Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Saat Rapat Bersama DPR (Kemenag)
Dream - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana membuka kembali sekolah secara terbatas pada Juli 2021. Setiap sekolah diminta melaksanakan pendidikan tatap muka, namun dengan jumlah kehadiran siswa yang tidak penuh.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengajak semua pihak mendukung kebijakan ini. Tetapi, dia mengingatkan keselamatan siswa dan guru harus menjadi faktor yang mendapat prioritas perhatian Pemerintah.
" Mari kita dukung, laksanakan, dan patuhi poin-poin penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi sebagaimana sudah diatur dalam panduan ini dengan menempatkan aspek kesehatan, keselamatan dan keamanan siswa sebagai aspek prioritas yang perlu diperhatikan dan dijunjung tinggi," ujar Gus Yaqut dalam rapat bersama DPR.
Gus Yaqut menilai pembelajaran tatap muka di kelas masih menjadi opsi terbaik dalam dunia pendidikan, baik dalam situasi pandemi maupun normal, mengingat masih terjadi ketimpangan dalam infrastruktur yang menghambat pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.
Selain itu, Gus Yaqut juga memandang pembelajaran tatap muka terbatas menjadi salah satu upaya mengantisipasi terjadinya krisis pembelajaran akibat pembelajaran jarak jauh. Meski demikian, Gus Yaqut tetap menganggap digitalisasi di dunia pendidikan tetap menjadi keharusan.
" Saya kira transformasi digital dalam pembelajaran merupakan sebuah keniscayaan, baik masih ada pandemi Covid-19 ataupun tidak," kata dia.
Lebih lanjut, Gus Yaqut berharap pembelajaran di masa pandemi dapat menjadi acuan dalam dunia pendidikan. Khususnya dalam digitalisasi pendidikan di Indonesia.
" Pandemi ini mengajarkan banyak hal, termasuk bagaimana kita mengelola tantangan disrupsi belanja anggaran pendidikan tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang," ucap Gus Yaqut.
Dream - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, menyatakan sekolah akan diizinkan menyediakan pembelajaran tatap muka sebentar lagi. Hal ini diberlakukan khusus untuk sekolah di zona hijau dan kuning, tidak untuk zona merah dan oranye.
Menurut Nadiem, sekolah menjadi tempat terakhir yang dibuka. Padahal tempat lain seperti mal dan pusat perbelanjaan sudah dibuka terlebih dahulu.
" Kenyataannya adalah mal, sinema dan semua tempat kerja sudah dibuka untuk tatap muka. Jadi sudah saatnya sekolah-sekolah kita melakukan tatap muka terbatas," ujar Nadiem.
Nadiem juga mengatakan pada dasarnya pilihan pembelajaran tatap muka terbatas sudah dimulai sejak Januari 2021. Tetapi, orangtua murid sendiri diberikan kebebasan untuk menentukan apakah anaknya sekolah secara tatap muka atau jarak jauh.
Bahkan sebelum vaksinasi yang saat ini tengah berjalan, sekolah tatap muka sudah diperbolehkan. Tetapi pada saat sudah selesai divaksinasi itu, kewajiban sekolah untuk mengajukan opsi tatap muka terbatas.
Untuk meyakinkan masyarakat, Nadiem menjelaskan jika 28 persen tenaga pendidik di Indonesia sudah menerima vaksin Covid-19.
" Pada saat ini, ini angka yang menurut saya cukup luar biasa. Bahwa walaupun dengan situasi dunia, dengan masalah pasokan vaksin yang sering terhambat, dengan faktor-faktor di luar kontrol kita, kita masih berhasil vaksinasi 28% dari 5,6 juta pendidik dan tenaga pendidik di Indonesia dalam waktu lumayan singkat dengan begitu banyaknya supply shock international dengan vaksin," katanya Nadiem.
Beberapa daerah yang tenaga pendidiknya sudah disuntik vaksin. Di antaranya DKI Jakarta yang mencapai 80 persen, Yogyakarta mencapai 75 persen, Jawa Barat dan Jawa Timur masing-masing 35 persen.
Sumber: pikiran-rakyat.com
Dream - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meninjau uji coba sekolah tatap muka di SMKN 2 Jakarta, Jalan Batu III Nomor 3, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, pada Rabu 7 April 2021.
Saat ini sebanyak 85 sekolah yang tersebar di lima kota administrasi dan kabupaten melakukan ujicoba sekolah online dan offline.
" Alhamdulillah berjalan dengan baik semua, fasilitas pendukung mulai dari cuci tangan, kemudian ruang ganti, toilet, sabun," kata Riza di SMKN 2 Jakarta.
Lanjut dia, disinfektan juga dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan belajar tatap muka. Selain itu para guru ataupun tenaga pendidik juga telah mengikuti vaksinasi Covid-19.
" Kegiatan ini sangat baik, ternyata cukup mendapat antusias dari anak-anak, sekalipun memang menurut data besarnya masih 20-30 persen siswa yang diizinkan oleh orangtua," papar dia.
Sumber: liputan6.com
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan