Selama dua tahun, peneliti lakukan pencarian di bukit pasir, Afrika Selatan untuk seekor tikus tanah buta yang terancam punah, yang menavigasi terowongan gunakan pendengaran tajam dan kepekaannya terhadap getaran, demikian disampaikan tim peneliti dalam rilis pers minggu ini.
Sumber: NBC News
Para ilmuwan mencari hingga 11 mil habitat bukit pasir setiap hari untuk menemukan tikus tanah tersebut, kata Esther Matthew, seorang petugas lapangan senior dengan EWT, dalam rilis tersebut.
Bagian " emas" dari nama tikus tanah tersebut berasal dari penampilan berkilau dari mantel bulunya, yang mengeluarkan minyak untuk memudahkan tikus tanah tersebut hampir " berenang" melalui pasir.
Penemuan kembali tikus tanah ini merupakan bagian dari kampanye pencarian spesies yang hilang yang diluncurkan pada tahun 2017 oleh badan amal alam Global Wildlife Conservation, yang sekarang berganti nama menjadi Re:Wild.
Proyek ini memenangkan Guinness World Record pada tahun 2020 untuk jumlah spesies yang dicarinya: Lebih dari 2000 spesies hewan, tumbuhan, dan fungi yang tidak terlihat setidaknya selama 10 tahun.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN