Potret Perjalanan Jemaah Haji Indonesia Era Kolonial, Naik Kapal Laut Hingga Sebulan

Reporter : Editor Dream.co.id
Minggu, 19 Mei 2024 19:00
Potret Perjalanan Jemaah Haji Indonesia Era Kolonial, Naik Kapal Laut Hingga Sebulan
Saat itu, belum ada pesawat terbang. Satu-satunya transportasi jemaah haji adalah kapal laut.

1 dari 11 halaman

Potret Perjalanan Jemaah Haji Indonesia Era Kolonial, Naik Kapal Laut Hingga Sebulan

Potret Perjalanan Jemaah Haji Indonesia Era Kolonial, Naik Kapal Laut Hingga Sebulan © Potret Perjalanan Jemaah Haji Indonesia Era Kolonial, Naik Kapal Sebulan hingga Menu Makanan Ikan Asin Instagram @tuban_bercerita

2 dari 11 halaman

© Dream

Dream - Seiring perkembangan zaman, pergi haji semakin mudah. Kini, jemaah haji hanya membutuhkan waktu terbang belasan jam dari Indonesia untuk sampai di Tanah Suci.

3 dari 11 halaman

Hal ini sangat berbeda dengan momen pergi haji saat masa kolonial Belanda.

Dalam unggahan akun Instagram @tuban_bercerita, perjalanan jemaah haji dari Indonesia ke Tanah Suci membutuhkan waktu hingga satu bulan lebih.


Saat itu, belum ada pesawat terbang. Satu-satunya transportasi jemaah haji adalah kapal laut.

4 dari 11 halaman

© Dream

Pemerintah Hindia-Belanda saat itu bekerja sama dengan tiga perusahaan transportasi kapal untuk membawa jemaah haji ke Arabiyah.

5 dari 11 halaman

Kapal yang digunakan yaitu Rotterdamsche Lloyd, Stoomvaartmaatschappij Nederland, dan Stoomvaartmaatschappij Oceaan. Ketiga perusahaan transportasi ini juga dikenal dengan sebutan Kongsi Tiga.


Sebuah surat kabar yang terbit tahun 1888 memuat iklan perusahaan Stoomvaartmaatschappij Nederland tentang layanan transportasi haji dari Indonesia ke Tanah Suci.

6 dari 11 halaman

© Potret Perjalanan Jemaah Haji Indonesia Era Kolonial, Naik Kapal Sebulan hingga Menu Makanan Ikan Asin Instagram @tuban_bercerita

Perusahaan ini menyediakan dua macam tiket kapal. Jemaah tua dikenakan tarif f 95.00, sedangkan untuk anak-anak dikenai tarif f 47.50. Sementara, balita yang usianya di bawah dua tahun tidak dikenakan tarif, alias gratis. Selama perjalanan, jemaah haji mendapat makan, air minum, dan kopi sehari dua kali.

7 dari 11 halaman

8 dari 11 halaman

© Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Tanah Suci 2024 maverick

9 dari 11 halaman

Lauk yang sediakan antara lain ikan asin yang diberi cabai dan bawang. Tidak ada penjelasan lebih lanjut apakah ikan asin dimasak jadi satu bersama cabai dan bawang, atau cabai dan bawang itu diolah dalam bentuk sambal.


Kapal milik perusahaan Stoomvaartmaatschappij Nederland ini juga memiliki fasilitas WC. Sehingga para jemaah haji bisa buang air besar dengan nyaman di ruang tertutup dan privat.

10 dari 11 halaman

© Dream

Kapal bernama Voorwaarts ini memiliki kapasitas 2.802 ton. Kapal ini berangkat pertama kali dari pelabuhan Cilacap pada 4 April, dan sampai di Jeddah (Arabiyah) pada tanggal 18 Mei.

11 dari 11 halaman

© Potret Perjalanan Jemaah Haji Indonesia Era Kolonial, Naik Kapal Sebulan hingga Menu Makanan Ikan Asin 2024 dream.co.id

Pada iklan di koran lawas itu, tidak disebutkan secara spesifik tahun pemberangkatan kapal tersebut.



Laporan: Khaira Amaliya

Beri Komentar