Sunnah Nabi, Inilah Bacaan Doa Bangun Tidur dan Adab setelah Bangun yang Penting Dilakukan Umat Islam

Bacaan Doa Bangun Tidur

Doa bangun tidur adalah bacaan doa yang sudah diajarkan sejak masih kecil. Anak-anak biasanya mulai dikenalkan dan diajarkan orang tuanya untuk membaca doa ini sebelum tidur. Bahkan saat bersekolah pun, guru agama biasanya juga mengajarkannya. Dengan proses pengajaran yang berulang, hal ini akan lebih mudah untuk diingat oleh anak-anak dan menjadi kebiasaan sampai ia dewasa.

Berikut adalah bacaan doa bangun tidur yang sangat mudah sahabat Dream hafalkan:

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Alhamdulillahil adzi ahyana ba’da ma amatana wa iliahin nusyur.

Artinya: “ Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami dan kepada Allah kami akan dibangkitkan.”

Adab setelah Bangun Tidur

Islam selalu mengajarkan hal-hal yang baik kepada umatnya, bahkan pada sesuatu yang sederhana sekalipun. Misalnya saja ketika bangun tidur, di mana ada adab-adab yang diajarkan oleh Islam kepada umatnya. Adab ini hendaknya dilaksanakan karena ada keutamaan di balik perintah tersebut. Mungkin di awal akan terasa berat jika dilakukan, namun dari proses secara bertahap, maka hal itu akan menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan.

Berikut adalah beberapa adab saat bangun tidur yang sebaiknya dilakukan oleh setiap umat Islam:

Berdoa saat Bangun Tidur

Islam tidak hanya mengajarkan doa saat akan tidur saja. Doa bangun tidur pun juga diajarkan dalam Islam dan sebaiknya dilaksanakan. Doa bangun tidur yang bisa sahabat Dream amalkan sudah dijelalaskan sebelumnya. Tidak hanya sebatas menjalankan perintah saja, tetapi juga bentuk rasa syukur kepada Allah SWT karena sudah dibangunkan kembali.

Mengusap Bekas Tidur yang Ada di Wajah dengan Tangan

Adab yang kedua setelah bangun tidur adalah mengusap bekas tidur yang ada di wajah dengan menggunakan tangan. Hal ini seperti dijelaskan oleh Imam Nawawi dan Al-Hafizh Ibnu Hajar melalui hadis berikut:

“ Rasulullah saw bangun tidur kemudian duduk sambil mengusap bekas tidur dari wajahnya dengan tangannya.” (HR. Muslim).

Bersiwak

Adab setelah bangun tidur adalah bersiwak. Siwak atau miswak sendiri sudah digunakan sejak dulu sebelum ditemukannya sikat gigi dan pasta gigi yang berfungsi untuk membersihkan dan menyehatkan gigi. Siwak atau miswak adalah batang atau ranting yang berasal dari pohon arak. Pohon ini tergolong sebagai semak belukar yang banyak tumbuh di daerah Timur Tengah.

Membersihkan gigi menggunakan siwak juga dilakukan oleh Nabi Muhammad saw semasa hidupnya. Seperti dijelaskan berikut ini:

“ Apabila Rasulullah saw bangun malam, beliau membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (Muttafaq ‘alaih).

Selain menggunakan siwak, sahabat Dream juga bisa menggosok gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi. Bahkan disarankan untu melakukan sikat gigi setelah bangun tidur daripada setelah makan pagi. Hal ini bertujuan untuk mencegah dari terbentuknya plak atau karang gigi. Jadi, adab ini tidak hanya sekadar sebagai perintah agama saja, tetapi juga memiliki alasan kesehatan di baliknya.

Ber-istintsar

Adab yang berikutnya setelah bangun tidur adalah ber-istintsar, yakni mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung setelah sebelumnya kamu menghirup air tersebut. Adab ini seperti halnya saat sahabat Dream menjalankan wudhu, maka pada saat bagian membersihkan hidung adalah dengan menghirupnya dan mengeluarkannya kembali. Hal ini pun juga dijelaskan melalui sabda Nabi saw berikut:

“ Apabila seorang di antara kalian bangun tidur, maka beristintsarlah tiga kali, karena sesungguhnya syaitan bermalam di ujung (rongga) hidungnya.” (Muttafaq ‘alaih).

Mencuci Kedua Tangan Tiga Kali

Adab terakhir yang sebaiknya dilakukan setelah bangun tidur adalah mencuci kedua tangan sebanyak tiga kali. Seperti dengan membersihkan hidung sebelumnya, saat membersihkan tangan sebanyak tiga kali ini juga ada dalam gerakan wudhu. Adab ini pun dijelaskan dalam sabda Rasulullah saw berikut:

Apabila salah seorang kalian bangun tidur, janganlah memasukkan tangannya ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali.” (Muttafaq ‘alaih).