Anies Baswedan Lakukan Peninjauan Di TPU Rorotan (Foto: Merdeka.com)
Dream - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meninjau Taman Pemakaman Umum (TPU) khusus Covid-19 di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis 15 Juli 2021. Anies didampingi Kepala Dinas Petamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Suzi Maritawati.
Dilatari ufuk senja, wajah Anies tampak sedih menyaksikan luasnya lahan TPU Rorotan yang telah dipenuhi petak-petak makam jenazah korban Covid-19 di Ibu Kota. Padahal, pada Februari 2021 lalu, lahan itu masih koosong.
" Kini sejauh mata memandang hanya hamparan liang kubur," ujar Anies dalam acara Doa dan Zikir Bersama yang diselenggarakan Korps Muballigh Musyawarah Indonesia secara virtual, Kamis 15 Juli 2021.
Anies juga memberikan makanan kepada petugas pemakaman. " Selamat bertugas, jaga stamina, dan jaga kesehatan," ujar Anies dikutip dari Merdeka.com, Jumat 16 Juli 2021.
Anies menyampaikan, pada Rabu 14 Juli 2021, petugas memakamkan jenazah dengan menggunakan protokol Covid-19 hingga mencapai 306 jenazah. Angka tersebut bukan sekadar angka statistik, melainkan kondisi yang sangat menyedihkan yang benar dialami Ibu Kota.
Akhir bulan lalu, tepatnya pada tanggal 23 Juni 2021, Anies sempat mengunjungi TPU Rorotan. Di sana Gubernur DKI menginspeksi kesiapan sejumlah petugas pemulasaraan jenazah dan pemakaman dan juga memberikan semangat.
Anies bertemu seorang ibu yang mengunjungi makam suaminya, tampak menangis sedih di atas pusara makam jenazah lelaki 54 tahun yang baru saja dikuburkan. Padahal, sepekan sebelumnya, almarhum masih terlihat sehat.
Menurut Anies, pandemi Covid-19 saat ini adalah sebuah peringatan betapa lemahnya manusia berhadapan dengan musuh tak terlihat.
Untuk itu, dia meminta agar warga benar-benar memanjatkan doa kepada Sang Pencipta agar lonjakan kasus Covid-19 saat ini segera berakhir.
Sumber: merdeka.com
Dream - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau tempat pemakaman jenazah pasien terkait kasus Covid-19 di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Melalui akun Instagram @aniesbaswedan, ia menceritakan pengalamannya berjumpa dengan tiga keluarga di tempat pemakaman umum tersebut. Perjumpaan itu diliputi suasana kesedihan lantaran anggota keluarganya meninggal akibat Covid-19.
" Air mata tak berhenti mengalir. Usapan demi usapan tak membuat wajahnya kering. Ia berjongkok di sisi kiri gundukan tanah kuburan yang masih basah. Jenazah suaminya yang berusia 54 tahun baru saja dikuburkan. Ibu itu tak berhenti bertutur atas kehilangannya," tulis Anies, Kamis 24 Juni 2021.
Anies mengatakan, kalimat yang diungkapkan oleh keluarga korban hanya tangis. Seluruhnya berduka, menunduk menatap gundukan tanah yang di dalamnya berisi orang yang mereka sayang.
Hal serupa juga dialami lelaki paruh baya yang duduk sendiri. Ia terdiam menatap gundukan tanah di sampingnya. Nanar menatap wajah Anies, baru beberapa menit lalu istrinya masuk ke dalam liang lahat.
" Seorang bapak berdiri memandang satu kuburan yg juga masih basah. 'Istri saya, Pak. Minggu lalu masih sehat. Cuma sakit perut terus drop, Pak. Kena Covid', begitu katanya. Mata kami bertatapan. Tak perlu kata-kata. Hening dan mata basah itu sudah cukup pesannya. Duka itu tak terkira dalamnya," kata Anies.
Berjarak satu liang lahat, ia bertemu dengan seseorang yang termenung kehilangan seorang ayah. Datang jauh dari Bandung hanya untuk mengantarkan sang ayah ke peristirahat terakhirnya.
" Saya tunggu di belakangnya. Tak berapa lama ia bangun dan berbalik. “ Saya dari Bandung, Pak. Ini Bapak saya. Minggu lalu masih sehat. Sekarang semua hilang, Pak,” jelasnya dalam kalimat yang tersendat-sendat," kata Anies.
Dalam tulisannya itu, Anies mengajak semua masyarakat untuk melihat kenyataan pilu ini dengan bijak bahwa kematian akibat Covid-19 bukan sekedar angka statistik. Fakta ini tak bisa terelakkan, ratusan jasad bersama peti khusus jenazah Covid-19 terus berdatangan.
Dia meminta semua orang berusaha untuk tidak terpapar Covid-19 dan mengurangi angka kematian.
" Kematian itu tak sekadar angka statistik. Tapi tentang saudara kita, orang-orang yang tadinya masih sehat, masih berkumpul dengan keluarga tercinta. Kini mereka dipisah selamanya. Ingatlah, bahwa setiap angka itu adalah satu kisah duka tak terkira," ungkapnya.
Rabu kemarin, DKI Jakarta mencatat rekor pemakaman tertinggi selama wabah Covid-19 yakni sampai 180 jenazah dikuburkan. Meski ukuran lahan baru TPU Rorortan luas, ia berharap penggunaannya tidak sampai penuh.
" Meskipun luas, tolong jangan sampai dipenuhi. Ya, jangan sampai penuh, jangan diisi jenazah seperti hari ini lagi. Cukup, cukup sudah. Kita tak ingin melihat lebih banyak lagi wajah duka," tegasnya.
Dia juga meminta masyarakat berusaha, berikhtiar menghindari potensi penularan Covid-19 dan lakukan vaksinasi.
" Batas usia ada di tangan Allah SWT, tugas manusia adalah ikhtiar. Sama-sama kita hindari kegiatan berpotensi penularan. Kita datangi tempat vaksinasi sebagai ikhtiar keselamatan. Hindari risiko, songsong ikhtiar keselamatan." imbau Anies.
Coba Style Pashmina Instan yang Bikin Tampilan Sangat Anggun
5 Doa Menghadapi Ujian Agar Diberi Petunjuk, Termasuk Tes Seleksi P3K
Tasya Farasya Rias Wajah ART Jadi Mirip Lisa Blackpink
Tata Cara Aqiqah dan Doa Saat Mencukur Rambut Si Bayi
3 Doa Agar Air Sumur Melimpah, Dibaca Saat Hadapi Kemarau Panjang
10 Potret Cantiknya Muna Soraya, Istri Jubir Prabowo Subianto, Bukan Orang Sembarangan!
Bharada E Ikhlas Jika Tunangan Tak Mau Menunggu, Jawaban Ling Ling Bikin Nyesek
Tolak Pekerjaan Sambil Sindir Jhon LBF, Sultan Akhyar Tak Sungkan Colek Raffi Ahmad Buat Minta Uang
Olahraga Kardio VS Strength Training, Mana Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?
Cinta Sejati Tak Memandang Fisik, Pria Ini Nikahi Wanita Kerdil: 'Dia Sosok Istimewa dan Mandiri'