Dream - Seorang bocah usia 6 tahun di Camden, New Jersey, Amerika Serikat, Dominick Amdujar, selamanya akan dikenang sebagai bocah pemberani. Meski usianya masih tergolong anak-anak, dia telah melakukan perbuatan luar biasa, menggagalkan upaya perkosaan terhadap kakaknya, Amber Andujar, 12 tahun.
Sayangnya, lawan yang dihadapi Dominick tidak sebanding lantaran seorang pria dewasa bernama Olvaldo Rivera, 34 tahun. Alhasil, Dominick tewas di tangan pria itu.
Insiden ini terjadi pada September 2012. Dominick belum lama merasakan dunia baru menjadi anak sekolah dasar.
Awalnya, Amber tertidur di sofa rumahnya setelah kelelahan merayakan pesta ulang tahun. Saat itu, ibunya, Debbie tengah dirawat di rumah sakit sehingga Amber dan Dominick harus dijaga oleh dua orang saudara mereka.
Saat dini hari, Rivera kemudian menerobos masuk ke dalam rumah mereka. Melihat Amber, pria itu segera mengambil pisau dapur, meletakkan di leher gadis itu sambil mengancam dan akan melakukan pemerkosaan.
Amber terbangun dan langsung berteriak meminta tolong. Dominick yang tidur di lantai atas terbangun karena teriakan itu dan segera berlari menuju ruang tamu.
Dia lalu melihat Rivera dan berusaha menyelamatkan Amber. Sayang, Dominick gagal mencegah aksi Rivera sehingga lehernya luka parah.
Amber kemudian melakukan perlawanan agar bebas. Darah keluar dari lehernya. Dia lalu berlari keluar rumah dengan sempoyongan dan berteriak minta tolong.
Saat polisi datang, mereka menemukan Dominick telah terkapar. Di lehernya ada luka sayatan dan Rivera melarikan diri dari lokasi kejadian.
Penyidik menemukan luka sayatan di lengan kecil Dominick. Luka itu menandakan bocah tersebut sempat melakukan perlawanan.
Amber kemudian menjalani perawatan. Meski demikian, dia bisa memberikan keterangan ketika diperiksa oleh polisi.
Polisi bergerak cepat melacak lokasi Rivera. Pelaku itu ditemukan bersembunyi di balik kasur di sebuah apartemen.
Pengadilan lalu menjatuhkan hukuman penjara kepada Rivera selama 110 tahun dengan 11 tuduhan berlapis. Selain itu, Rivera diwajibkan membayar denda sebesar 5 juta dolar AS, juga tidak diperbolehkan mendapatkan pembebasan bersyarat hingga berusia 95 tahun.
Kemarin tepat dua tahun lalu Dominick meninggal. Amber mengaku begitu bangga dengan keberanian adiknya.
Untuk mengenang jasa sang adik, Amber mengenakan jaket dengan gambar wajah Dominick di bagian punggung. Jaket itu dibubuhi tulisan 'Pahlawan Kecilku'.
" Aku berdiri di sini sebagai yang bertahan. Meskipun dia mengambil bagian dari diriku, dia tidak akan menang," kata Amber.
Di luar pengadilan, Amber memuji keberanian luar biasa dari adiknya. " Pria dewasa tidak akan melakukan apa yang dilakukan Dominick waktu itu. Dia adalah tentara kami dan selamanya akan berada di hati kami hingga hari kematian kami," ungkap dia.
(Ism, Sumber: mirror.co.uk)
Advertisement
Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari


Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics


Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah
