Status PPKM Bakal Dicabut, Satgas Covid-19 Klaim Indonesia Sudah Endemi (Shutterstock)
Dream - Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan kemungkinan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun seiring landainya kasus penularan virus Corona.
" Dengan rata-rata 6.500 kasus per hari, namun kenaikan ini tidak lama dan empat minggu terakhir mengalami penurunan menjadi rata-rata seribu seratus kasus perhari," ujar Wiku dalam konferensi pers, dikutip pada Jumat 23 Desember 2022.
Selain itu, angka kesembuhan juga relatif tinggi sepanjang 2022, bahkan dua bulan terakhir mencapai 97 persen.
" Melihat data yang ada, Covid-19 di Indonesia dapat dikatakan terkendali," ujarnya.
Wiku berharap masyarakat tetap memiliki kesadaran penuh untuk mencegah penularan atau terinfeksi Covid-19 meski masa PPKM dicabut. Meski Indonesia diakuinya sudah dalam situasi endemi, secara global status pandemi masih belum dicabut.
" Perubahan kebijakan tersebut memerlukan kedisiplinan masyarakat dalam menjaga kesehatannya secara lebih mandiri agar transisi dapat berjalan dengan baik dan Covid-19 tetap terkendali di Indonesia, meskipun saat ini Indonesia sudah mulai masuk ke dalam situasi endemi," kata Wiku.
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan pemerintah segera mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia. Hal ini seiring mulai terkendalinya kasus Covid-19 di Indonesia.
PPKM untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia sebelumnya diperpanjang sejak 6 Desember 2022 hingga 9 Januari 2023.
" Kemarin kasus harian kita berada di angka 1.200. Dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita," kata Jokowi dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2023 yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu 21 Desember 2022.
Jokowi menyebut pertimbangan untuk menghentikan PPKM itu dilakukan mengingat jumlah kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren penurunan cukup signifikan dibandingkan saat-saat puncak gelombang Covid-19.
Gelombang Delta dengan puncak 56.757 kasus pada 15 Juli 2021 dan Omicron dengan 64.718 kasus pada 16 Februari 2022 lalu menurutnya telah membawa banyak pembelajaran bagi Indonesia.
Saat itu banyak kekurangan APD, tabung oksigen, dan pasien yang menumpuk di rumah sakit berbagai daerah. " Perjalanan seperti itu harus kita ingat betapa sangat sulitnya," kata dia.
Jokowi juga menceritakan bahwa dirinya sempat mendapat desakan untuk menetapkan lockdown di Indonesia pada saat gelombang Delta tahun lalu.
Namun demikian, ia menilai apabila lockdown diterapkan, maka perekonomian di Indonesia tidak akan bertahan sampai seperti saat ini.
" Saat itu saya ingat, hampir 80 persen menteri menyarankan saya untuk lockdown, termasuk masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau itu kita lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain sekarang ini," ujar Jokowi.
Gaya Fresh Tantri Namirah Padukan Outfit Serba Hijau
4 Potret Aurel Hermansyah Pakai Colorful Train Dress Kala Pamer Gender Calon Anak ke Duanya
Bulu Mata Lentik Lebih Lama, Coba Pakai Bedak Tabur
Doa Setelah Duduk di Dalam Pesawat serta Tips Penerbangan Pertama yang Menenangkan
Jangan Khawatir, 5 Amalan Ini Setara dengan Haji dan Umroh
Bacaan Ijab Kabul Bahasa Arab dan Indonesia, Lengkap dengan Ucapan Tawkil Wali
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Doa Memohon Keselamatan dan Kesehatan, Agar Tetap Fit Jalani Hari
Potret Rumah Serba Pink di Tengah Desa, Tampilannya Super Cantik, Bikin Betah Seharian!
Riset Ungkap Beda Unggahan Medsos Orang Kaya dan Miskin, Hasilnya bak Bumi dan Langit