Tahun Depan, Kuota Haji Indonesia Bertambah 10.000 Jemaah

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 14 September 2015 12:15
Tahun Depan, Kuota Haji Indonesia Bertambah 10.000 Jemaah
Kerajaan Arab Saudi menyetujui permohonan penambahan kuota jemaah haji yang diajukan Pemerintah Indonesia.

Dream - Kerajaan Arab Saudi menyatakan menyetujui permohonan penambahan kuota jemaah haji tahun 1437 Hijriah atau 2016 Masehi. Kuota haji pada tahun depan ditetapkan bertambah 10.000 jemaah dari tahun ini sebanyak 168.800 jemaah menjadi 178.800 jemaah.

Persetujuan ini diberikan saat pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz pada Sabtu malam, 12 September 2o15 waktu setempat. Selain persoalan kuota haji, terdapat beberapa pokok pembicaraan, salah satunya terkait rencana investasi Arab Saudi di Indonesia.

" Alhamdulillah, untuk tahun depan mendapatkan tambahan 10.000," ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pramono Anung, dikutip Dream dari setkab.go.id, Senin, 14 September 2015.

Pramono mengatakan pertimbangan penambahan kuota ini didasarkan pada banyaknya penduduk muslim Indonesia yang hingga saat ini mendapat jatah antrian mencapai 10 tahun lebih. Sehingga, penambahan kuota ini diharapkan bisa mengurangi masa tunggu antrian.

Meski demikian, Pramono menerangkan kuota yang telah disetujui masih jauh dari harapan. Sebab, Indonesia pernah mendapat kuota mencapai 200.000 jemaah haji pada beberapa tahun sebelumnya.

" Maka dengan demikian harapan Presiden selain tambahan 10.000, dan kita lagi fight lagi minta tambahan, dan mudah-mudahan tahun depan dapat kembali lagi seperti awal sekitar 200.000 untuk kuota kita," ungkap Pramono.

Lebih lanjut, terang Pramono, Presiden Jokowi memiliki niat serius untuk memperbaiki kualitas pelayanan haji. Meski demikian, terkait musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram yang menelan banyak korban, Jokowi meminta hal itu dipandang sebagai bencana alam.

" Tetapi yang lebih utama adalah agar pelayanan haji kita itu dapat ditingkatkan. Walaupun sekarang ini sudah mengalami kemajuan tetapi bahwa ini masih banyak kekurangan untuk melakukan perbaikan," kata Pramono.

 

Beri Komentar