Saking Langkanya dan Terancam Punah, Binatang yang Hilang 87 Tahun Ini Kembali Ditemukan

Reporter : Editor Dream.co.id
Jumat, 22 Desember 2023 11:59
Saking Langkanya dan Terancam Punah, Binatang yang Hilang 87 Tahun Ini Kembali Ditemukan
Para ilmuwan berharap penemuan kembali ini akan membantu melindungi habitat De Winton's golden mole, yang terancam oleh penambangan berlian.

1 dari 8 halaman

Saking Langkanya dan Terancam Punah, Binatang yang Hilang 87 Tahun Ini Kembali Ditemukan

Saking Langkanya dan Terancam Punah, Binatang yang Hilang 87 Tahun Ini Kembali Ditemukan © Para ilmuwan berharap penemuan kembali ini akan membantu melindungi habitat De Winton's golden mole, yang terancam oleh penambangan berlian. 2023 Foto/Pixabay

2 dari 8 halaman

Para ilmuwan membuat suatu perhatian besar terhadap temuan seekor mamalia penggali buta yang langka yang tidak terlihat sejak hampir satu abad yang lalu.

Selama dua tahun, peneliti lakukan pencarian di bukit pasir, Afrika Selatan untuk seekor tikus tanah buta yang terancam punah, yang menavigasi terowongan gunakan pendengaran tajam dan kepekaannya terhadap getaran, demikian disampaikan tim peneliti dalam rilis pers minggu ini.

3 dari 8 halaman

© Para ilmuwan berharap penemuan kembali ini akan membantu melindungi habitat De Winton's golden mole, yang terancam oleh penambangan berlian. 2023 Foto: JP le Roux / Endangered Wildlife Trust

4 dari 8 halaman

Tim ilmuwan dari Endangered Wildlife Trust (EWT) dan Universitas Pretoria yang menemukan kembali tikus tanah berharap temuan mereka akan membantu mengubah pantai Port Nolloth menjadi area yang dilindungi.

Sumber: NBC News

5 dari 8 halaman

"Pencarian lalat emas De Winton tidak mudah dengan cara apa pun," 

 "Mereka tidak meninggalkan bukit pasir yang terlewat dan sekarang mungkin untuk melindungi daerah-daerah di mana lalat yang terancam dan langka ini hidup."

6 dari 8 halaman

Para ilmuwan mencari hingga 11 mil habitat bukit pasir setiap hari untuk menemukan tikus tanah tersebut, kata Esther Matthew, seorang petugas lapangan senior dengan EWT, dalam rilis tersebut.

Bagian " emas" dari nama tikus tanah tersebut berasal dari penampilan berkilau dari mantel bulunya, yang mengeluarkan minyak untuk memudahkan tikus tanah tersebut hampir " berenang" melalui pasir.

7 dari 8 halaman

Bagian dari Kampanye

Penemuan kembali tikus tanah ini merupakan bagian dari kampanye pencarian spesies yang hilang yang diluncurkan pada tahun 2017 oleh badan amal alam Global Wildlife Conservation, yang sekarang berganti nama menjadi Re:Wild.

8 dari 8 halaman

Menang Guinness World Record

Proyek ini memenangkan Guinness World Record pada tahun 2020 untuk jumlah spesies yang dicarinya: Lebih dari 2000 spesies hewan, tumbuhan, dan fungi yang tidak terlihat setidaknya selama 10 tahun.

Beri Komentar