
Salah seorang prajurit Amerika Serikat keturunan Indonesia bernama Franklin Riwu Kore, diketahui berprofesi sebagai seorang sniper. Wow!
Dilansir dari Penatimor, Kamis 15 Maret 2021, dengan keahlian dan kiprahnya di ranah internasional, Franklin Riwu Kore ditugaskan di Suria sebagai prajuritt militer Amerika Serikat.
Franklin merupakan keturunan darah Indonesia. Bapaknya, Orinet Patriot Riwu Kore merupakan kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Karir Franklin ternyata sangat membanggakan. Ia diketahui tergabung dalam pasukan elite di militer Amerika Serikat (US-Army). Ia bahkan juga sempat menjadi pilot pesawat tempur dan disegani rekannya.

Meski tak berkarir di Tanah Air, Indonesia patut bangga dengan segala pretasi dan kemampuan serta keahlian pemuda keturunan NTT ini.

Franklin merupakan anak pertama dari pasangan Orient Patriot Riwu Kore dan Trini Martinez. Dia memiliki seorang adik perempuan bernama Jessica Riwu Kore.
Berbeda dari sang kakak, Jessica mengambil pendidikan Nursing Program di South Western College, San Diego, Amerika Serikat.
Nama Orient Patriot Riwu tentu sudah tak asing didengar. Ayah Franklin ini sempat mencuri perhatian publik usai terpilih sebagai Bupati yang memegang paspor Amerika Serikat.
Sumber: merdeka.com
Dream - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, telah menerima konfirmasi dari Kedutaan Besar Amerika Serikat bahwa bupati terpilih, Orient P Riwu Kore, masih berstatus warga Negeri Paman Sam itu.
" Pihak Kedubes AS di Jakarta sudah memberikan konfirmasi dan mengiyakan bahwa yang bersangkutan masih berkewarganegaraan AS," kata Ketua Bawaslu Sabu Raijua, Yugi Tagi Huma, di Kupang, Selasa 2 Feberuari 2021.
Yugi mengatakan bahwa Bawaslu Sabu Raijua sudah mengirimkan surat ke Imigrasi di Kupang dan kantor Imigrasi pusat untuk mencari tahu soal dugaan bupati terpilih Sabu Raijua masih berkewarganegaraan AS.
Selain itu surat pemberitahuan juga sudah Bawaslu Sabu Raijua sampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat untuk kemudian menanggapi masalah ini.
Yugi mengatakan bahwa saat pilkada pihaknya sudah mengingatkan KPU Sabu Raijua untuk menyelidiki isu bahwa Orient bukan berkewarganegaraan Indonesia.
" Kami juga sudah sampaikan peringatan sebelum penetapan. Kami minta mereka agar jangan terburu-buru menetapkan bupati dan wakil bupati terpilih, tetapi akhirnya ditetapkan juga," tambah dia.
Bahkan KPU Sabu Raijua bekerja sama dengan Dinas Kependudukan Kota Kupang untuk memastikan bahwa Orient adalah warga negara Indonesia.
Lebih lanjut kata dia Bawaslu sendiri memang sudah menyelidiki dugaan kewarganegaraan Orient itu sejak awal Januari. Pihaknya juga sudah mengirimkan surat ke Kedubes AS di Jakarta sejak awal Januari.
" Namun baru ada konfirmasi dari Kedubes AS di Jakarta hari ini, setelah penetapan bupati terpilih," ujar dia.
Yugi juga menilai bahwa apa yang dilakukan oleh Orient adalah pembohongan publik dan mencederai sistem perpolitikan di Indonesia. Untuk selanjutnya Yugi mengatakan menyerahkan seluruh kasus ini ke KPU dan pemerintah untuk penanganan lebih lanjut.
Untuk diketahui Orient P. Riwu Kore mencalonkan diri sebagai Bupati Sabu Raijua pada Pilkada 2020. Ia mencalonkan diri bersama Thobias Uly. Pasangan Orient-Tobias diusung oleh Partai Demokrat dan PDIP.
Orient-Uly meraih 48,3 persen suara sah berdasarkan hasil rekap akhir KPU Sabu Raijua. Mereka mengalahkan dua paslon lainnya, yakni pasangan petahana Nikodemus NRihiHeke-YohanisYly Kale dan pasangan Takem Irianto Radja Pono-Herman Hegi Radja.
Sumber: liputan6.com
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu