Ragu dengan Makanan Syubhat? Bacalah Doa Ini setelah Makan

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Rabu, 14 Juni 2023 20:02
Ragu dengan Makanan Syubhat? Bacalah Doa Ini setelah Makan
Syubhat adalah ketidakjelasan antara halal dan haramnya.

Dream - Sebagai manusia, makanan adalah asupan yang sangat penting bagi tubuh. Dari makanan itulah, manusia mendapatkan energi dengan beragam nutrisi di dalamnya yang bisa mendukung kesehatan tubuh.

Meski begitu, sebagai umat Islam, sahabat Dream harus memerhatikan dengan baik makanan yang hendak dikonsumsi. Apakah makanan tersebut halal atau tidak. Perintah untuk mengonsumsi makanan halal sudah dijelaskan dalam firman-Nya melalui surat Al-Baqarah ayat 168:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Artinya: " Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 168)

Selain memerhatikan kehalalannya, sahabat Dream juga perlu mengetahui hukum syubhat makanan. Yakni ketidakjelasan antara halal dan haramnya. Lalu, bagaimana jika kamu merasa ragu dengan makanan syubhat?

Nah, berikut adalah bacaan doa yang bisa kamu amalkan ketika ragu dengan makanan syubhat sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 2 halaman

Apa Itu Makanan Syubhat?

Sebelum membahas lebih jauh terkait bacaan doa ketika ragu dengan makanan syubhat, sebaiknya sahabat Dream mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan makanan syubhat.

Makanan syubhat sendiri adalah ketidakjelasan antara halal dan haramnya makanan. Ketika seorang muslim mendapatkan makanan yang syubhat, maka lebih baik jika menjauhi makanan tersebut. Hal ini sesuai dengan hadis berikut:

" Barangsiapa berada dalam perkara syubhat, maka sama halnya ia berada dalam keharaman." (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, terkait dengan makanan syubhat juga dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi berikut:

" Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu." (HR. At-Tirmidzi)

Syubhat sendiri terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:

  1. Keraguan terhadap yang bisa menghalalkan dan mengharamkan.
  2. Keraguan yang disebabkan oleh percampuran.
  3. Kemaksiatan yang bersamaan dengan sebab-sebab yang halal.
2 dari 2 halaman

Doa saat Ragu pada Makanan Syubhat

Ketika sahabat suatu saat merasa ragu dengan makanan syubhat, misalnya saja saat berada di suatu daerah yang penduduknya minoritas muslim, maka Syekh Afdhaluddin al-Azhari menyarankan untuk membaca doa ini setelah selesai makan:

اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا الطَّعَامُ حَلَالًا فَوَسِّعْ عَلَى صَاحِبِهِ وَاجْزِهِ خَيْرًا وَإِنْ كَانَ حَرَامًا أَوْشُبْهَةً فَاغْفِرْلِيْ وَلَهُ وَأَرْضِ عَنِّيْ أَصْحَابَ التَّبِعَاتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya: " Ya Allah jika makanan yang saya makan ini halal, maka luaskanlah rezekinya (orang yang memberi makan) dan balaslah dengan kebaikan. Dan jika makanan ini adalah haram atau syubhat maka ampunilah aku dan dia, dan jauhkanlah para penerima konsekuensi (atas dosanya sendiri) dariku kelak di hari kiamat dengan kasih sayang-Mu, wahai Allah yang Maha Penyayang di antara para penyayang.

Selain itu, Syekh Sya'rani juga menyarankan untuk membaca doa berikut ini:

اللَّهُمَّ احْمِنِيْ مِنَ الْأَكْلِ مِنْ هَذِهِ الطَّعَامِ الَّذِيْ دُعِيْتُ اِلَيْهِ فَاِنْ لَمْ تَحْمِنِيْ مِنْهُ فَلَا تَدَعْهُ يُقِيْمُ فِيْ بَطْنِيْ وَاِنْ جَعَلْتَهُ يُقِيْمُ فِيْ بَطْنِيْ فَاحْمِنِيْ مِنَ الْوُقُوْعِ فِي الْمَعَاصِى الَّتِيْ تَنْشَأُ مِنْهُ عَادَةً فَاِنْ لَمْ تَحْمِنِيْ مِنَ الْوُقُوْعِ فِي الْمَعَاصِي فَاقْبَلْ اِسْتِغْفَارِيْ وَارْضَ عَنِّيْ أَصْحَابَ التَّبِعَاتِ فَإِنْ لَمْ تَقْبَلْ اِسْتِغْفَارِيْ وَلَمْ تَرْضَهُمْ عَنِّيْ فَصَبِّرْنِيْ عَلَى الْعَذَابِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya: " Ya Allah jagalah aku dari makanan ini. Jika engkau tidak menjagaku maka jangan tinggalkan makanan ini berada di perutku. Jika engkau jadikan makanan tetap berada dalam perutku maka jagalan aku dari kemaksiatan yang timbul karenanya. Jika engkau tidak menjagaku dari maksiat, maka terimalah tobatku, dan jauhkanlah para penerima konsekuensi (atas dosanya sendiri) dariku. Jika engkau tidak menerima tobatku dan menjauhkan mereka dariku, maka berikanlah aku kesabaran menghadapi siksa, wahai Allah yang Maha Penyayang di antara para penyayang."

Beri Komentar