Corona Mewabah, Liga Serie A Italia Disetop

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 10 Maret 2020 12:42
Corona Mewabah, Liga Serie A Italia Disetop
Hal yang sama berlaku untuk seluruh event olahraga.

Dream - Pasca-dekrit yang diumumkan Perdana Menteri Guiseppe Conte pada Senin malam, seluruh wilayah Italia resmi ditutup dan diberlakukan sebagai kawasan karantina.

Para penduduk dilarang keluar rumah dan bepergian tanpa alasan mendesak untuk mencegah meningkatnya jumlah kasus infeksi virus corona.

Dekrit itu juga melarang seluruh pertemuan publik. Sejumlah acara, baik pemakaman, pernikahan maupun olahraga terpaksa harus dihentikan sementara hingga 3 April 2020.

Conte menetapkan wilayah Italia menjadi zona terlindungi. Langkah pencegahan penyebaran virus corona diperketat, terutama untuk acara-acara olahraga.

" Kami juga menjalankan langkah lebih ketat untuk acara olahraga. Serie A dan seluruh kejuaraan olahraga dihentikan. Seluruh fans harus menerimanya. Tidak ada alasan untuk melanjutkan kompetisi," kata Conte, dikutip dari Football Italia.

Tekanan meningkat dari asosiasi pemain dan FIGC untuk menangguhkan Serie A dan B selama masa krisis akibat virus corona. Ini karena tidak ada cara untuk menjamin keselamatan para pemain dan staf.

Di atas semua, terdapat kekhawatiran virus akan menginfeksi rekan dan keluarga yang mungkin lebih rentan. Bisa karena faktor usia atau kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.

Penghentian ini diperkirakan berdampak pada pelaksanaan Liga Champions dan Liga Eropa. Karena bahkan bermain secara tertutup tidak bisa diangkap sebagai cara cukup efektif mengindari infeksi virus.

Beberapa tim Italia masuk dalam daftar klub yang bermain di Liga Champions seperti Napoli dan Atalanta. Sementara AS Roma dan Inter Milan masuk dalam daftar klub yang bermain di Liga Eropa.

1 dari 5 halaman

Darurat Corona, Italia Tutup Seluruh Wilayah

Dream - Perdana Menteri Italia, Guiseppe Conte, membuat keputusan drastis. Dia menyatakan seluruh wilayah Italia ditutup menyusul peningkatan angka kematian ekstrem akibat virus corona.

Conte meminta 60 juta lebih penduduk Italia tinggal di dalam rumah. Dia juga melarang seluruh pertemuan publik.

" Tidak ada waktu lagi. Saya akan bertanggung jawab atas keputusan ini. Masa depan kita ada di tangan kita," ujar Conte dalam konferensi pers Senin malam waktu setempat, seperti dikutip dari The Guardian.

Saat ini Italia sedang berjuang melawan wabah Covid-19 yang terburuk di Eropa. Italia mencatat ada 9.172 orang terjangkit dengan angka kematian mencapai 463 jiwa. Ini merupakan korban meninggal terbanyak di luar wilayah China. Disusul Iran 237 pasien meninggal dan Korea Selatan 53 orang meninggal. 

Conte mengatakan pembatasan perjalanan dan pertemuan publik yang awalnya hanya diterapkan di bagian utara kini diperluas. Seluruh Italia ditetapkan sebagai kawasan tertutup.

" Saya akan tanda tangani dekrit yang dapat diringkas sebagai berikut: Saya tinggal di rumah. Seluruh Italia akan menjadi zona terlindungi," kata Conte.

 

2 dari 5 halaman

Dilarang Bepergian, Bahkan Sekadar Antar Kota

Di bawah dekrit tersebut, seluruh acara publik akan dilarang. Bioskop, teater, gym, diskotik, dan pub, ditutup.

Demikian halnya dengan acara pemakaman, pernikahan, maupun olahraga terutama liga sepakbola Serie A dibatalkan. Seluruh sekolah dan universitas juga ditutup hingga 3 April mendatang.

Angka kematian akibat kasus virus corona di Italia meningkat tajam pada Senin dari 366 menjadi 463 jiwa. Sedangkan total kasus terkonfirmasi meningkat 24 persen menjadi 9.172 jiwa.

Dari total kasus tersebut, sebanyak 724 pasien dinyatakan telah pulih. Sementara 733 pasien menjalani perawatan sangat intensif, angkanya meningkat dari sebelumnya 650 pasien.

