Mendikbud Nadiem Makarim (Foto: Kemendikbud)
Dream - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berkomitmen untuk tetap fokus memberikan yang terbaik bagi peserta didik dan pendidik di Indonesia.
Kementerian di bawah nahkoda Nadiem Makariem juga menghargai dan menamping semua kritikan yang diterima instansinya.
Diketahui sektor pendidikan menjadi sorotan dalam kurun waktu satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendapat banyak masukan untuk menangani persoalan yang melanda dunia pendidikan di Indonesia.
" Fokus utama kami adalah untuk bekerja keras dan memberikan yang terbaik bagi peserta didik dan pendidik di Indonesia. Kemendikbud terbuka untuk bekerja sama dengan pihak mana pun yang berniat baik memberikan kontribusi positif guna mencapai tujuan ini," ujar Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Evy Mulyani.
Menurut Evy, beragam transformasi telah dilakukan Kemendikbud terutama selama pandemi Covid-19 berlangsung sebagai upaya memajukan masyarakat.
" Transformasi yang tanggap dan berkelanjutan di bidang pendidikan dan kebudayaan saat ini bertujuan agar masyarakat dapat maju, bangkit dan pulih khususnya dari situasi pandemi Covid-19," ucap Evy.
Sejumlah upaya yang telah dijalankan Kemendikbud untuk memajukan sektor pendidikan antara lain program penyesuaian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) reguler, BOS afirmasi, BOS kinerja. Beragam upaya ini dijalankan agar dapat digunakan secara leluasa untuk memenuhi kebutuhan sekolah selama pandemi Covid-19.
Untuk perguruan tinggi, kata Evy, Kemendikbud telah melonggarkan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) melalui skema cicilan. Juga memberikan izin penundaan UKT jika mahasiswa tak memungkinkan melakukan pembayaran, penurunan UKT, serta penyaluran beasiswa dan bantuan infrastruktur.
" Penyaluran bantuan kuota data internet kepada seluruh guru, siswa, mahasiswa, dan dosen. Penyaluran bantuan kuota internet berjalan sesuai rencana, di mana pada Oktober periode pertama mencapai 35,7 juta peserta didik dan pendidik," kata Evy.
Kemudian, kata Evy, sebanyak 1,8 juta siswa pendidikan dasar dan menengah telah menerima bantuan Program Indonesia Pintar. Sedangkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah telah diterima oleh 200 ribu mahasiswa.
Lebih lanjut, Evy mengajak semua pihak bergotong royong memberikan kontribusi positif terhadap dunia pendidikan.
" Mari kita terus bekerja bersama dan bergotong royong memberkan kontribusi nyata untuk masa depan yang lebih baik bagi negara kita," kata Evy.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan