Tangani Virus Corona Wuhan, Tubuh Perawat Penuh Bercak Merah

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 3 Februari 2020 14:49
Tangani Virus Corona Wuhan, Tubuh Perawat Penuh Bercak Merah
Terkadang dia merasa khawatir.

Dream - Kasus virus Corona Wuhan (2019-nCoV) di kota Wuhan, Provinsi Hubei, mencapai 11.000 orang. Para staf kesehatan berusaha keras menangani menyebarnya virus ini.

Seorang perawat di Departemen Penyakit Terinfeksi di Rumah Sakit Anak Provinsi China, Hu Pei, 22 tahun, bekerja keras hingga wajah dan tangannya penuh tanda merah. Bahkan, tangannya tampak keriput dan pecah-pecah karena terpapar alkohol selama seharian.

Kondisi ini membuat punggung tangannya seperti kulit orang tua.

Dilaporkan China Press, Hu Pei lahir di 1998. Selama bertugas menjalani kegiatan, dia menggunakan pakaian dan sarung tangan selama sehari, dengan bedak talcum di dalam sarung tangannya.

" Aku bersiap untuk menjalani karantina setiap waktu," kata dia.

Dia mengatakan, ikut serta dalam misi itu sebagai bagian tanggung jawab generasi setelah 90-an.

" Faktanya, kami tidak takut, namun kami punya misi dan kami harus melakukan sesuatu. Kami muda dan takut tidak berpengalaman," ujar dia.

" Kadang ada rasa takut dan khawatir dalam hati dan keluargaku, tapi menggunakan masker, dan penutup wajah, baju pengaman tidak akan membuatku khawatir," ucap dia.

Kolega Hu Pei, Ning Bin berharap Hu Pei tidak lupa menggunakan krim dan sarung tangan.

1 dari 5 halaman

Kucing dan Anjing Dilempar dari Apartemen, Pemilik Takut Tertular Virus Corona

Dream - Kesimpangsiuran soal penularan virus corona yang bermutasi jadi virus 2019-nCoV telah membuat sebagian warga China jadi bingung.

Mereka jadi panik sehingga tidak bisa lagi mencerna informasi yang disampaikan oleh para pakar kesehatan di negara itu.

Baru-baru ini, sebagian warga China membunuhi hewan peliharaan seperti kucing dan anjing karena takut jadi pembawa virus corona.

Mereka melemparkan hewan-hewan malang itu dari jendela apartemen setelah menerima informasi penularan virus 2019-nCoV yang belum dikonfirmasi kebenarannya.

Seekor anjing mati setelah dilempar dari atas apartemen.

Disebutkan bahwa hewan-hewan peliharaan itu bisa menyebarkan virus corona kepada manusia jika melakukan kontak dengan orang yang terjangkit virus.

Foto-foto memperlihatkan puluhan kucing dan anjing bersimbah darah di jalan-jalan menjadi viral di media sosial China.

2 dari 5 halaman

Pernyataan Dokter Membuat Panik Warga

Kepanikan warga China yang membuang hewan peliharaan mereka melalui jendela apartemen dipicu oleh pernyataan seorang dokter bernama Dr Li Lanjuan.

Dalam pernyataannya di TV, dokter Li mengatakan jika hewan peliharaan melakukan kontak dengan orang yang terjangkit virus, maka harus dikarantina sebagai langkah antisipasi.

Sebuah outlet media lokal kemudian dilaporkan mengubah kata-katanya menjadi 'kucing dan anjing dapat menyebarkan virus corona'.

3 dari 5 halaman

Berita Hoax Menyebar Cepat

Berita hoax itu pun menyebar dengan cepat setelah Zhibo China mempostingnya di platform media sosial Weibo.

Akibat pemelintiran kata-kata tersebut, sebagian warga panik dan membunuhi hewan peliharaan mereka dengan cara yang sangat keji.

Dalam upaya untuk membendung dan mengakhiri berita hoax tersebut, China Global Television Network memposting kutipan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 
Bunyinya: 'Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan seperti kucing dan anjing dapat tertular virus corona baru, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Rabu.'

Sumber: World of Buzz

4 dari 5 halaman

Ayah Menangis Lihat Anak Terjangkit Virus Corona Minta Peluk dari Ruang Isolasi

Dream - Bagi jutaan orang yang 'terperangkap' di kota Wuhan dan wilayah lain di China akibat wabah virus corona, kehidupan benar-benar terasa seperti dipenjara.

Sudah begitu, anggota keluarga hidup terpisah. Anak terpisah dari ibu mereka. Saudara laki-laki dari saudara perempuannya.

Terbaru, seorang balita yang menjadi korban dari virus corona, harus dikarantina sehingga hidup terpisah dari keluarganya.

Pemandangan balita yang dikarantina di sebuah rumah sakit begitu mengharukan hingga membuat siapa saja meneteskan air mata.

5 dari 5 halaman

Momen Sedih Balita Minta Peluk Ayahnya

Dibagikan oleh akun Twitter @Huh_My_Rahhhhh, sebuah video memperlihatkan betapa dahsyatnya virus corona dalam menghancurkan kehidupan keluarga seorang pria.

Sang ayah menatap anaknya yang diisolasi akibat terjangkit virus corona

Ketika sang ayah memperhatikan putranya dari jendela pembatas ruang karantina, saat itulah anaknya berusaha minta dipeluk.

Sang anak minta peluk ayahnya.

Sambil menatap ayahnya, anak itu mengulurkan tangan mungilnya. Berharap sang ayah memeluk dan mengeluarkan dirinya dari ruang isolasi.

Tapi reaksi ayahnya adalah menangis sambil membalikkan badan. Dia tak ingin anaknya melihat dirinya meneteskan air mata karena sedih.

Wajah sang anak tampak bingung saat ayahnya balikkan badan sambil menangis

Sementara wajah anak itu tampak begitu sedih dan bingung. Dalam hati mungkin dia berkata, " Kenapa ayah tidak mau memeluk dan menggendong?"

Video mengharukan ini telah di-retweet sebanyak lebih dari 50 ribu kali dan mendapat 112 ribu lebih Likes.

Dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa virus corona sebagai keadaan darurat global, situasinya makin mengerikan. Bukan hanya bagi warga negara China tetapi juga bagi pend