" Angka-angka ini menunjukkan kita sedang berhadapan dengan peningkatan kasus infeksi yang serius, meningkatnya orang dirawat dengan perawatan intensif, dan peningkatan, sayangnya, kematian," kata Conte.

" Kita harus mengubah gaya hidup kita. Kita harus mengubahnya sekarang. Itulah mengapa saya mengambil keputusan berat ini," ucap dia melanjutkan.

Dengan dekrit ini, orang-orang hanya dibolehkan bepergian antar kota dengan alasan darurat. Jika melanggar aturan karantina, ada ancaman penjara hingga tiga bulan lamanya.

Pos-pos pemeriksaan di jalan raya, pintu tol, stasiun kereta api dan bandara mulai dibuka pada Selasa ini.

Masyarakat yang harus meninggalkan daerahnya karena keperluan serius dibolehkan pergi jika memiliki sertifikasi diri yang menyatakan mereka harus melintasi perbatasan untuk urusan bisnis, kesehatan, atau untuk pulang ke rumah.

3 dari 5 halaman

366 Orang di Italia Meninggal Akibat Infeksi Virus Corona

Dream - Kasus infeksi virus Corona, Covid-19, di luar China meningkat. Kasus yang terjadi di lima negara bahkan mencapai angka ribuan.

Berdasarkan data Johns Hopkins University-Center for Systems Science and Engineering (JHU-CSSE), pada Senin 9 Maret 2020 pukul 15.23, kasus virus Corona di luar China tertinggi di Korea Selatan, Italia, Iran, Prancis, dan Jerman.

Infeksi virus Corona di Korea Selatan sebanyak 7.382 kasus, Italia 7.375 kasus, Iran 6.566 kasus, Prancis 1.209 kasus, dan Jerman 1.040 kasus.

Italia menjadi negara di luar China dengan tingkat kematian tertinggi, yaitu mencapai 366 orang. Di Iran 194 orang meninggal. Korea Selatan 50 orang meninggal.

Data sebaran virus Corona© Istimewa

Data sebaran virus Corona

Meningkatnya kasus kematian di Italia membuat sejumlah pihak khawatir. Pertandingan sepakbola Serie A digelar tanpa penonton. Perdana Menteri, Giuseppe Conte, mengumumkan untuk menutup sekolah, pusat kebugaran, museum, kelab malam, dan lokasi kerumuman di seluruh negeri.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyebut lima wilayah di Italia ditutup untuk sementara.

Saat ini, kasus virus corona di China, mencapai 80.735. Sementara itu kasus kematian di pusat penyebaran virus Covid-19, Hubei, China, mencapai 3.007.

Meski kasus kematian mencapai puluhan ribu, sejumlah pasien sudah dinyatakan pulih. JHU-CSSE mencatat sebanyak 58.668 orang dinyatakan pulih dari infeksi Covid-19.

4 dari 5 halaman

Pria Positif Virus Corona di Jepang Sengaja Pergi ke Bar Tularkan Penyakit

Dream - Seorang pria berusia 50 tahun dari Gamagori, Jepang dikonfirmasi terinfeksi virus corona, Covid-19. Pria itu diperintahkan untuk mengarantina dirinya dengan tidak keluar rumah.

Dilaporkan World of Buzz, dia diinstruksikan tetap di dalam rumah hingga institusi medis merawatnya. Tapi, tanpa alasan yang jelas, dia memutuskan memanggil taksi dan pergi ke sebuah bar.

Dia mengatakan ke keluarganya, " Aku ingin menyebarkan virus."

Setelah meninggalkan bar pertama, dia pergi ke tempat kedua dan bahkan dengan bangga memberi tahu orang-orang di sana bahwa dia telah dinyatakan positif terkena virus.

5 dari 5 halaman

Sangat Disesalkan

Staf di sana segera memberi tahu pusat kesehatan setempat dan Kepolisian Gamagori. Mereka tiba di bar hanya untuk mengetahui bahwa lelaki itu telah kembali ke rumah.

Staf bahkan tidak bisa memahami tindakan egois pria itu. " Ini tidak masuk akal. Saya tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata karena saya marah!”

Pria itu tidak menunjukkan gejala apa pun, namun saat diuji positif karena kedua orang tuanya dinyatakan positif virus.

" Sangat disesalkan bahwa dia tidak tinggal di rumah seperti yang diperintahkan," kata Wali Kota Gamagori, Toshiaki Suzuki.

Beri Komentar