Sunaryono (Foto: YouTube Wartabromo TV)
Dream - Cobaan haru dihadapi seorang pria bernama Sunaryono saat mengikuti kerja bakti membangun musholo di pemukiman rumahnya. Masih diberi kesempatan menjalani kehidupan kedua, Sunaryono kehilangan dua tangannya akibat tersengat listrik.
Dilansir dari kanal YouTube Wartabromo TV, Jumat 30 Juli 2021, Sunaryono yang merasa orang tak berpunya berharap bisa memberikan sumbangan dalam bentuk tenaga selama proses pembangunan tempat beribadah untuk warga di kampungnya itu.
" Saya suka kerja bakti bangun musholla. Saya orang enggak punya, ya bisa bantu apa kalau bukan bantu tenaga," terangnya memulai cerita.
(Foto: Youtube @wartabromo TV)
Di hari tersebut, Sunaryono bersama para warga hendak memasang kubah musholla. Ia mendapat bagian untuk memasang aliran kabel listrik di sekitar kubah. Namun nahas dia malah terlilit dan tersengat listrik.
" Tersengat listrik itu waktu saya mau pasang aliran listrik di kubah musala. Posisi saya waktu itu berada di atas," jelasnya.
Ketika tersengat, Suanryono mengaku masih dalam kondisi sadar namun badannya masih mengaliri arus listrik ketika beberapa warga mencoba memegangnya. Alhasil warga berinisiatif menolongnya dengan cara menutup tubuhnya menggunakan sarung.
Sunaryono langsung dilarikan ke rumah sakit dan mendapat tindakan dari dokter. Saat dilakukan pemeriksaan, ternyata aliran listrik masih bersatang di tubuhnya. Hingga 17 hari berbaring di rumah sakit, tim dokter belum bisa mengambil tindakan apa pun.
" 17 hari masih ada listriknya. Ditespen masih ada listriknya," ceritanya.
Bersyukur Suryono masih diberi kekuatan untuk tetap hidup dan bertahan. Ia lantas dirujuk ke salah satu rumah sakit di daerah Surabaya.
(Foto: Youtube @wartabromo TV)
Melihat kondisi pria yang berprofesi sebagai tukang becak itu dalam kondisi kesakitan, tim medis terpaksa memgambil tindakan medis dengan mengamputasi kedua tangannya sekaligus. Jika tidak, mereka khawatirkan hal yang lebih fatal akan terjadi pada tubuhnya dan mengenai jantung Sunaryono.
" Kalau tidak diamputasi, bisa kena saraf atau jantung," terangnya.
Meski miliki kekurangan, bukan berarti Sunaryono menyerah dengan hidup. Ia tidak lagi berpaku pada kedua tangannya.
Suanryono mulai beradaptasi dengan kondisi tubuhnya yang baru dan menjalani pekerjaan baru seperti menarik becak, membuka warung kopi, hingga menimba air sumur. Hal ini dilakukan agar keluarganya bisa hidup dengan nyaman.
" Saya kepala keluarga, harus tetap semangat menafkahi keluarga. Pada awalnya ya bingung bagaimana mendapat rejeki lagi," ceritanya.
(Sah, Sumber: Youtube @wartabromo TV)
Advertisement
Doodle Art Indonesia, Tempat Ngumpul para Seniman Doodle
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025