Restoran Jepang Tolak Layani Turis Lokal. (Foto: Twitter / Pixabay)
Dream - Sebuah restoran di Ishigakijima Island, Jepang, merasa kesal dengan kelakuan buruk para turis lokal. Tak ingin lagi mendapat gangguan, sang pemilik tempat makan itu memutuskan hanya melayani turis asing.
Restoran kecil itu bernama Yaeyama Style. Dengan sajian utama ramen. tempat makan kecil di Prefektur Okinawa tersebut seharusnya sedang menikmati padatnya pengunjung yang mengantre makanan sepanjang tahun ini.
Tetapi pemilik restoran bernama Akio Arima mengatakan hanya mampu menjual beberapa mangkuk ramen dalam beberapa hari terakhir.
Keputusan Akio melarang turis lokal membuat restorannya sepinya pengunjung. Akio sepertinya sadar jika aturan tersebut membuatnya harus siap menelan rugi.
Melalui pemberitahuan di pintu depan restoran, Akio memberitahu pelanggan Jepang tidak lagi diterima di Yaeyama Style karena perilaku buruk mereka.
Larangan bagi pelanggan Jepang itu berlaku mulai bulan ini hingga bulan Oktober. Untuk sementara Yaeyama Style hanya menerima turis asing.
Keputusan drastis Akio menuai kontroversi di kalangan turis Jepang. Namun dia merasa keputusannya itu benar.
Akio terpaksa membuat aturan karena sudah tidak tahan dengan kelakuan buruk turis lokal saat makan di restoran.
Sementara dengan orang asing, Akio tidak pernah mendapatkan masalah sehingga lebih mengutamakan mereka.
SoraNews24 melaporkan karena Yaeyama Style adalah restoran kecil, maka Akio minta pelanggan untuk memesan satu porsi untuk masing-masing orang.
Namun, meski sudah memasang aturan tersebut, pelanggan lokal lebih suka berbagi satu mangkuk ramen untuk dua orang.
Selain itu, mereka juga membawa makanan dan minuman dari luar. Larangan untuk tidak membawa bayi atau anak kecil juga tidak digubris.
Lelah dengan tingkah turis lokal yang susah diatur, Akio memutuskan untuk melarang mereka makan di Yaeyama Style.
" Turis Jepang berpikir pelanggan adalah Tuhan. Sikap itu diperparah dengan perilaku turis lokal yang buruk. Jadi tindakan saya sudah benar," kata Arima.
Dia mengatakan dua hari setelah memasang pemberitahuan, Yaeyama Style hanya menerima dua pelanggan asing.
Akio menyadari keputusannya membuat turis lokal banyak yang mengeluh dan protes.
" Memang sulit dari segi ekonomi. Tapi saya akan tetap menerapkan aturan itu," katanya.
Pria 42 tahun itu menyadari keputusannya sangat drastis. Arima mengatakan sebenarnya tidak semua pelanggan Jepang berkelakuan buruk.
Ada juga pelanggan yang mau menuruti peraturan yang dia buat di Yaeyama Style. Untuk itu, Arima berencana membuat pelanggan berbasis keanggotaan.
" Mereka boleh makan di restoran ini setelah menjadi anggota. Dengan begini, mereka pasti akan mematuhi etika yang kami buat," katanya.
(Sah, Sumber: OddityCentral.com)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!