Niat Puasa Ayyamul Bidh Syawal dan Kisah Kulit Nabi Adam Memutih

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 18 Juni 2019 20:01

Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)

Puasa pertengahan bulan Syawal ini banyak pahalanya.

Dream - Tanpa terasa, Syawal telah memasuki masa pertengahan. Di bulan ini terdapat anjuran untuk melaksanakan ibadah sunah yaitu puasa Syawal.

Ibadah tersebut melengkapi amalan puasa Ramadan. Sehingga, seorang Muslim mendapatkan ganjaran puasa wajib yang sangat besar sekaligus puasa sunah yang setara puasa setahun penuh.

Namun demikian, puasa Syawal bukan satu-satunya amalan yang dianjurkan. Karena terdapat ibadah lain yang juga mengandung keutamaan yaitu puasa ayyamul bidh.

Dikutip dari Laduni, puasa ayyamul bidh dijalankan selama tiga hari yaitu tanggal 13, 14, dan 15 tiap bulan kalender Hijriah. Tetapi, puasa ini mengandung keutamaan lebih besar jika dilakukan di bulan-bulan tertentu seperti Syawal.

Mengenai nama ayyamul bidh, kitab 'Umdatul Qari' Syarhu Shahihil Bukhari memuat penjelasannya. Di kitab itu, nama ayyamul bidh berkaitan dengan kisah Nabi Adam AS saat diturunkan ke bumi.

1 dari 2 halaman

Kisah Nabi Adam AS

Ketika menginjakkan kaki di bumi, tubuh Nabi Adam AS menghitam akibat terbakar matahari. Allah SWT lalu memerintahkan Nabi Adam AS puasa tiga hari di tengah bulan agar tubuhnya kembali putih.

Di hari pertama puasa, sepertiga tubuh Nabi Adam AS menjadi putih. Hari kedua, sepertiga bagian tubuh lainnya juga memutih dan pada hari ketiga seluruh tubuh Nabi Adam AS berwarna putih sepenuhnya.

Sebagian ulama memaknai ayyamul bidh sebagai puasa hari-hari putih. Ini karena pada tanggal-tanggal tersebut bulan sedang dalam keadaan purnama sehingga memancarkan sinar terang.

2 dari 2 halaman