Ilustrasi Kekerasan Anak (Shutterstock.com)
Dream - Seorang guru sekolah dasar di Buton, Sulawesi Tenggara, memicu keprihatinan publik. Guru tersebut tega menghukum siswa secara tidak manusiawi hanya karena terganggu dengan kejutan ulang tahun.
Sebanyak 16 anak kelas III SD tersebut jadi korban amarah guru tersebut. Mereka dipaksa memakan sampah yang disumpalkan guru itu.
Salah satu korban mengalami gangguan kulit berupa bentol-bentol. Juga dilanda trauma atas kejadian tersebut.
Akibat tindakan yang dinilai keterlaluan itu, wali salah satu murid melaporkan guru tersebut ke Polres Buton. Pihak keluarga tidak terima dengan tindakan tersebut.
Wali murid itu menceritakan peristiwa ini bermula dari niatan 16 siswa kelas III SD memberikan kejutan ulang tahun kepada wali kelasnya. Kejutan itu berlangsung riuh.
Saat peristiwa terjadi, guru tersebut sedang mengajar kelas IV yang lokasinya bersebelahan. Guru itu merasa terganggu dengan keributan yang terjadi.
Guru itu lalu menegur belasan siswa kelas III tersebut. Teguran itu diindahkan dan anak-anak itu diam menurut.
" Namanya juga anak-anak, apalagi mau kasih kejutan gurunya, tidak lama mereka kembali ribut," kata wali murid itu.
Akibatnya, guru tersebut kembali masuk ke kelas III dan menutup pintu. Kemudian, salah satu siswa dipanggil dan disuruh mengambil bungkusan bekas di tempat sampah.
Seketika, guru itu langsung menyuapkan makanan dari sampah itu ke siswa yang mengambil bungkusan tersebut. Demikian pula dengan 15 siswa lainnya.
" Disuruh berdiri semua dan disuapkan sampah," kata wali murid itu.
Kasat Reskrim Polres Buton, Ajun Komisaris Aslim, menyatakan pihaknya telah menerima laporan atas kejadian ini. Kasus ini sedang dalam penanganan.
" Kami sedang mendalami kasus itu untuk menentukan tindak pidana apa yang akan dikenakan kepada pelaku," kata dia.
Sementara, sekolah sudah mengupayakan mediasi dengan mempertemukan antara para wali murid dengan guru yang bersangkutan. Tetapi, upaya tersebut mengalami jalan buntu lantaran sejumlah wali menyatakan tidak terima dengan perlakukan guru tersebut, dikutip dari JPNN.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN