Foto : Ilustrasi
Dream - Tingkat efikasi dan efek samping vaksin ternyata membawa pengaruh bagi masyarakat Indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang ternyata sampai memilih-milih merek vaksin.
Sebagian dari mereka bahkan ada yang rela menunggu pelaksanaan vaksinasi dengan vaksin merek tertentu. Ini karena keyakinan merek tersebut lebih ampuh.
Menyoroti hal ini, Peneliti Vaksin AstraZeneca, Indra Rudiansyah, meminta masyarakat untuk tidak pilih-pilih vaksin. Mahasiswa Program Doktoral Oxford University asal Indonesia ini menyatakan vaksin yang terbaik adalah semua vaksin yang saat ini tersedia di Indonesia.
" Vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia saat ini, jadi bisa menyelamatkan kehidupan manusia di berbagai sektor," kata Indra.
Pria yang merupakan alumni Beswan Djarum dari Bakti Pendidikan Djarum Foundation, menjelaskan efek setelah divaksin seperti demam merupakan gejala yang wajar dan biasanya terjadi selama 2 hari. Dia mengakui mereka yang mengalami demam kebanyakan penerima vaksin AstraZeneca.
" Efek KIPI Astrazeneca sangat wajar, bisa minum paracetamol untuk meringankan gejala," ucapnya.
Menurut dia untuk bisa lepas dari pandemi, salah satunya dengan cara vaksinasi. Cara ini dapat menciptakan kekebalan secara komunal.
" Ada dua cara untuk mencapai herd immunity yaitu terpapar secara natural dan melalui vaksinasi," kata Indra.
Dia melanjutkan, sebagian populasi rentan terpapar punya kemungkinan untuk mengalami gejala keparahan hingga meninggal. Tapi jika kelompok yang sudah divaksinasi, virus tidak punya inangnya lagi.
" Sehingga memperkecil kemungkinan untuk bermutasi," imbuh dia.
Dream – Vaksinasi Covid-19 saat ini terus dipercepat demi mempercepat herd immunity atau kekebalan kelompok. Dibutuhkan dukungan dari banyak pihak untuk mencapai herd immunity dengan cepat.
Salah satunya dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jakarta Pusat yang turut menggelar vaksinasi Covid-19. Pemberian vaksin digelar pada Kamis, 29 Juli 2021, yang digelar di Yayasan Perguruan Ksatrya Jakarta. Hal ini juga disambut baik oleh masyarakat yang begitu antusias untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.
" PMI Kota Jakarta Pusat terus membantu pemerintah dan masyarakat, mempercepat vaksinasi agar pandemi covid 19 segera selesai,” kata Ketua PMI Kota Jakarta Pusat, H. Soewardi Sulaiman dalam siaran persnya.
Terkait target vaksinasi melalui program PMI Kota Jakarta Pusat ini, H. Soewardi mengatakan saat ini targetnya adalah 1.000 vaksinasi per hari. Vaksin diberikan untuk masyarakat umum, pelajar dan relawan Palang Merah Indonesia Kota Jakarta Pusat.
Pemberian vaksin dilaksakan dua tahap, tahap pertama dilaksanakan 29 Juli 2021 dan tahap kedua 26 Agustus 2021. Selain kegiatan vaksinasi, selama pandemi COVID-19 PMI Kota Jakarta Pusat telah melakukan penyemprotan cairan disinfektan sebagai salah satu peran aktif dalam melayani masyakat untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid 19.
Kegiatan ini dilakukan secara berkala dan teragenda dengan sasaran pemukiman warga, fasilitas umum, perkantoran dan Layanan Pendidikan. Selama masa pandemi PMI Kota Jakarta Pusat juga memberikan dukungan fasilitas cuci tangan, sabun cuci tangan, dan pembagian masker sebagai upaya pencegahan.