Dream - Otoritas Konstruksi dan Bangunan Singapura (BCA) dan Dewan Kota Ang Mo Kio menyelidiki insiden misterius yang terjadi pada Senin lalu, ketika sebuah lift di sebuah apartemen tiba-tiba naik dengan cepat setinggi 17 lantai.
Insiden ini menyebabkan seorang pembantu rumah terperangkap di dalamnya selama 90 menit. Lift di Blok 317 Ang Mo Kio Street 31 itu sudah dimatikan agar petugas BCA dan dewan kota bisa melakukan penyelidikan.
Korban yang berhasil diselamatkan oleh petugas Angkatan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) dengan bantuan seorang teknisi lift, diyakini terjatuh dan bagian belakang tubuhnya terluka ketika menghantam lantai lift.
Namun, menurut pernyataan SCDF yang dikutip stasiun penyiaran milik pemerintah Channel NewsAsia, korban tidak mau dibawa ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Ini merupakan salah satu di antara beberapa kasus misteri yang melibatkan lift di apartemen yang dibangun pemerintah melalui Lembaga Pengembangan Perumahan (HDB) yang tiba-tiba bergerak sendiri sehingga menyebabkan warga pengguna mengalami cedera.
Pada 24 Januari lalu, sebuah lift di Blok 114 Edgefield Plains terpaksa ditangguhkan penggunaannya setelah dilaporkan terus bergerak tanpa sebab meskipun satu pintunya masih belum ditutup dengan rapat.
Pejabat Dewan Kota Pasir Ris-Punggol dan kontraktor yang ditunjuk BCA tidak menemukan masalah apa-apa. Tetapi insiden itu menyebabkan warga apartemen HDB itu merasa khawatir masuk lift terutama jika sendirian.
Satu lagi insiden seram yang terjadi di apartemen HDB di Tah Ching Road pada 9 Oktober tahun lalu, ketika tangan seorang nenek bernama, Khoo Bee Hua, 85 tahun, putus akibat terjepit pintu lift.
Namun sebuah penyelidikan independen yang dilakukan pihak BCA menemukan bahwa lift beserta serta alat-alat keamanannya masih berfungsi dengan baik pada hari kejadian itu. Lift tersebut juga tidak ada gangguan teknis.
Diperkirakan sekitar 80 persen penduduk Singapura tinggal di apartemen HDB yang meliputi lebih 900.000 unit di 800 daerah di seluruh republik pulau tersebut.
(Sumber: Mynewshub)
Dream - Nahas benar nasib wanita ini. Dia meninggal di dalam lift tempatnya tinggal setelah terjebak lebih dari satu bulan lamanya.
Kejadian nahas ini terjadi di Xian, provinsi Shaanxi, China. Mengutip laman shanghaiist.com, mayat wanita ditemuan pada 1 Maret lalu dan kini sedang dalam proses penyelidikan.
Wang, penduduk setempat mengatakan gedung apartemen ini memiliki dua lift yang bisa digunakan para penghuninya. Namun satu lift tak bisa lagi dipakai sejak akhir Januari lalu.
Saat pulang ke apartemennya, Wang mendapati mobil ambulance dan sejumlah polisi berada di sekitar gedung.
" Awalnya saya mengira seorang penghuni tua tengah menghadapi masalah," ujar Wang. " Kemudian saya sadar polisi telah menemukan sesosok jenazah di dalam lift."
Setelah informasi itu tersebar, para penghuni apartemen langsung berkumpul dan mencari tahu masalah yang tengah terjadi.
" Tim Paramedis mengatakan kepada kami bahwa mereka telah menemukan jenazah yang mulai membusuk," kata Wang.
Meski lift tersebut mati, beberapa penghuni lanjut usia dilaporkan berusaha menyelinap masuk ke dalam lift tersebut.
" Lokasi kejadian sungguh tak manusiawi," kata Xianlin. " Kami mengira dia meninggal karena kelaparan di dalam sana."
Dream - Terdengar seperti lelucon, sebuah kontraktor pembangun apartemen lupa membangun fasilitas lift. Padahal bangunan 47 lantai ini sudah hampir rampung.
Fenomena langka ini terjadi di Negeri Matador tepatnya di kawasan Benindorm di Alicante, Spanyol.
Mengutip laman nydailynews, Jumat, 7 Agustus 2015, pengembang gedung bernama InTempo ini seperti terburu-buru membangun gedung yang disiapkan sebagai tanda kebangkitan ekonomi Spanyol.
Buktinya, pengembang lupa memasukan fasilitas lift dalam blueprint desain gedung yang akan dibangun.
Namun gedung yang dibangun pada 2013 ini memang sudah bermasalah sejak awal.
Proses konstruksi InTempo semula dibiayai oleh sebuah bank Spanyol, Caixa Galicia. Namun sejak Desember 2012, pembiayaan proyek ini diambilalih, Sareb, salah satu bank dengan citra buruk di Spanyol.
Kriteria bank buruk di pernah disampaikan Bank Sentral Eropa (ECB), dan Komisi Uni Eropa, dan IMF terkait aset properti yang bermasalah.
Permasalahan tak hanya berhenti pada penunjukan bank yang mendanai. Caixa Galicia dikabarkan tak membayar gaji para pekerja bangunannya empat bulan sejak gedung ini dibangun, atau setelah gedung terbangun 23 lain.
Saat pembangunan 23 lantai ini, para pekerja yang berjumlah 41 orang harus naik turun tangga membangun gedung ini. Lift sama sekali belum dibangun pengembang.
Akhirnya pada 2013, struktur gedung InTempo berhasil rampung 93 persen dan 35 persen apartemennya terjual. Namun kala itu, pengembang masih mencari solusi dengan kealfaan pengembangan memasang fasilitas lift.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan