Ilustrasi
Dream - Kisah nyata berikut ini bisa dijadikan bahan renungan dan pembelajaran untuk para muslim. Ada seseorang yang berniat menunaikan ibadah umrah. Tiga hari berturut-turut mimpi mengajak tetangganya umrah. Uniknya, tetangga yang mau diajak itu tidak pernah mendirikan sholat lima waktu.
Mimpi yang lumayan aneh itu, fulan pun konsultasi kepada seorang kiai. " Yai, saya ini mau umrah. Tapi tiap malam saya bermimpi disuruh mengajak tetangga saya. Padahal saya tahu tetangga saya itu tidak pernah sholat."
" Nah, gini saja. Nanti malam sholat Istikharah. Kemudian, lihat, nanti malam Allah kasih mimpi apa."
Ternyata mimpinya tidak jauh berbeda; diminta ngajak umrah tetangga yang jarang sholat itu. Fulan pun konsultasi kepada sang kiai. " Ya udah. Ajak umrah," ucap Kiai.
Fulan pun mengunjungi rumah tetangganya itu.
" Pak, kita umrah yuk!"
" Dik, boro-boro saya umrah. Sholat aja nggak. Nggak tahu sholat. Nggak pernah diajarin orangtua saya. Dan salahnya saya juga tidak mau belajar," kata tetangga yang sepuh itu.
" Ya udah, Pak. Saya yang ngajarin bapak sholat," kata fulan itu.
Dengan izin Allah, mereka pun berangkat ke Tanah Suci. Menjelang pulang, karena merasakan bersyukur sekali, tetangga meminta izin untuk sholat sekali lagi.
Dan ternyata.................kisah selengkapnya baca di sini.
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin di-publish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Dream - Tubuh wanita cantik itu menggigil, terbaring lemas di atas ranjang pondokan jamaahhaji Madinah.
" Jemaah ini tak sadarkan diri, cepat tolong saya. Kita bawa dia ke rumah sakit," teriak salah satu pertugas wanita panik.
Tanpa membuang waktu, petugas haji itu mengangkat si wanita dan membawanya ke rumah sakit Madinah yang terletak tidak jauh dari situ.
Selepas dua hari, wanita itu masih juga tidak sedarkan diri. Semua usaha untuk memulihkannya gagal, maka wanita itu dibawa ke rumah sakit Abdul Aziz Jeddah untuk mendapatkan perawatan lanjut.
Namun usaha untuk memulihkannya masih tidak berhasil. Setelah dua hari menunggu, akhirnya wanita itu membuka matanya.
Dari sudut matanya terbuka sedikit. Dia memandang ke arah petugas wanita yang membawanya saat di pondokan haji.
Si wanita itu langsung memeluknya. Erat sambil menangis terisak-isak. " Kenapa kamu menangis?"
" Ustazah….saya taubat Ustazah. Saya menyesal, saya takkan berbuat lagi hal-hal yang tidak baik. Saya bertaubat, betul-betul bertaubat."
" Kenapa kamu tiba-tiba ingin bertaubat?" tanya si petugas wanita yang juga seorang ustazah masih dalam keadaan bingung.
Wanita itu terus menangis terisak-isak tanpa menjawab pertanyaan saya itu. Tidak lama kemudian dia bersuara, menceritakan semuanya.
" Ustazah, saya ini sudah berumah tangga, menikah dengan lelaki orang kulit putih. Tapi saya salah. Saya ini cuma Islam pada nama dan keturunan saja. Saya tak pernah mengerjakan ibadah. Saya tidak salat, tidak puasa, semua amalan ibadah saya dan suami tidak pernah saya kerjakan, rumah saya penuh dengan botol minuman" .
Dengan suara tersekat-sekat, wanita itu kembali menceritakan; " Ustazah…Allah itu Maha Besar, Maha Agung, Maha Kaya. Semasa koma , saya telah diazab dengan siksaan yang benar-benar pedih atas segala kesalahan yang telah saya buat selama ini" .
" Betulkah?" tanya si ustazah terkejut. “ Betul Ustazah. Selama koma itu saya telah ditunjukkan oleh Allah tentang balasan yang Allah beri kepada saya. Balasan azab Ustazah, bukan balasan surga.
" Saya rasa seperti diazab di neraka. Saya ini seumur hidup tak pernah pakai jilbab. Sebagai balasan, rambut saya ditarik dengan bara api. Sakitnya tidak bisa saya ceritakan dengan kata-kata" .
Menjerit-jerit si wanita itu minta ampun minta maaf kepada Allah. " Bukan itu saja, buah dadasaya pun diikat dan dijepit dengan penjepit yang dibuat daripada bara api, kemudian ditarik ke sana-sini…putus, jatuh ke dalam api neraka. Buah dada saya hancur terbakar, panasnya bukan main. Saya menjerit, menangis kesakitan. Saya masukkan tangan ke dalam api itu dan saya ambil buah dada itu kembali."
Si ustazah terus mendengar cerita wanita itu dengan tekun. Sangat terasa kebesaran Allah. " Semasa diazab itu, saya merayu memohon kepada Allah supaya diberikan nyawa sekali lagi, berilah saya peluang untuk hidup sekali lagi."
Lalu apa yang terjadi? simak cerita lengkapnya di sini.
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin di-publish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Dream - Setiap orang yang berhaji, harus ke Tanah Suci. Namun tidak dengan ulama yang satu ini. Dia tak pernah tiba di Tanah Suci, namun semua orang menyebut dia telah berhaji.
Ulama itu adalah Abdullah bin Mubarak. Dan kisah ini tercantum dalam Kitab An-Nawadir, karya Syekh Syihabuddin Ahmad ibn Salamah al-Qulyubi.
Dalam kitab itu dikisahkan perjalanan Abdullah bin Mubarak ke Tanah Suci terhenti di Kota Kufah. Dia melihat seorang perempuan sedang mencabuti bulu bangkai itik. Abdullah lantas bertanya:
“ Ini bangkai atau hasil sembelihan yang halal?” tanya Abdullah memastikan.
“ Bangkai, dan aku akan memakannya bersama keluargaku.”
Mendengar jawaban itu, Abdullah heran. Ternyata, bangkai menjadi santapan keluarga di negeri Kufah itu. Dia kemudian mengingatkan perempuan itu bahwa memakan bangkai itu adalah haram hukumnya.
Diperingatkan, wanita itu malah mengusir. Abdullah pun pergi, tapi selalu datang lagi dengan nasihat serupa. Berkali-kali. Hingga suatu hari perempuan itu menjelaskan perihal keadaannya.
“ Aku memiliki beberapa anak. Selama tiga hari ini aku tak mendapatkan makanan untuk menghidupi mereka.”
Hati Abdullah bergetar. Segera ia pergi dan kembali lagi bersama keledainya dengan membawa makanan, pakaian, dan sejumlah bekal.
“ Ambilah keledai ini berikut barang-barang bawaannya. Semua untukmu.”
Tak terasa, musim haji berlalu dan Abdullah masih berada di Kufah. Artinya, dia gagal menunaikan ibadah haji tahun itu. Dia memutuskan bermukim sementara di sana, sampai para jemaah haji pulang ke negeri asal dan Abdullah ikut rombongan.
Begitu tiba di kampung halaman, Abdullah disambut masyarakat. Mereka beramai-ramai memberi ucapan selamat atas ibadah hajinya. Abdullah malu. Keadaan tak seperti yang disangkakan oran-orang.
“ Sungguh aku tidak menunaikan haji tahun ini,” katanya meyakinkan para penyambutnya.
Sementara itu, kawan-kawannya berkata lain. Cerita teman-temannya itu sangat mengejutkan. Kawan-kawan Abdullah mengaku berjumpa sosok.....
Baca kisah selanjutnya di tautan berikut ini. (Ism)
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Sekitar jam 4 pagi, kami terima telepon dari anaknya yang mengatakan Pak Fauzi telah meninggal dunia. Usai Sholat Subuh, kami bergegas ke rumah sakit untuk urus dokumen dan urusan lainnya. Segalanya berjalan lancar dan cepat selesai. Jenazah sudah siap untuk dimandikan sebelum shalat Ashar.
Saat itu, pikiran kami terngiang perkataan Pak Fauzi di telepon agar semua urusan dipermudah ketika mengurus beliau di Mekah. Saat berada di dalam mobil ambulans, kami melihat istri, anak dan kenalan membacakan Yasin.
Dalam hati kami berkata beruntungnya beliau, wajah yang sebelumnya sakit dan hitam oleh penyakit, kini berubah bersih dan terlihat ceria karena akan disembahyangkan oleh ribuan manusia di Masjidil Haram.
Ketika ditanya, istri beliau mengatakan Pak Fauzi memang ingin sekali ke Mekah dan berniat meninggal di sana. Dan sehari sebelum beliau meninggal, anak beliau bermimpi ayahnya akan meninggal awal Subuh yang memang menjadi kenyataan keesokan harinya. Subhanallah.
Melihat cara meninggal yang baik seperti yang dialami Pak Fauzi, kami tak sadar menitikkan air mata, membayangkan bagaimana nasib ini nantinya. Apakah akan ada yang mendoakan? Apakah ada yang mau mensholatkan? Apakah mungkin bisa meninggal di Mekah Al-Mukaromah?
(Sumber: ohbulan.com)
Doa Agar Buah Hati Suka Menuntut Ilmu dan Penuh Kebaikan
Pilih Jeans Tepat untuk Hijaber Berpinggul Besar
Sering Merasa Pegal, Bisa Jadi Kekurangan Protein
Perlukah Pebisnis Pemula Melakukan Endorsement? Yuk Cari Tahu
Penampilan Manglingi 6 Artis Saat Berhijab, Dimanapun Lokasi dan Acaranya Bikin Mata Adem Banget
Penampilan Ussy Sulistyawati saat ke Sekolah Anak Dinilai Tak Pantas
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Viral Desain Rumah Tipis Dua Lantai Selebar Pintu, Dijamin Melongok Tahu Panjang Bangunannya
Diundang Calon Mertua, Wanita Ini Pulang Duluan karena Menu Makanan yang Sederhana dan Tak Bergizi
'Pabrik Duit' Inge Anugrah yang Bakal Tinggal di Kos-Kosan setelah Cerai dari Ari Wibowo