Tren Covid-19 di Jakarta Tunjukkan Kenaikan, Luhut: Hati-Hati!

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 8 November 2021 18:00
Tren Covid-19 di Jakarta Tunjukkan Kenaikan, Luhut: Hati-Hati!
Sejumlah daerah juga mengalami kenaikan kasus Covid-19.

Dream - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhur Binsar Pandjaitan, mengungkapkan, terjadi tren kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini terjadi terutama di DKI Jakarta.

" Di Jakarta, di Jakarta Utara, Timur, Barat, Selatan, itu hampir semua trennya ada naik, jadi kita, mohon semua, kita semua hati-hati melihat ini," ujar Luhut dalam konferensi pers PPKM disiarkan Sekretariat Presiden.

Untuk Jawa-Bali, kata Luhut, tren kasus naik terjadi di sejumlah daerah. Menurut dia, ada 43 kabupaten kota di Jawa-Bali yang mengalami kenaikan kasus Covid-19.

" Terdapat tren kenaikan kasus di Jawa-Bali utamanya terjadi pada 43 kabupaten kota dari 128 kabupaten kota, atau 33,6 persen dalam tujuh hari terakhir ini," kata dia.

 

1 dari 5 halaman

Segera Panggil 43 Pemda

Mengenai hal ini, pihaknya segera memanggil pemerintah daerah dari 43 kabupaten kota tersebut. Akan ada evaluasi terkait penyebab kenaikan kasus dan menjalankan langkah penanganan yang tepat.

" Kami akan segera mengumpulkan 43 kabupaten kota Jawa-Bali tersebut untuk segera mengidentifikasi dan segera melakukan intervensi demi mnahan tren kenaikan ini," kata Luhut.

Pelaksanaan PPKM di Jawa-Bali kembali diperpanjang mulai 9 hingga 22 November 2021. Keputusan ini mengingat pandemi belum sepenuhnya berakhir.

2 dari 5 halaman

PPKM Jakarta Kini Level 1, Kapasitas Mal 100 Persen

Dream - Pemerintah memperpanjang kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 15 November 2021 Semakin banyak daerah yang turun ke level 1 atau mendekati situasi normal.

Di masa perpanjangan ini, DKI Jakarta ditetapkan pada PPKM Level 1. Ketentuan ini tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.

" Khusus kepada Gubernur DKI Jakarta untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria level 1 yaitu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Kota Administrasi Jakarta Barat, Kota Administrasi Jakarta Timur, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kota Administrasi Jakarta Pusat," demikian bunyi diktum Kesatu Inmendagri tersebut.

Sesuai instruksi tersebut, maka di DKI Jakarta berlaku sejumlah pelonggaran untuk daerah PPKM Level 1. Sehingga, aktivitas masyarakat dapat berjalan mendekati normal.

 

 

3 dari 5 halaman

Ketentuan Yang Harus Dipenuhi

Beberapa pelonggaran tersebut seperti operasional mal dan pusat perbelanjaan. Tempat-tempat ini dibolehkan beroperasi dengan kapasitas 100 persen.

" Kegiatan pada pusat perbelanjaan, mal, pusat perdagangan dibuka dengan kapasitas maksimal 100 persen sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat," bunyi diktum Keenam huruf g.

Meski demikian, tetap ada syarat yang harus dipenuhi. Seperti pengunjung usia bawah 12 tahun dibolehkan selama didampingi orangtua.

Tempat bermain anak di dalam mal tetap dibolehkan buka. Syaratnya, para orangtua harus mencatatkan alaman dan nomor telepon untuk keperluan tracing.

" Wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi terhadap semua pengunjung dan pegawai," demikian bunyi instruksi tersebut.

4 dari 5 halaman

Berubah Lagi, Perjalanan Udara Jawa-Bali Tak Harus Pakai PCR

Dream - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengumumkan perubahan ketentuan terkait perjalanan udara selama masa PPKM. Muhadjir menyatakan naik pesawat di wilayah Jawa-Bali tidak diharuskan lagi menggunakan hasil tes PCR.

" Untuk perjalanan akan ada perubahan yaitu untuk wilayah Jawa dan Bali, perjalanan udara tidak lagi mengharuskan menggunakan tes PCR," ujar Muhadjir dalam konferensi pers PPKM, disiarkan Sekretariat Presiden.

Tes PCR dapat diganti dengan rapid test antigen. Ketentuan ini sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri.

" Cukup menggunakan tes antigen sama dengan yang sudah diberlakukan untuk wilayah luar Jawa-Bali sesuai dengan usulan Bapak Mendagri," kata Muhadjir.

 

5 dari 5 halaman

Antisipasi Dampak Covid-19 pada PTM

Mengantisipasi dampak Pembelajaran Tatap Muka di tengah pandemi, kata Muhadjir, Kemenkes bekerja sama dengan Kemendikbudristek dan Kemenag akan membuat aplikasi proaktif tracing. Nantinya, aplikasi tersebut akan terintegrasi dengan PeduliLindungi.

Lebih lanjut, Muhadjir mengungkapkan kasus Covid-19 saat ini memang melandai. Tetapi, dia tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan dan menjaga kewaspadaan terhadap virus.

" Walaupun penurunan penularan Covid-19 sudah bagus, tetapi kita juga harus terus waspada," kata Muhadjir. (mut)

Beri Komentar