PPKM Dinilai Tak Konsisten, Jokowi: Virusnya Bermutasi, Penanganan Harus Berubah

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 16 Agustus 2021 12:30
PPKM Dinilai Tak Konsisten, Jokowi: Virusnya Bermutasi, Penanganan Harus Berubah
Jokowi mengatakan perubahan kebijakan pengetatan dilakukan dengan menyesuaikan kondisi di lapangan.

Dream - Jokowi sadar betul kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berubah-ubah dipandang tidak konsisten. Meski demikian, dia menegaskan bahwa perubahan kebijakan itu harus dilakukan.

" Mungkin hal ini sering dibaca sebagai kebijakan yang berubah-ubah, atau sering dibaca sebagai kebijakan yang tidak konsisten. Justru itulah yang harus kita lakukan," ujar Jokowi dalam Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR.

Sejak pandemi Covid-19, pemerintah memang menerapkan sejumlah kebijakan, misalnya saja Pemtasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, PPKM Darurat, kemudian PPKM Level 4. Setiap program itu memiliki beberapa aturan yang berbeda.

Presiden bernama lengkap Joko Widodo itu menambahkan, pengubahan kebijakan perlu dilakukan untuk menemukan kombinasi tepat dalam penanganan Covid-19, khususnya untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan perekonomian.

" Karena virusnya yang selalu berubah dan bermutasi, maka penanganannya pun harus berubah sesuai dengan tantangan yang dihadapi," kata dia.

1 dari 5 halaman

Keputusan Diambil Merujuk Data

Pandemi yang melanda Indonesia, kata Jokowi, mengajarkan pemerintah untuk mencari titik keseimbangan antara gas dan rem. Juga mencari keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi.

" Dalam mengambil keputusan, Pemerintah harus terus merujuk kepada data, serta kepada ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru," ucap Jokowi.

Selain itu, Pemerintah dituntut selalu tanggap pada perubahan kondisi. Sementara tujuan dari kebijakan pengetatan tetap dipegang dengan menyesuaikan pada strategi dan manajemen di lapangan yang dinamis.

" Pengetatan dan pelonggaran mobilitas masyarakat, misalnya, harus dilakukan paling lama setiap minggu, dengan merujuk kepada data terkini," terang Jokowi.

2 dari 5 halaman

Sadar Banyak Dikritik, Begini Respons Jokowi

Dream - Jokowi menyadari masyarakat merasa penat selama pandemi Covid-19. Presiden bernama lengkap Joko Widodo itu juga tahu bahwa kinerja pemerintah dalam menangani pandemi sedang disorot masyarakat.

" Saya menyadari adanya kepenatan, kejenuhan, kelelahan, kesedihan, dan kesusahan selama pandemi Covid-19 ini," ujar Jokowi saat Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR.

" Saya juga menyadari, begitu banyak kritikan kepada Pemerintah, terutama terhadap hal-hal yang belum bisa kita selesaikan," tambah dia.

3 dari 5 halaman

"Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh"

Meski demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa kritikan yang membangun sangat penting. Pemerintah, lanjut dia, selalu menjawab kritik yang membangun dengan penuh tanggung jawab seperti harapan rakyat.

" Terima kasih untuk seluruh anak bangsa yang telah menjadi bagian dari warga negara yang aktif, dan terus ikut membangun budaya demokrasi," tutur Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengumumkan semboyan Kemerdekaan tahun ini. Semboyan tersebut yaitu Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.

" Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, hanya bisa dicapai jika kita semua bahu-membahu dan saling bergandeng tangan dalam satu tujuan," ucap Jokowi.

4 dari 5 halaman

Ini Solusi Jokowi Selesaikan Masalah Pandemi Covid-19

Dream - Presiden Joko Widodo menyatakan penanganan pandemi Covid-19 membutuhkan keterlibatan juga kepedulian banyak pihak terhadap sesama. Pandemi ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh pihak tertentu.

" Penyakit yang diderita seseorang akan menjadi penyakit bersama," ujar Jokowi dalam Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Senin, 16 Agustus .

Jokowi mengatakan pandemi telah mengingatkan untuk lebih peduli kepada sesama. Mengatasi pandemi dengan sendiri tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah.

" Penyelesaian pribadi tidak akan pernah menjadi solusi. Penyelesaian bersama menjadi satu-satunya cara," kata dia.

 

5 dari 5 halaman

Saling Peduli

Jokowi mengajak semua pihak untuk saling peduli dan berbagi. Sehingga masalah seberat apapun dapat terselesaikan.

" Kita lewati ujian pandemi dan ujian-ujian lain setelah ini, dengan usaha yang teguh, disertai dengan doa pengharapan yang tulus," ucap Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengajak masyarakat untuk lebih mendisiplinkan diri menerapkan protokol kesehatan. Juga saling menjaga dan membantu meringankan beban pandemi bersama.

" Tidak ada orang yang bisa aman dari ancaman Covid-19, selama masih ada yang menderitanya," kata dia.

Beri Komentar