Ilustrasi
Dream - Seorang ilmuwan dari Max Planck Institute for Astronomy di Jerman mengatakan, ada beberapa bintang yang berpotensi menghancurkan tata surya kita.
Coryn Bailer-Jones menyebut, salah satu bintang itu mungkin sudah akan bertemu dengan bumi dalam seperempat hingga setengah juta tahun lagi.
Jauh di luar orbit Planet Neptunus, triliunan komet yang diduga sisa-sisa pembentukan sistem tata surya, berkumpul di satu wilayah bernama Oort Cloud.
Kumpulan komet ini sedang menunggu untuk pecah ke segala arah, termasuk menuju Bumi. Saat ini Oort Cloud masih terikat orbit matahari yang relatif stabil, sehingga tidak terlalu mengancam Bumi.
Bintang yang paling berbahaya adalah Hip 85605. Bintang ini ukurannya lebih kecil dari matahari dan 90 persen berpeluang datang ke Bumi dengan jarak 0.13 hingga 0.65 tahun cahaya, dalam 240 ribu hingga 470 ribu tahun.
Mungkin terlihat jauh, tapi melihat jarak Oort Cloud yang bisa mencapai 0.8 tahun cahaya, maka itu bisa dikatakan sudah dekat.
Bailer-Jones meyakini, bintang yang mendekat bisa mengganggu Oort Cloud dan menjadi ancaman bagi Bumi.
" Bintang yang lewat dekat dengan matahari dapat mengganggu Oort Cloud, menarik komet ke tata surya bagian dalam di mana mereka dapat berbenturan dengan Bumi," katanya.
Temuan soal sebuah bintang yang bisa mengganggu Oort Cloud sedemikian rupa sehingga mengancam planet-planet telah diketahui untuk sementara waktu.
Tapi ini adalah salah satu dari perkiraan yang paling akurat mesti belum diketahui kapan dan di mana bintang akan benar-benar mendekati tata surya.
Perlu dicatat bahwa posisi dan gerakan Hip 85605 mungkin salah, yang berarti tidak akan melewati Bumi begitu dekat.
Namun demikian, ada bintang lain yang akan menggantikan tempatnya. Sebuah bintang kerdil yang disebut GL 710, misalnya, memiliki peluang 90 persen datang dengan jarak 0,3-1,4 tahun cahaya dalam 1,3 juta tahun.
Bukan hanya Oort Cloud yang akan mengancam kehidupan di Bumi, tetapi juga radiasi dari bintang-bintang itu sendiri.
" Jika cukup intens --khususnya jika bintang berubah menjadi supernova saat bertabrakan--maka radiasinya dapat membunuh organisme secara langsung, mengikis lapisan ozon Bumi sehingga kehidupan di dalamnya terekspos radiasi UV matahari yang berbahaya. Itu artinya semua kehidupan di bumi bisa musnah," kata Bailer-Jones.
(Ism, Sumber: Daily Mail)
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan